Tok tok tok! Pakettt!
Ketemu lagi dengan saya yang sangad kul dan imut🗿
Lama banget aing apdet nya, hehe☺️
Mager, otak gak jalan, tugas school, dah lah dicampur jadi ramuan anti body nantinya☺️
Vote komen juga janlup, entar aing kasih lope-lope sekebon ❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
.
.
.
.Happy reading💆
"DEMI APA?! KITA GAK DIACAK PAK?!" teriak Elin heboh.
Pak Feri, selaku wali kelas mereka menatap jengah anak-anak murid nya. "Sudah lima kali kalian menanyakan hal yang sama," ujarnya malas.
"Buset, berati tetep ini-ini doang dong pak, temen-temennya? Maksud saya, kita sama cowok-cowok ini lagi?!" Farid menatap teman-teman nya dengan pandangan tak terbaca.
"Lah emang kita-kita napa dah? Kurang ganteng apa kita, yakan?" Cio menyenggol Deran, yang dibalas anggukan semangat oleh sang empu.
"Ganteng sih ganteng, tapi tengik, ogah gue sekelas lagi sama lo," ujar Nissa.
Cio menyugar rambutnya kebelakang. "Ngakuin juga akhirnya lo, kalo gue ganteng.
"Dih," Nissa menoyor Cio.
Pak Feri menghela nafas. "Itu doang yang bisa bapak sampaikan. Terimakasih satu tahunnya. Dan silahkan tempati ruang kelas yang sudah disediakan."
"Btw pak!" Seruan keras itu membuat semua atensi beralih padanya. "Kesan bapak jadi wali kelas kita, gimana?" tanya Deran
Sedikit memaksakan senyumannya. "Alhamdulillah saya tertekan."
Mereka semua mengucapkan kalimat syukur secara bersamaan. "Gak sampek gila kan pak?" tanya Imel
"Hampir," sahutnya lagi. "Sudah kan? Saya mau pergi dulu, ada banyak yang harus saya kerjakan, apalagi hari ini hari pertama adik kelas kalian MPLS."
"Terus, siapa wali kelas kita sekarang pak?"
Pak Feri yang awalnya sudah ingin minggat pun, mengurungkan niatnya, dan menghela nafas untuk kesekian kalinya. "Bu Salma," Setelahnya, pak Feri benar-benar pergi. Meninggalkan ekspresi terkejut dari siswa-siswi XI MIPA 2, ralat, mereka sudah kelas XII sekarang, dengan teman yang sama di kelas yang berbeda, dan wali kelas yang berbeda.
"Bu Salma?!"
Imel menggaruk kepalanya. "Bu Salma yang mana?" tanya gadis itu.
"Yang killer banget, masa gak tau sih?!" Asya menoyor Imel
"Amalan apa yang gue lakuin sampek dapet walas macem dia," ujar Cio dramatis.
〜(꒪꒳꒪)〜
"Woy, minggir woy! Kita mau lewat!" teriak Cio heboh, yang ditimpali lebih heboh lagi oleh siswa kelas dua belas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Friends (Hiatus)
RandomDendam? Keempat gadis yang masih menduduki bangku SMA ini akan melakukannya. Membalas orang-orang yang telah menanamkan penderitaan di masa lalu. Bagaimana jika orang itu balik menyukainya? Akankah mereka bisa membalaskan dendam mereka, setelah takd...