Chapter 2

5.3K 401 24
                                    

Zee kembali masuk ke ruangannya setelah beberapa menit di paintry menghabiskan makanan yang diberikan gracio.

Ceklek.....

Zee membuka pintu membuat Chika menengok ke arahnya. Zee langsung saja menuju kursinya dan melanjutkan pekerjaannya begitupun dengan Chika

"Tadi Ollan yang anterin berkas-berkas itu kesini" ucap Chika sambil menunjuk tumpukan berkas di meja Zee"

Zee hanya mengangguk paham

Tak terasa sekarang sudah jam 6 sore namun pekerjaan Zee dan Chika belum juga selesai.

"Chika kamu suka minum apa?.atau kamu gak sukanya minum apa?" tanya Zee tiba-tiba

"ha?" ucap Chika mencerna pertanyaan Zee

"mmm..aku suka kopi susu" jawab Chika lagi setelah sadar dengan pertanyaan Zee, lagi-lagi Chika malas menanyakan ke Zee untuk apa bertanya hal itu padanya

Zee mengangguk lalu membuka ponselnya

Tak lama datang pak abdul mengetuk pintu

Tok.... Tok.... Tok.....

"silakan masuk pak!" ucap Zee

"permisi mas Zee ini pesanannya" ucap Pak Abdul sambil mendekat ke arah Zee

Zee mengambil satu Cup yang berisi teh dari tangan pak Abdul

"yang satu lagi tolong kasih ke dia ya pak!" ucap Zee menunjuk Chika

Pak Abdul meletakan satu cup berisi kopi susu di meja Chika

"nih untuk mbanya"

"makasih pak" jawab Chika ramah

"ya udah saya permisi kalo gitu ya mas Zee dan mbanya" ucap Abdul

"iya pak Abdul makasih banyak. Oh ya mbanya itu namanya Chika pak" ucap Zee pada Abdul

"oh iya mas Zee" ucap pak Abdul seraya tersenyum ke arah Chika yang dibalas senyuman juga oleh Chika

Setelah pak Abdul pergi, Chika menengok ke arah Zee

"makasih Zee!" ucap Chika sambil tersenyum

"iya sama-sama. Oh ya makanan dari pak Cio tadi jangan lupa dimakan. Gapapa kok kalo kamu mau kerja sambil makan. Kerjaan kita masih banyak kayaknya bakal sampe malem!" ucap Zee yang membuat Chika sedikit kaget karena mungkin ini kalimat terpanjang yang pertama kali Chika dengar dari mulut Zee diluar masalah pekerjaan

Chika pun mengangguk paham namun Chika hanya meminum minuman dari Zee tapi enggan untuk memakan kue dari dari Gracio tadi

Zee kembali melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali menyesap teh hangat yang dipesannya tadi

Pukul 08.00 p.m.

Zee mulai menguap entah mengapa pekerjaan dari Gracio begitu banyak. Untung saja besok hari minggu jadi bisa libur

Zee menengok ke arah Chika yang juga mulai mengantuk sepertinya. Zee merasa ayahnya keterlaluan ini hari pertama Chika bekerja tapi sudah dibebani pekerjaan sebanyak ini sampai harus lembur

Tak lama listrik kantor mati

Membuat Chika berteriak cukup keras

"Aaaaa..... " Chika menutup wajahnya. Chika berusaha mengatur nafasnya karena Chika memiliki ketakutan berlebih pada tempat gelap

"Zee, aku takut!" ucap Chika yang sudah tidak bisa menahan ketakutannya

Zee menyalakan senter handphonenya lalu mendekat ke arah Chika

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang