Chapter 46

3.6K 434 17
                                    

Zee menggenggam erat tangan Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zee menggenggam erat tangan Chika. Malam ini di hadapan keduanya disuguhkan makan malam dengan suasana romantis, di meja terdapat pula bunga dan lilin.

"Selamat 2 bulan pernikahan yechika" Zee mengecup punggung tangan Chika seraya tersenyum

Chika hanya mengangguk dengan senyum yang terlihat sedikit tertahan. Hari ini tak terasa sudah 2 bulan pernikahan Chika dan Zee. Keduanya kini masih berada di Lebanon, bersama Shani. Malam ini Shani membiarkan Chika dan Zee menghabiskan waktu berdua di luar. Selama 2 bulan ke belakang banyak yang sudah terjadi, Zee memboyong istri dan ibu mertuanya ke Lebanon guna menyelesaikan permasalahan dengan Candra. Zee meminta Chika untuk resign dari Harlan Group, tentu saja Chika menyetujui.

Lalu apa kabar dengan Gracio, kemarahannya memuncak saat mengetahui Zee akan menikahi Chika. Katakanlah Zee jahat, karena dia menahan papanya sendiri saat acara pernikahannya. Tapi tak ada cara lain, jika ingin pernikahan ia dan Chika berjalan lancar mau tak mau dia harus menggunakan cara ini. Tapi tenang, setelah pernikahannya selesai, Zee juga langsung membebaskan kembali Gracio.

Kalian harus tau hanya dalam waktu 2 bulan, Zee berhasil melakukan tugasnya. Perusahaan milik Candra berjaya kembali. Dan mereka tak perlu lagi memikirkan perjodohan baik antara Zee dan Naomi maupun Fiony dengan kakak dari Naomi. Tapi ada satu hal yang menjadi masalah....

"Kamu gak bahagia ya Chik nikah sama aku?" Pertanyaan Zee berhasil membuat Chika melihat ke arahnya dengan tajam

"Apa sih mas, kok kamu ngomong gitu" Ucap Chika tidak terima

Zee menghela nafas, "aku cuma nanya. Beberapa waktu ke belakang aku liat ada yang beda sama kamu"

"Apa coba yang beda?"

"Kamu keliatan murung gak seceria dulu. Padahal aku pikir kamu akan lebih bahagia setelah pernikahan kita karena kamu yang dulu pengen banget kita nikah cepet"

"Darimana murung sih aku bahagia-bahagia aja tuh. Malah aku tuh seneng banget bisa jadi istri kamu" Chika menyandarkan kepalanya pada bahu Zee

Chika bohong, sebenarnya memang ada yang mengganggu pikirannya. Bagaimana tidak, selama 2 bulan pernikahan ini Zee belum sama sekali menyentuh Chika. Ha?, ya Zee belum mengambil haknya sebagai suami. Apa penyebabnya Chika pun tak tau pasti. Apa menurut kalian ini wajar, selama ini Chika tahan tak pernah membicarakan masalah ini dengan Zee. Chika pikir Zee mungkin masih sibuk menyelesaikan berbagai masalah. Tapi sampai kapan, sampai kapan Chika harus menunggu. Apa Zee belum siap memiliki anak bersama Chika?. Chika juga sebenarnya tidak terlalu mau buru-buru punya anak, tapi bayangkan 2 bulan masih perawan dalam status pernikahan apa itu tidak membuat Chika overthinking kemana-mana?.

"Besok kita pulang ke Indonesia, kamu udah siap?" Tanya Zee

"Aku bukan siap lagi, tapi udah excited banget. Aku kangen banget pulang ke rumah"

Zee merangkul Chika sambil mengusap-usap bahunya, "aku juga gak sabar pulang"

.
.
.
.
.

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang