Vote itu gratis brow, jadi janlup vote ya...
Komen? Banyak-banyak malah bagus
Ahak...
.
.
.
.Happy reading💆
Gio diam, menatap ketiganya datar, lalu helaan nafas lolos. "Imel sama Asya sahabat gue."
Kompak, ketiga tubuh menegang secara bersamaan.
Tatapannya berubah sendu, yang mengarah pada Alex dan Devan. "Sampai hari dimana mereka tau lo berdua."
"Gioooo!!"
Gio berdecak. "Apaan?!" sahutnya jutek
Imel yang masih memakai namanya yang dulu-Melsi-meloncat ke kasur Gio, membuat tubuh cowok itu sedikit terguncang. "Lo tau gak Yo?!"
"Kagak,"
Melsi menoyor kepala Gio. "Dengerin dulu, dugong!"
"Yaudah apaan?!"
Terlihat Melsi menatap Asya pemilik nama indah lainnya-Asa-yang juga sama berbinarnya. "Masa tadi Yo, ada cowok ganteng banget, mata gue sampek melek banget saking gantengnya!"
Gio ber-oh ria. "Jadi lo suka sama dia?"
Melsi dan Asa mengangguk.
"Satu orang?"
Keduanya menggeleng.
Gio menaikkan sebelah alisnya. "So? Kalian suka sama cowok yang berbeda?"
Keduanya mengangguk, dan Melsi mengambil ponselnya dari dalam tas. "Nih liat, ganteng kan? Nama dia Alex."
Cowok itu membelalakkan matanya. "Dih, paparazi!"
"Bodo! Yang penting gue dapet potonya," ujarnya bangga.
Kini giliran Asa. "Kalo yang ini Devan, buset dah Yo, dingin banget woy, sampek menggigil gue."
Gio memutar bola matanya malas. "Alay banget lo berdua, kayak belum pernah ketemu orang ganteng plus dingin, padahal modelan begitu udah di depan mata."
Sontak Melsi dan Asa memperagakan gelagat seakan muntah.
Gio terkekeh. "Excited banget waktu itu. Sampek tiap hari pas pulang sekolah, mereka selalu samperin gue, dan cerita lo berdua."
"Anjir banget, dua detik eyes contact baper nya ber jam-jam," Asa memangku dagunya, dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
Melsi terkekeh lalu menatap Gio yang sudah kayang. "Ngapain begitu Yo?"
"Gabut," sahutnya
"Aih, daripada lo kayang gaje, mending pilihin gue pakek bandana warna apa besok, biar nanti Alex kesengsem sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
About Friends (Hiatus)
De TodoDendam? Keempat gadis yang masih menduduki bangku SMA ini akan melakukannya. Membalas orang-orang yang telah menanamkan penderitaan di masa lalu. Bagaimana jika orang itu balik menyukainya? Akankah mereka bisa membalaskan dendam mereka, setelah takd...