Chapter 24

3.7K 439 41
                                    

Sesudah berbicara dengan Arman, Zee berpapasan dengan Fiony

"Zee!", panggilan Fiony berhasil membuat Zee menengok

"Keterlaluan siapa perempuan itu?"

"Walau aku kasih tau juga kamu gak akan tau cepio. Lagian apanya sih yang keterlaluan foto biasa aja gitu"

"Biasa?"

"Ya sedikit beda karena aku keliatan deket sama dia doang"

"Zee please ya ini bukan masalah biasa, karena kamu sekarang lagi deket sama Chika juga. Kamu harusnya bisa jaga perasaan Chika"

"Aku sama Chika cuma sahabat cepio"

"Sahabat?, udah gila kamu Zee. Masa iya kamu gak bisa liat perasaan Chika ke kamu itu gimana sih. Kalian tuh udah sering ngabisin waktu berdua. Bohong kalo kamu gak sadar Chika suka sama kamu. Jangan pura-pura bego Zee!"

"Cepio.... "

"Stop Zee, diem dulu. Bohong kalo kamu mau bilang kamu gak suka Chika. Udah keliatan Zee. Jangan php-in anak orang Zee. Kalo gak suka ya jangan dipepet gitu, ngasih harapan doang tanpa kepastian. Aku kecewa tau gak sama kamu, pas Chika bilang kalian belum jadian. Kamu bisa liat tadi Chika tuh gimana responnya liat foto kamu sama perempuan itu. Senyuman kamu du foto itu beda Zee, kamu gak gitu ke sembarang perempuan aku tau kamu gimana. Tangan kamu dengan santainya rangkul tuh cwek gak mungkin kalo gak ada apa-apa. Jangan bilang itu foto lama. Jelas model rambut kamu di foto itu keliatan sama kayak yang sekarang. Dia pacar kamu?"

Zee tertunduk, "cp...maaf Ce aku belum bisa jelasin. Soal Chika, biar aku yang selesain", ucap Zee lalu meninggalkan Fiony

"Aish... Zee ini kenapa sih!"

.
.
.

Ollan tadi menyusul Chika yang pergi begitu saja dari kantin.

"Chika"

"Ada apa Lan, gue lagi gak mood. Kalo ada perlu buruan"

"Lo lagi cemburu"

Chika diam menatap Ollan dingin, "huh udahlah Chik, gue tau dan lo gak perlu malu untuk cerita perasaan lo. Kali ini Zee emang keterlaluan gue kecewa. Dan gue kesel pas tau sampe sekarang masih belum ada kepastian dari Zee buat hubungan kalian. Gue jadi sedikit ngerasa  bersalah jodohin kalian. Tapi gue masih yakin Zee itu cowok baik. Chika gue mau tanya waktu di gudang Zee ngelakuin sesuatu gak ke lo?"

"Maksud lo apa?"

"Sorry Chik waktu itu gue kasih sedikit obat perangsang ke minuman kalian"

"Ha , udah gila"

"Ya gue ngaku salah dan bodoh. Sekali lagi gue minta maaf. Gue jujur gini supaya ngeyakinin lo kalo Zee itu cowok baik-baik dan kalo waktu itu dia macem-macem mungkin itu pengaruh obat yang gue kasih"

Fakta gila apa ini, jadi ciuman pertama antara Chika dan Zee waktu itu karena terpengaruh obat. Jadi Zee benar waktu bilang dia khilaf???. Tunggu, mungkin waktu itu memang ia Zee khilaf. Tapi di Lombok?. Ah Zee memang sulit dimengerti, terlalu banyak hal yang membuat Chika bingung tanpa berani bertanya.

"Cp....udahlah lo pergi Lan. Sorry gue bener-bener gak mood sekarang"

"Chika gue punya ide. Terserah lo mau ikut atau enggak"

Chika menatap lelah Ollan

"Ide apa lagi sih Lan"

"Lo coba pulang bareng Arman. Gue tau Zee tuh paling gak suka sama Arman. Tunjukkin ke Zee kalo lo gak bisa dia atur terus, coba marah Chik. Jangan diem aja. Coba buat Zee cemburu. Kita bisa liat respon Zee itu gimna"

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang