Lima tahun sudah berlalu, kehidupan mew tidak ada yang berubah semenjak kepergian kana dari kediaman jong mew semakin dingin, mew yang dulu ceria kini sikapnya berubah dingin tidak ada senyuman yang ada wajah datar dan tegas, namun biarpun seperti itu dia tidak pernah lupa menafkahi secara lahir batin pada istrinya dia tetap memperhatikan istrinya saat tasya sakit atau pun ingin makan ini itu karna bawaan dari calon bayi mereka namun sayang nya tasya mengalami keguguran.
Sedangkan di negara lain tepatnya di paris kana tak jauh beda namun kana tak seperti mew, kana akan selalu tersenyum apa lagi jika melihat pangeran kecilnya bertingkah bar2 kana merasa dejavu, win mentawin jongcheveevat atau yang biasa di sapa win itu lahir empat tahun lalu dari seorang dokter cantik bernama kanatharin, kana tidak akan pernah menyangka jika apa yang dilalukan mew dulu padanya akan membuahkan hasil seorang bayi tampan.
"Buna, win laper.."
"Sebentar sayang, buna sedang masak sup ikan kesukaan mu.."
"Tapi ndak boleh lama2 buna.."
"Iya sayang, kau cerewet sekali hmm.."
"Buna, kapan papi off sama mami gun main kesini?
"Mereka sedang sibuk, nanti pas hari libur pasti papi dan mami datang kesini, apa win merindukan mereka?
"Sangat.."
"Kau sedang tidak mengginginkan sesuatu kan?
"Tidak buna.."
"Benarkah?
"Hhmm.."
"Ya sudah makanlah dan habiskan makanan mu.."
"Siap buna"
Kana memandang pangeran kecilnya itu dengan sedih, bagaimana tidak hampir setiap hari dia menayakan tentang daddy nya kana merasa berdosa karna setiap hari harus berbohong.
"Maaf kan buna win, karna buna harus berbohong padamu buna tidak ingin merusak rumah tanga daddy mu, biarkan kita bahagia dengan cara kita sendiri begitupun dengan daddy mu.."
Jujur kana sangat merindukan mew bagaimana pun juga mew adalah orang yang dia cintai, ada kalanya kana merasa ingin memberi tau mew tentang dirinya dan juga win namun kana tidak ingin menjadi seseorang yang menghancurkan rumah tanga orang lain, jadi mau tidak mau kana tetap bungkap tentang win kepada keluarga mew.
"Mew lusa mama akan pergi ke paris apa kau ingin ikut?
"Tidak ma, mew sibuk pekerjaan mew tidak bisa ditingal.."
"Ya sudah tak apa kau jangan terlalu lelah.."
Lima tahun sudah mew dan kana tidak saling bertemu, dan setelah kejadian saat itu mereka tidak pernah terlibat kontak lagi mew melihat kana hanya lewat Instragam milik kana, tapi tungu siapa anak kecil itu mengapa dia sangat mirip kana batin mew.
"kana aku merindukan mu aku ingin menemuimu tapi aku takut kalo kau masih marah padaku apa kabar mu disana semoga kau selalu baik2 saja.."
Ucap mew sambil memandang foto sahabatnya yang berada dalam buku diari milik kana, mew menyimpan buku itu dan kemana pun dia pergi dia akan selalu membawanya, hinga disaat dimana tasya tidak sengaja menemukan buku itu dan membuat dirinya tidak percaya bahwa kana menyukai mew, saat itu dia hanya berpikir suaminya tidak memiliki perasaan yang sama terhadap kana namun dia salah suaminya mencintai orang lain bukan dirinya, pantas saja setiap malam suaminya selalu menyebut nama wanita lain didalam tidurnya, saat itu tasya tengah mengandung karna dia sedikit stres memikirkan hal tersebut dia mengkomsusi obat tidur namun dia tidak akan pernah menyangka jika itu semua akan membuatnya kehilangan calon bayi nya.
"Mew, kau sudah pulang?
"Hhmm.."
"Kau ingin makan apa biar aku buatkan"
"Tidak perlu, aku tadi sudah makan dikantor"
"Mew, mari bercerai.."
Deg
Mew terkejut tentu saja, apa yang membuat tasya ingin berpisah dengan dirinya."Apa yang kau katakan?
"Mari bercerai, aku ingin kita berpisah secara baik2 aku tau kau tidak pernah mencintaiku mew.."
"Tasya...."
"Tidak mew, jangan katakan apapun lagi aku tau kalo kau mencitai orang lain, jadi lebih baik kita berpisah aku tidak bisa lagi menjadi penghalang cintamu mew.."
"Tasya, maafkan aku"
"Tidak mew, semua bukan salah mu cinta memang tidak bisa dipaksakan, harusnya dari awal kau berterus terang supaya kau dan dia tidak terluka karna kehadiran ku.."
"Maksud mu?
"Saat itu aku tidak senggaja membaca buku diari milik kana yang kau simpan diruang kerja mu, kau tau saat itu aku mulai ketakutan aku takut jika kau meningal kan aku, namun aku salah selama lima tahun kau tetap bersama ku aku lega tapi aku tetap merasa kesepian karna suamiku mencintai orang lain bukan diriku.."
"Tasya, maaf kan aku karna sudah melukai hatimu, aku merasa sangat berdosa karna sudah mencitai orang lain dalam rumah tanga kita"
Mew tidak pernah menyangka jika tasya akan menemukan buku diari itu."Aku sudah memaaf kan mu mew, jadi dari itu lebih baik kita bercerai.."
"Lalu bagaimana dengan orang tuamu?
"Kau tenang saja aku sudah menceritakan semua dan mereka mengerti, aku hanya tidak ingin menjadi penghalang antara kau dan kana, kejarlah cintamu mew aku yakin sampai saat ini kana belum menikah.."
Grep tiba2 mew memeluk tasya dia sunguh sangat merasa bersalah dia sudah menyakiti wanita sebaik tasya."Maaf kan aku, sunguh maaf kan aku, kau tau aku merasa menjadi seseorang yang sangat jahat, tasya berjanjilah padaku jika kau akan lebih bahagia setelah ini.."
"Aku akan bahagia jika kau juga bahagia mew, terimakasih untuk semuanya terimakasih untuk waktu lima tahunya, maaf kan aku jika aku menjadi penghalang cintamu.."
"Harusnya aku yang meminta maaf"
"Aku sudah memaaf kan mu, dan mulai sekarang kita berteman.."
Jujur saja dalam hati terdalan tasya sangat mencitai mew namun kembali lagi cinta tidak bisa di paksakan."Berteman, baik lah kita menjadi teman.."
Satu bulan sudah berlalu kini mew menjadi seorang duda, awalnya mama dan papa j marah besar mendengar kabar buruk ini, namun setelah tasya menjelaskan semuanya mereka akhirnya mengerti, pantas saja mew menjadi dingin saat kana pergi jadi ini dia alasanya batin mama j.
"Kana tungu aku na, aku akan menjemput mu dan membawa mu pulang.."
Akankah mew berhasil membawa kana kembali, atau akan ada rintangan yang akan menghalangi? bukan tidak mungkin kana memiliki kekasih, semoga saja apa yang kita fikirkan salah.
Dikit aja ya lagi mentok idenya
Bye bye semuanya jangan merindukan aku ya
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You (Love Story MewGulf)
FanficBagaimana jadinya jika dirimu hanya menjadi taruhan apa kah kau marah kecewa dan bagaimana akhir dari kisah mereka berakhir bahagia atau menyakitkan Ikuti terus kisah mereka