Chapter 41

3.7K 403 20
                                    

"Kamu apa kabar Zee, udah beberapa hari gak pernah ketemu kita", tanya Shani yang kini tengah duduk di ruang tamu rumahnya bersama Zee dan Chika

"Alhamdulillah aku baik tan, tante apa kabar?", tanya balik Zee dengan senyum tipisnya

"Alhamdulillah tante juga baik kok, kamu gak mau nanyain kabar papa kamu?"

Zee terdiam, saat itu juga rasanya Zee ingin keluar dari sini. Benar kan dugaan Zee, Shani pasti akan membahas Gracio

Chika yang paham pun langsung mengelus pundak Zee, "ma...bisa bahas yang lain dulu kali", ucap Chika pada Shani

"Tapi mama ngajak Zee ketemu emang mau bahas itu sayang", ucap Shani

Mendengar itu tentu Chika merasa bersalah memaksa Zee bertemu dengan mamanya kemarin.

"Zee kamu tetep dateng ke pernikahan papa sama tante lusa kan?"

Zee menggeleng, "maaf tapi aku gak akan dateng tan", jawab Zee dengan wajah datarnya. Zee masih berusaha menghargai Shani, kalau tidak dia sudah memilih pergi dari sini sekarang juga.

"Hei kenapa, kamu tenang aja ya pernikahannya private kok. Papa kamu gak jadi undang orang-orang kantor. Cuma kerabat dekat aja. Kata papa kamu awal mula permasalahan kalian tuh karena ini, jadi ya udah papa kamu udah ngalah ni nurutin maunya kamu", ucap Shani

"Itu bukan awal mula tan, itu pancingan untuk membongkar semua luka masa lalu aku. Kalo tante mikirnya permasalahan aku sama papa sebatas itu, ya jelas salah. Permasalahan aku sama papa udah banyak dari dulu. Dia udah gak nganggep aku anak, lantas buat apa lagi aku dateng ke acara dia?"

Shani menarik nafas, terlihat sekali Zee bicara dengan sedikit emosi, "maaf ya Zee, bukan maksud tante ikut campur. Tante cuma pengen kalian baikan aja"

"Udahlah tante, tolong jangan ikut campur terlalu jauh. Aku sama tante terhubung karena hubungan aku sama Chika, kalo soal hubungan tante sama papa itu udah bukan urusan aku"

"Ya udah kalo gitu kamu dateng untuk memenuhi undangan tante, calon mertua kamu. Masa iya kamu gak dateng di acara pernikahan calon mertua kamu?"

"Rasanya kehadiran aku juga gak penting kan tan, ada atau gak adanya aku pernikahan kalian bisa tetap sah. Aku harap tante bisa ngertiin aku dan keadaannya sekarang"

"Kalo tante maksa kamu untuk dateng gimana Zee. Kalo kamu gak dateng hubungan kamu sama Chika bakal...."

Zee memotong ucapan Shani, "kalo gitu gak ada bedanya tante sama papa", Zee mulai berdiri sangking kesalnya

"Zee sabar dulu, oke-oke tante gak maksa. Maaf kalau tante terlalu jauh. Udah ya gak usah dibahas lagi, oke tante gak akan maksa kamu buat dateng lagi"

"Maaf tan kalau kesannya aku gak menghormati tante. Tapi please ngertiin, ini masalah sensitif banget buat aku. Aku pamit sekarang, permisi", Zee beranjak meninggalkan rumah Shani dan Chika

Sebelum menyusul Zee, Chika menatap kecewa pada Shani, "mama terlalu kejauhan ma", ucap Chika lalu buru-buru mengejar Zee

"Zee, tunggu....aku ikut.....!", ucap Chika yang membuat Zee menghentikan langkahnya. Zee berbalik menghadap Chika, "udah malem, kamu istirahat aja besok kan harus kerja. Pagi-pagi aku jemput"

Chika menggeleng, "aku mau nginep"

"Maaf tapi aku lagi pengen sendiri Chik"

Chika menangis dan langsung memeluk Zee, "maaf Zee, maafin aku karena kemarin maksa kamu untuk ketemu mama. Maafin juga semua perkataan mama. Aku ngerasa bersalah Zee, maaf ya"

Zee menangkup wajah Chika, "kamu gak salah. Dan aku gak ada nyalahin kamu. Udah ya gak usah terlalu dipikirin. Bilang juga sama kamu, gak usah ngerasa bersalah ke aku. Udah sekarang masuk gih, udah malem"

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang