Chapter 6

4.5K 424 35
                                    

"Chik, Zee udah pulang ya?" tanya Gracio yang baru masuk ke ruangan

"iya pak"

"mau kemana ya dia?" gumam Gracio tampak khawatir

Chika sedikit memijit pelipisnya, kepalanya terasa pusing sekarang apa karena tadi dia melewatkan jam makan siang?. Tidak bukan hanya jam makan siang tadi pagi Chika bahkan tidak sarapan. Kemarin malam pun tidak permasalahan dia dan Zee membuat Chika tidak nafsu makan. Jadi Chika terakhir makan adalah kemarin siang.

"kamu kenapa Chik?" tanya Gracio

"gapapa kok pak, cuma pusing sedikit"

"tapi muka kamu pucet loh Chik kamu sakit ya?"

"enggak kok pak"

"jangan bohong Chika, udah beresin barang - barang kamu sekarang kamu boleh pulang lebih cepat"

"gak usah pak, Chika baik-baik aja kok!"

"Chika, jangan bantah Om Cio kali ini!"

Wah apa sekarang Cio menyebut Om Cio bukan Pak Cio di kantor?. Dan satu hal yang pasti Gracio dan Zee sama ternyata, tidak mau dibantah.

Akhirnya Chika nurut untuk pulang. Chika pulang menggunakan taksi Online

Sampai dirumah Chika langsung merebahkan dirinya di kasur. Chika terngkurap dan menangis dengan bantal diwajahnya.

Shani sepertinya belum pulang. Ya selama ini Shani mengurus Butik miliknya. Namun setelah Chika bekerja Chika melarang Shani terlalu sering ke butik, Chika tidak ingin Shani terlalu capek. Jadi dalam seminggu mungkin hanya 2 sampai 3 kali Shani ke butik

Shani masuk kerumahnya lalu menuju kamar Chika

"Chika kamu udah pulang sayang?"

Tak ada jawaban dari Chika

"Chika kamu tidur?" Shani mendekat pada Chika yang terbaring dikasurnya

"Zee... Maafin aku" rancau Chika yang terpejam

"Chika kamu kenapa?"

"Zee.... Zee... Jangan marah lagi ya..." Chika terus menyebut nama Zee

Shani memegang kening Chika

"Chika kamu demam?" ucap Shani setelah menyentuh kening Chika yang lumayan panas

"Zee.... Zee..." Chika masih terus menyebut Zee

Akhirnya Shani sadar kalo dari tadi Chika menyebut Zee terus. "Apa permasalahan Chika dan Zee belum selesai? ", batin Shani

Shani menyiapkan kompres untuk Chika, lalu mengompres kening Chika

"sayang apa Zee gak mau maafin kamu?" gumam Shani dalam hati

"Zee jangan marah lagi Zee!" rancau Chika lagi

"Zee... Zee" Chika terus saja menyebut nama Zee

Akhirnya Shani berinisiatif untuk menghubungi Zee. Oh tunggu Shani bahkan tidak punya nomor Zee. Chika terlalu jauh berpikir soal hubungan Shani dan Zee padahal nomor Zee pun bahkan Shani tidak punya. Shani mengecek hp Chika barangkali ada nomor Zee.

Cukup mudah untuk Shani menemukan kontak Zee karena Chika tidak terlalu banyak mengsave nomor orang lain di hpnya.

Tut..... Tut..... Tut.....

Zee sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat siapa yang menghubunginnya

"Chika?" tumben sekali pikir Zee, bahkan mungkin ini kali pertama Chika menghubunginya. Ya waktu itu Chika dan Zee sempat bertukar nomor karena urusan pekerjaan. Tapi baru kali ini Chika menghubunginya diluar pekerjaan

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang