07. Rumor Lagi

38 19 7
                                    

07. Rumor Lagi

Kembali lagi I2HS dikejutkan dengan pindahan siswa baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi I2HS dikejutkan dengan pindahan siswa baru. Tidak, kali ini bukan siswa lokal, melainkan siswa yang dipindahkan dari luar kota, dari Jerman.

Belajar dari pengalaman beberapa hari lalu, kini ruang piket dilapisi dengan gorden merah tebal agar siswa baru tak lagi diintip oleh anak-anak disana.

Siswa baru itu datang dengan gagahnya, berbalut seragam I2HS yang baru dibalut almamater sekolah berwarna abu-abu yang sangat elegan ditambah headband putih yang ia kenakan membuat para siswi ketar-ketir melihatnya. Terlalu tampan!

Mungkin kali ini, kedatangan siswa baru itu akan mengalahkan kepopuleran Boy yang belum lama juga pindah ke I2HS. Tak sedikit pula siswa-siswi yang heran kenapa belakangan banyak yang pindah dengan mudahnya ke I2HS.

Anak laki-laki baru itu diterima dan terdaftar di kelas 12 B yang artinya bertetanggaan dengan 12 Bahasa yang kodenya adalah 12 A. Siswi-siswi 12 B mungkin tak akan seantusias 12 Bahasa atau A untuk menyambut teman baru meeeka karena murid-muridnya yang extra ambisius. Mereka cenderung tak peduli.

Tapi tampaknya hal itu tak terjadi saar anak baru itu dituntun masuk kedalam 12 B oleh Wali Kelasnya. Lelaki gagah itu berdiri didepan kelas, menarik perhatian seisi kelas. Visualnya sungguh luar biasa.

"Pagi semua, perkenalkan teman baru kalian," Wali Kelas 12 B mengalihkan perhatian kearah anak baru itu.

"Guten morgen alle, ich bin Benedict, ich bin ein Austauschstudent aus Deutschland."

Siswa itu bicara menggunakan bahasa Jerman. Ia berhasil membuat seisi kelas bengong karenanya.

"Ngomong apa dia?" tanya Zidan sambil berbisik.

"Ko ngapa nanya aku, anjir?" balas Eden, teman sebangku Zidan dengan logat khas Riaunya.

Siswa itu menyadari keributan kecil di kelasnya karena bahasa yang ia gunakan tak dimengerti satupun anak di kelasnya.

"Selamat pagi,"

Siswa itu mengulangi perkenalannya dengan bahasa Indonesia. Ia menarik perhatian seisi kelas lagi.

"Saya Benedict panggil aja Bened, dan saya pindahan dari Jerman," lanjutnya.

Benedict menuai banyak apresiasi dari kelasnya. 12 B termasuk kelas yang begitu mengidam-idamkan dunia sekolah di Jerman terutama dunia perkuliahannya. Jika sudah pindahan dari Jerman, sudah pasti ia diterima karena kemampuan otaknya yang luar biasa.

Siswa bernama Bened itu diminta duduk di kursi kosong yang tersedia disana. Tidak seperti Boy yang ribet minta duduk disamping Luna, Bened memilih kursi secara random yang penting duduk.

Kelas tetap berjalan seperti sedia kala, dan anak baru itu tetap menjalani harinya sebagai siswa biasa di negara yang berbeda. Hanya seorang siswa dengan mata biru yang sangat indah.

Arkanlea || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang