Chapter 13 : Alice Adaline.

132 7 0
                                    

"aku ingin tidur sambil dipeluk olehmu"

Rey tersenyum dan langsung bergegas duduk dikasur sebelah kiri kal.

Rey melihat ada sisa air mata yang menetes dipipi Kal dan dia langsung mengusapnya.

"kamu benar Rey.... aku ga bahagia saat ini. aku bahkan enggan untuk pulang ke apart karena Arka selalu membawa alice bermalam dirumah kami. aku harus menyelesaikan penelitian itu dengan cepat agar bisa kembali ke itali bersama Arka.... agar tidak ada lagi alice diantara kami."

Rey tidak berkomentar apapun tentang apa yang dikatakan kal. lalu kal bangun dari tidurnya dan bersandar di bahu kanan Rey.

Dia memegang tangan Rey dan melihat gelang hitam yang melingkar dipergelangan tangan kanannya.

Lalu kal mencoba membuka gelang tersebut, namun tangan kiri Rey menghentikan dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan dibuka kal..."

"aku sudah tau, lio..."

setelah mendengar kal memanggilnya dengan sebutan lio dan terdiam sejenak, Rey pun memindahkan tangan kirinya dari pergelangan tangan kal. Dan memberinya akses bebas.

Kal pun membuka gelang tersebut dan terlihatlah tato kupu-kupu milik Rey.

Kal menggenggam erat tangan Rey, dan tato kupu-kupu keduanya tampak terlihat menyatu dan utuh.

"kenapa butuh waktu lama sekali untuk bisa melihat ini lagi" ujar Kal.

"Maafin gua, Ara. gua ninggalin lo waktu itu. Dan juga maaf gua ga bilang langsung sama lo waktu ditaman." ucap Rey.

"tidak... salahku juga butuh waktuku 15 tahun untuk bisa mengingatmu tentangmu lagi"

"tidak apa, itu sebuah kecelakaan" Rey mempererat memeluk kal.

Kal memejamkan matanya dalam pelukan Rey.

"surat itu, bukan gua yang tulis. itu bukan tulisan tangan gua, dan juga gua gatau kalo lo dan karin sebenarnya kembaran"

"aku tau... waktu itu aku terlalu polos dan mempercayai isi surat itu begitu saja"

Lalu kal melepaskan tubuhnya dari pelukan Rey dan menatapnya.

"aku ngantuk, tetap lah disini dan jangan pergi lagi. aku tidak akan memaafkanmu kalau kamu lakukan itu lagi"

"baiklah, maka hukum gua sesuka lo" ujar Rey sambil tersenyum.

Sudah lama Rey tidak tersenyum lebar seperti itu, dan akhirnya dia bisa melakukannya lagi didepan kal.

Kal ikut tersenyum senang, dan Rey mengecup kening gadis itu.

"sekarang tidurlah. gua janji ga akan tinggalin lo lagi"

Kal mengangguk dan kembali berbaring menghadap Rey.

Rey mengelus lembut pelipis hingga pipi kal dengan lembut hingga akhirnya membuat kal tertidur pulas dan nyenyak.

Tak lama berselang, pintu kamar tersebut terbuka dan terlihat caca dan Calvin tiba disana. Rey langsung mengisyaratkan jari telunjuknya dibibir yang berarti meminta mereka untuk tetap diam dan tidak berisik.

Farfalla BluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang