46. Play With the Subconscious (17+❗❗}

25 8 11
                                    

Hola Gumushinn!!
Absen dulu yokk

ABSEN SESUAI ZODIAKNYA MASING-MASING SABI KALI YAA!!🌌
Me : ♐

Kalian apa???

✨ HAPPY READING ✨

°°°°°°°°°°°°°°°

46. Play With the Subconscious

Bagai ribuan anak panah yang menancap jantung Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagai ribuan anak panah yang menancap jantung Luna. Gadis itu meneteskan air matanya saat ia baru menyadari dihadapannya ada seorang lelaki yang begitu dirindukan olehnya. Laki-laki yang ia kira tak akan bisa bertemu lagi, nyatanya lelaki itu muncul lagi di hadapannya.

"Boy..." Panggil gadis itu dengan nada tak percaya.

"Iya, ini aku." Jawab lelaki itu lembut.

Sontak Luna memeluk Boy erat-erat dengan air mata yang begitu derasnya. Ia tidak dapat menahan rasa bahagianya dapat bertemu dengan Boy lagi. Sungguh ia merindukan lelaki yang pernah singgah dihatinya itu.

Boy juga merasakan hal yang sama. Lelaki itu cepat membalas pelukan Luna dan memeluknya tak kalah eratnya. Air matanya ikutan menetes ketika akhirnya ia bisa memuaskan rasa rindu itu.

"I really miss you! I thought you won't come back," ucap gadis itu pada Boy.

"I'm back. Here I am," jawab Boy lembut sambil mengusap-usap rambut ungu Luna. "Why did you dyed your hair with purple?" Tanya lelaki itu dengan random-nya.

Luna sontak mengendurkan pelukannya dan menatap mata Boy tajam-tajam. "Lo gak suka?" Tanya Luna seram.

"Hm? S-Suka kok, tapi..." Boy ragu untuk melanjutkan kata-katanya.

"Apa?" Tanya Luna garang dengan pelototan khasnya. Boy tak menjawab dan hanya memandangi wajah Luna. Tapi lelaki itu tersenyum. "Tapi apa?" Tambah Luna lagi.

Boy menggeleng sambil tersenyum. "Gak ada," jawabnya. Ia menunjukkan deretan gigi-gigi rapinya pada Luna itu.

Luna mendengus. "Lo tau gak si arti rambut buat cewe? Kalo rambut cewe bagus, aura dia juga bakal bagus. Rambut itu ngaruh tau buat penampilan cewe..." Luna mulai mengoceh lagi dihadapan Boy.

Boy tersenyum tulus pada Luna walau ia sedang diceramahi oleh gadis itu.

"I miss her too much,"

Boy menggapai tangan Luna dan menariknya kuat-kuat saat gadis itu masih berceloteh. Lelaki itu menarik tubuh Luna masuk kedalam dekapannya. Boy mengangkat dagu Luna sampai menghadap ke wajahnya. Tanpa menunggu waktu lama lelaki itu menghapus jarak antara mereka.

Luna merasakan perasaan yang begitu aneh ketika kejadian ini terjadi secepat itu. Tubuhnya panas dingin. Boy mendekatkan bibirnya dengan bibir Luna. Didetik itu juga Boy dan Luna saling berciuman. Lelaki itu dengan terampil melumat bibir gadis yang ia cintai itu.

Arkanlea || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang