Chapter 38

3.5K 362 24
                                    

Walau sedikit takut, Chika memberanikan diri untuk membangunkan Zee dari tidur pulasnya. Hingga akhirnya perlahan Zee membuka matanya dan menguntai senyum saat melihat Chika

"Kenapa?", tanya Zee melihat Chika yang justru merespon senyumnya dengan wajah murung

"Aku gak sengaja baca dm kamu, dia siapa?", Chika menyerahkan handphone milik Zee

Zee mengambilnya dan mulai melihat direct message yang Chika maksud

"Gak tau, gak kenal", jawab Zee lalu meletakkan hpnya di atas meja

"Tapi dia minta jemput masa iya kamu gak tau dia siapa", balas Chika tidak puas dengan jawaban Zee

"Ya emang gak tau terus gimana?", jawab Zee terlihat yakin sementara Chika terdiam menatap Zee dengan tatapan sendu

Zee berdiri menghadap Chika, "kamu gak percaya aku?"

"Aku udah pernah bilang kan aku tuh percaya kamu, tapi gak percaya diri. Aku takut Zee, kalo dia lebih cantik dari aku kamu jadi berpaling"

Zee memeluk Chika, "aku sayang kamu, cuma kamu. Udah itu aja,gak usah mikir macem-macem", ucapnya

.
.
.
.

Zee menghentikan sepeda motor miliknya tepat di depan kantor Harlan Group. Namun bukannya turun Chika malah masih diam memeluk Zee

Zee tersenyum melihat wajah Chika dari kaca spion, "udah sampe Chik, mau sampe kapan cemberut terus?"

Chika balas menatap spion masih dengan mimik cemberutnya, entah kenapa rasanya Chika malas sekali untuk turun. Hari pertama kerja tanpa Zee dan benar akan seperti ini terus entah sampai kapan. Ditambah dm dari perempuan itu pada Zee membuat mood Chika hancur. Jawaban dari Zee tadi pagi benar-benar tidak membuat Chika lega sama sekali. Apalagi ini belum jam 7, bagaimana kalau setelah mengantar Chika nanti Zee pergi ke bandara untuk menjemput gadis gatal itu. Loh apa itu artinya Chika tidak percaya pada Zee?. Bukan, bukan seperti itu tapi....ah sudahlah Chika sulit menjelaskannya.

"Kok malah bengong, kenapa?", ucap Zee

"Ini beneran kamu gak ikut ke dalem lagi?", tanya Chika dengan harapan siapa tau Zee mau berubah pikiran walau sepertinya tak mungkin

Zee menghembuskan nafasnya, "iya Chika beneran", jawaban Zee membuat Chika melengkungkan bibirnya ke bawah

"Yang fokus kerjanya ya"

"Kalo aku mau resign boleh gak sih Zee?"

"Ya itu hak kamu, aku gak ada larang. Aku juga gak masalah kalo kamu masih mau disini"

"Tapi nanti aku kerja dimana?"

"Udah aku bilang gak usah kerja"

"Dih mau kerja"

"Ya udah nanti aku cari perusahaan lain"

"tapi aku sayang sama kantor ini Zee, kantor yang mempertemukan aku sama kamu lagi. Sayang juga sama temen-temen yang lain"

"Ya udah kerja aja kalo gitu, ketemu aku mah masih bisa di banyaknya tempat lain. Kamu itu pacar aku kapanpun kita bisa ketemu gak harus di kantor"

"Iya juga ya, ya udah deh aku turun"

Chika mulai turun dari motor Zee. Membuka helm dan memberikannya pada Zee

"Abis ini mau kemana?", tanya Chika pada Zee

"Hmm belum ada planing sih paling balik ke appartemen dulu. Kenapa?"

Ah apa Chika harus jujur kalau dia takut Zee ke bandara. Tapi kalo Zee tersinggung bagaimana?

Diam Diam Suka (ChikZee) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang