Chapter 15 : Rencana Jahat.

120 7 0
                                    

Malam hari pun tiba, sekarang adalah waktunya caca dan calvin melancarkan rencana mereka.

semuanya sudah bersiap untuk rencana tersebut. caca dan calvin sudah berada di luar apartemen Kal dan bersiap untuk masuk.

Kedua sekretaris Rey, Alvin dan David juga berada disana untuk berjaga-jaga dan memantau keadaan.

Sementara kal, Rey dan bella berada di griya tawang memantau melalui monitor kamera yang berada di mobil Alvin dan David.

"kami siap untuk masuk" ujar calvin melalui monitor handy talky.

lalu kal mengambil ponselnya dan menelpon Arka.

"kamu dimana?" tanya kal begitu telepon tersambung.

"masih di kantor. ada apa?" tanya Arka.

"tidak. apa kamu tidak akan pulang lagi malam ini?" tanya kal.

"tidak, gua bermalam dengan alice hari ini" jawab Arka.

"Okee. aku juga tidak pulang hari ini" ujar kal.

Arka langsung mematikan panggilan tersebut secara sepihak.

"keadaan aman. masuk sekarang!" perintah Rey.

Caca dan calvin pun turun dari mobil dan masuk menyelinap ke apartemen Kal.

semua orang menyaksikannya melalui kamera pengintai.

setelah berhasil masuk, caca memasang kamera tersembunyi disudut ruangan. terdapat beberapa kamera.

salah satunya diruang tamu dan kamar kal. tak hanya kamera, mereka juga memasang penyadap suara ditempat-tempat tersembunyi.

lalu mereka beralih ke kamar dan membuka lemari untuk mencari berkas pernikahan.

setelah menemukannya, caca mengeluarkan semua alat-alat teknologinya dan dengan kemampuan, dia mulai memalsukan isi kontrak pernikahan tersebut.

sementara calvin beralih ke laptop Arka. laptop Arka tentu saja tersandi. disinilah keahliannya sebagai hacker diperlukan.

Setelah berhasil membuka sandi tersebut, Arka mencari fail kontrak pernikahan tersebut. dia juga memalsukan isi fail tersebut.

Setelah semuanya beres, caca menyimpan kembali surat dan berkas tersebut pada tempatnya. sementara calvin mematikan kembali laptopnya dan mengembalikan pada tempatnya.

Sebelum pergi mereka memastikan tidak meninggalkan jejak sedikitpun.

ah tak lupa caca mengambil kontrak pernikahan mereka yang asli dan menyimpan yang palsu di dalam lemari.

semua orang bernafas lega karena rencana mereka berjalan mulus. lalu tiba-tiba alvin dan david melihat mobil yang datang dan memarkir disebelah mereka.

setelah melihat siapa yang turun, keadaannya jadi panik.

"pak calvin, mereka datang. cepat keluar" ujar david.

"apa? siapa yang datang?" tanya caca.

"Pak Arka, dia berada diparkiran sekarang bersama seorang gadis." jawab Alvin.

"calvin caca cepat keluar, jangan sampai mereka lihat kalian" perintah Rey.

Calvin dan caca langsung membereskan barang mereka dan lari dari sana.

caca melihat lift yang sedang menuju keatas, ke lantai tempat mereka berada.

Akhirnya mereka memilih untuk turun melalui tangga agar tidak berpas-pasan.

Mereka pun tiba diparkiran dan langsung memasuki mobil bergabung dengan alvin dan david.

"apa yang terjadi? kenapa dia tiba-tiba pulang?" tanya caca.

nafas caca dan calvin masih terengah-engah karena lelah berlari.

"entahlah. tapi pak Rey.... kami melihat siapa wanita yang dibawa bersama pak Arka." ujar david.

"siapa wanita itu? apa kamu mengenalinya" tanya caca penasaran.

"sepertinya.... kita semua mengenali wanita itu" jawab alvin.

semua orang saling bingung dan tatap menatap satu sama lain.

lalu tiba-tiba terdengar suara dari kamera pengintai dan penyadap yang dipasang tadi.

"apa dia belum meminta lo untuk menikah dengannya?" tanya Arka.

"belum. haruskah gua buat dia menyentuh dan menghamili gua agar dia segera menikahi gua?" tanya wanita itu.

Tak disangka, wanita itu memang dikenal semua orang. dia adalah deva, kekasih dari Rey.

"lakukanlah, buat dia menghamili lo dan mewarisi semua hartanya ke lo" ucap Arka.

lalu mereka saling berciuman dan Arka membawanya ke ranjang agar bisa lebih leluasa.

Semuanya yang melihat adegan tersebut, terkejut bukan main.

Emosi Rey naik secara tiba-tiba, dia menggenggam kuat kedua tangannya.

sementara kal yang melihat adegan suaminya dengan wanita lain hanya bisa memalingkan wajah dari laptop yang menunjukkan aksi mereka.

"kembali ke griya tawang sekarang" ujar Rey.

Sepertinya es yang ada pada dirinya kembali membeku. begitu juga amarahnya juga sangat meluap kali ini.

Rey menutup laptopnya dengan keadaan marah. kal yang paham pun langsung menenangkan Rey.

"lio...." kal memegang kepalan tangan Rey.

tak hanya itu, dia juga berusaha membuka kepalan tangannya dan membuat tangan mereka saling menggenggam.

"gua gapapa, gua udah tau soal itu. tapi gua ga bisa maafin apa yang mereka lakuin dibelakang lo" ujar Rey.

"gua ga nyangka, ternyata deva yang buat lo menderita gini. gua ga bisa maafin mereka" lanjut Rey.

"lalu apa yang mau kamu lakukan Rey? kamu bakal marahin deva? kamu bakal putusin dia? kalo kamu lakuin itu, ujung-ujungnya dia akan terus menyiksa ku seperti di neraka. Dia mengatakannya padaku malam itu. Dia akan membuatku hidup seperti dineraka kalau aku merebut kamu" jelas kal.

Lalu Rey memeluk erat tubuh kal. dan berusaha meredakan emosinya.

"maaf... gua terlalu emosi. gua ga bakal biarin hidup lo seperti itu" ucap Rey.

"aku tahu itu. aku percaya padamu" kata kal.

lalu tak lama, caca, calvin, david dan Alvin pun sampai di griya tawang. Rey dan kal pun melepaskan pelukan mereka.

"Rey, lo liat kan wanita itu? gua benar-benar ga nyangka deva selicik itu" ujar caca.

"gua udah bilang sebelumnya bukan, untuk sekarang kita ikuti saja dulu permainan mereka. Sampai gua bisa pastiin kal udah lepas dari kendali mereka" jawab Rey.





To Be Continued 🧡

Farfalla BluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang