Chapter 25

3.9K 449 23
                                    

Zee belum mengajak Chika berbicara setelah kejadian tadi. Chika pun hanya diam tertunduk dengan sesekali mengusap air matanya yang terjatuh. Di dalam mobil Zee ini keduanya diam tanpa obrolan

Zee turun dari mobil yang ia sengaja hentikan di depan mini market. Zee tak lama, hanya sebentar dan kembali masuk ke mobil

Zee menyodorkan satu botol air mineral pada Chika, "Nih minum!"

Chika menengok ke arah Zee, "Zee maaf!", ucap Chika terbata dan terisak

" Minum dulu " Chika meminum air dari Zee. Setelahnya Chika kembali menengok melas ke arah Zee. Membuat Zee iba dan menariknya ke dalam pelukannya

"Diapain kamu sama Arman?"

"ZZee, Arman berengsek. Dia lecehin aku, dia mau perkosa aku, dia narik-narik baju aku. Dia bahkan berhasil cium bibir aku. Dia tadi hampir berhasil buat aku gak virgin lagi. Dia udah narik celana aku Zee. Zee makasih udah dateng tepat waktu. Maafin aku Zee. Aku salah gak dengerin larangan kamu"

Zee mengelus punggung Chika yang bergetar, suara Chika terdengar parau karena terus menangis.

"Sttt...udah gak usah diinget lagi. Dia udah saya pecat. Dan saya janji kejadian ini gak akan terjadi dua kali. Gak usah minta maaf ke saya, ini salah saya juga"

"Ha kenapa salah kamu?"

"Karena saya gak bisa jaga kamu. Udah mau maghrib Chik, mampir ke appartemen saya dulu ya. Nanti malem saya anter pulang", dibanding rumah Chika sekarang memang lebih dekat ke arah appartemen Zee.

Begitu datang Zee hanya menyuruh Chika duduk diam, sementara Zee jusru sibuk masak. Zee melarang Chika ikut masak barang sedikit pun. Mau tak mau Chika nurut, Chika sudah bertekat untuk tidak lagi mmbantah perintah Zee.

Setelah masakannya selesai Zee duduk di sofa, di samping Chika yang masih tertunduk. Zee menarik dagu Chika untuk menghadapnya

"Udah gak usah terlalu mikirin kelakuan Arman tadi"

Chika yang menatap wajah Zee baru sadar akan sesuatu, "Zee pelepis kamu berdarah", ucap Chika dengan wajah meringis

"Gapapa ini luka kecil doang"

"Aku boleh obatin gak Zee" Zee mengangguk. Chika membersihkan luka Zee dan memberi sedikit betadine sebelum memplesternya. Setelahnya Chika menatap Zee lekat

"Zee, aku benar-benar nyesel gak percaya dan nurut sama kamu"

"Kamu lebih nurut sama Ollan Chik. Besok saya juga rencananya mau pecat Ollan karena gimana pun dia yang punya ide biar kamu pulang bareng Arman hari ini"

"Zee jngan please!. Ini salah aku sendiri, aku gak mau kamu pecat Ollan dia orang baik Zee"

"Iya karena dimata kamu yang jahat itu cuma saya"

"Zee gak gitu"

"Gapapa Chik, iya mungkin saya emang jahat"

"Zee"

"Udahlah kita bahas besok lagi ya. Sekarang udah malem. Dan nanti saya bakal kenalin kamu sama seseorang, kita bakal makan bareng sama dia. Abis makan baru kamu saya anter pulang"

"Siapa Zee?"

"Orang yang bikin kamu cemburu"

Damn kata-kata Zee berhasil membuat Chika membeku. Siapa yang dimaksud Zee, apa perempuan di foto itu. Tunggu, Zee tau Chika cemburu soal itu?

Ting nung....

"Ada suara bell kayaknya dia yang dateng. Saya buka pintunya dulu ya", Zee bergegas membuka pintu menyambut tamu yang datang

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang