"Jangan nangis Chik, aku minta maaf" Zee tak bisa menyentuh Chika karena Chika terus mundur dan menghindarinya
"Oke kamu mau putus kan? Ya, aku setuju. Kita putus. Tapi please jangan nangis lagi" Ucap Zee
Memang sepertinya mengikhlaskan adalah jalan terbaik. Dari pada saling menyakiti. Terutama untuk Chika, Zee sadar belum sebulan bahkan sejak mereka jadian. Sudah banyak luka dan air mata di hidup Chika karena ulah Zee. Mungkin ini memang jalan terbaik. Apalagi mengingat ancaman Gracio juga, yang sepertinya tak main-main.
Chika mengangkat kepalanya yang awalnya tertunduk untuk menghadap Zee
"Please untuk terakhir kalinya izinin aku anterin kamu pulang ya. Udah malem, aku gak mungkin biarin kamu pulang sendiri" Ucap Zee
Chika terdiam, masih diam, masih mencerna semua yang terjadi barusan. Apa telinganya tak salah mendengar saat Zee menyetujui ajakannya untuk putus.
"Yuk!" Tanpa menarik tangan Chika seperti biasanya, Zee berbalik bersiap untuk melangkah menuju sepeda motornya. Namun baru satu langkah, Chika kembali mengeluarkan suara yang membuatnya menengok
"Ini serius Zee, kamu bneran setuju kita putus?"
"Kamu kan yang minta tadi?"
"Zee...aku..."
"Udahlah Chik, aku sadar. Makin lama kita sama-sama. Malah makin banyak air mata yang keluar dari mata kamu. Dan aku gak mau itu Chik. Aku maunya kamu bahagia. Kalo sama aku kamu gak bahagia terus buat apa aku paksain. Kamu pantes dapet laki-laki yang lebih baik dari aku"
"Zee tapi gak gitu, aku cuma kebawa emosi"
Zee memegang pundak Chika, "udah ya, gapapa aku ikhlas kok. Daripada aku buat kamu nangis terus"
Chika menggelengkan kepalanya, "enggak Zee, gak mau. Aku gak mau putus. Maafin aku please, aku cuma kebawa emosi tadi"
Zee memijit pelepisnya, Chika ini kenapa sih sebenarnya?
"Udah jangan maksain diri gitu. Tadi kamu sendiri yang bilang udah capek sama aku, ya udah"
"Zee apaan sih. Kok gini. Please maafin aku udah ngomong kayak tadi. Pokoknya kita gak jadi putus ya, aku gak mau. Bisa gila aku kalo kita putus beneran"
"Chik...."
Chika langsung memeluk erat tubuh Zee sambil menangis histeris, "hiks...enggak Zee enggak. Aku gak mau putus. Udah ya, lupain semuanya. Aku minta maaf, iya aku yang salah. Jangan putusin aku, Zee. Aku mohon"
"Chika...."
"Bilang kalo kita masih pacaran Zee. Aku gak mau putus, please jangan tinggalin aku. Aku salah, aku minta maaf"
Zee melepaskan pelukan Chika, mengusap air mata yang mengalir dari mata Chika, "iya udah iya gak jadi putus. Udah jangan nangis lagi, yuk pulang udah malem"
"Makasih"
"Iya"
"Kamu gak ikhlas ya, terpaksa?" Tuduh Chika
"Enggak kok, aku emang maunya kita gak putus. Tapi karena tadi kamu yang pengen putus ya udah aku iyain. Aku gak bisa maksa kamu"
"Tapi aku pengennya kamu tahan aku supaya gak pergi. Eh malah diiyain. Nyebelin!" Kesal Chika
Astaga kenapa Chika kelakuannya jadi seperti anak kecil begini, pikir Zee.
"Ya udah lah nanti aja bahas ini, sekarang mending kita pulang"
"Aku gak mau pulang ke rumah Zee, aku mau ikut kamu aja"
"Ya udah iya, kita ke appart aku" Jawab Zee pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔
FanfictionKetika 2 orang pendiam dipertemukan apakah yang akan terjadi? Diam? ya Diam Tapi dicerita ini Diam bukan sekedar Diam alias Diam Diam Suka ????❤️ Chikzee area 18+