Soju

86 14 0
                                    

Kedua mata Sehwi menyipit tajam saat melihat kamar tidurnya sedikit berantakan akibat kehadiran koper Yujin yang terbuka lebar di salah satu sisi kamar. Bukan hanya koper yang terbuka memperlihatkan isinya yang tidak berbentuk, tapi juga beberapa pakaian dibiarkan Yujin tergeletak di atas lantai dekat koper sehingga rasanya ruang gerak Sehwi jadi menyempit. Napas Sehwi pun terhela gusar. Ia mengacak pinggang, menatap koper itu selama beberapa saat sebelum berjalan keluar kamar dengan pikiran berkecamuk.

Apartemen Sehwi hanya punya satu kamar tidur dan kehadiran Yujin harus memaksanya membagi kamar. Untung saja kasurnya cukup besar untuk ditiduri dua orang manusia, Sehwi tidak bisa membayangkan harus tidur berdesak-desakan dengan Yujin yang entah sampai kapan akan tinggal di apartemennya. Ya, kalau boleh berkata jujur, Sehwi memang keberatan dengan kehadiran Yujin di apartemennya. Apalagi ia tipe manusia introvert yang mencintai kesendirian mutlak.

"Kau harus bekerja, ya?" Yujin berseru di dekat pintu kamar, menguap saat Sehwi berbalik kepadanya di pantry.

"Ya. Kau tidak mau lanjut tidur?" Tanya Sehwi sembari menyiapkan beberapa potong sayuran dan buah yang diambilnya dari freezer untuk diblender.

"Mau." Jawab Yujin datar kemudian menguap untuk kedua kalinya. "Sebentar malam pulang jam berapa?" Tanyanya lagi.

"Oh iya. Aku ada acara dengan teman kantor dan managerku. Jadi aku akan pulang telat." Jelas Sehwi tanpa melihat Yujin yang anteng berdiri di depan pintu kamarnya dalam balutan piyama.

"Kalau begitu aku makan sendiri saja di restoran Jun."

Langsung saja Sehwi berbalik sepenuhnya untuk menatap Yujin yang menaikkan kedua alisnya, sedikit kaget melihat sahabatnya itu berbalik menghentikan kesibukannya di pantry. Ia tidak merasa ada yang aneh dalam kata-katanya dan menatap Sehwi penuh tanya.

"Seungcheol memberimu bulanan seberapa banyak?" Tanya Sehwi sewot dan Yujin tertawa kecil karenanya.

"Well, cukup banyak." Jawab Yujin tidak membuat Sehwi tertawa. Pasalnya bukan uang bulanan Yujin yang Sehwi masalahkan, tapi tentang Yujin yang pasti akan bertemu dengan Jun lagi sebentar malam.

Tentu Sehwi merasa cemburu dan khawatir, apalagi Yujin orang yang sangat mudah bersosialisasi--tidak sepertinya yang lebih tertutup. Sikap Yujin dan Jun sudah seperti orang yang saling kenal cukup lama, padahal mereka baru bertemu kemarin. Sehwi pun tidak bisa membayangkan hubungan yang bisa tercipta di antara dua orang itu dan ia merasa tidak rela. Sangat tidak rela. Tapi karena ego, Sehwi tidak bisa jujur atas perasaannya itu kepada Yujin dan membiarkan sahabatnya melakukan apa pun yang ingin dilakukannya bersama Jun.

~~~

"Kau pintar minum, Kak?" Chan melempar tanya kepada Sehwi yang baru saja duduk di atas bantal duduk begitu mereka diarahkan di bagian lesehan restoran untuk merayakan pertunangan Jeonghan lepas pulang kerja. Pria itu ikut duduk di samping Sehwi, mengarahkan pandangan penasaran yang diikuti oleh beberapa mata yang juga penasaran atas jawabannya.

 Pria itu ikut duduk di samping Sehwi, mengarahkan pandangan penasaran yang diikuti oleh beberapa mata yang juga penasaran atas jawabannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bestfriend [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang