Happy reading 💆
"Susu indomilk nya ada gak?"
"Banyak atuh neng, mau rasa apa?"
"Mmm semua rasa deh, masing-masing satu ya mbok," ucap Imel, kepada mbok Asih. Penjual salah satu stand di kantin. Mbok Asih pun menganggukkan kepalanya, dan memberikan susu yang diinginkan Imel, menggunakan kresek putih yang sudah dia siapkan. "Jangan diminum semua susu nya neng. Nanti si neng batuk lagi," nasehat mbok Asih.
"Iya mbok, makasih udah ingetin, hehe."
Imel pun kembali ke tempat nya semula, bergabung dengan ketiga sahabatnya. "Katanya mau nabung," celetuk Farid
"Besok aja, mumpung semua rasa susu nya ada."
"Serah lo deh,"
"Rid," panggil Asya, membuat Farid menoleh kearahnya.
"Suami lo tuh," Asya berucap sedikit keras, dengan dagu yang menunjuk satu cowok yang kini terlihat ingin menghampiri mereka.
"Anjing, jangan keras keras," Suami yang dimaksud Asya itu adalah Radit—sahabat masa kecil Farid. Dan Farid menyukai sahabatnya itu, tapi entah bagaimana perasaan Radit kepadanya.
"Farid!" sapa Radit
Deheman keras mulai bersahutan, membuat Farid menutup matanya, menahan emosi yang ingin meledak. "Wahai sahabat," Farid berucap lembut, dengan wajah dipaksa untuk tersenyum.
"Iya, bes-tai?" sahut Elin
"Pernah coba makan ubur-ubur hidup gak?" Sekali lagi, perkataan Farid sangat lembut, dan penuh penekanan.
Mereka bertiga menggeleng kompak. "Belum lah, kita kan bukan Spongebob," balas Imel
"Emang Spongebob makan ubur-ubur?" tanya Asya
"Dia makan jeli nya," cetus Elin
Ketiga sahabatnya ini sangat bacot ternyata. Terlihat, Farid sedikit meregangkan ototnya yang kaku, membuat ketiganya cengar-cengir tidak jelas.
"Becanda Rid," Elin cengar-cengir.
"Udah udah, makan dulu nasi goreng lo, nanti keburu dingin," Radit berucap, sambil sedikit menarik tangan Farid, agar gadis itu kembali duduk.
"Nurut amat," ucap Asya
Temen gue laknat banget kek setan semua, batin Farid.
Tanpa sengaja Imel melihat suatu benda yang Radit sembunyikan dibalik badannya. "Eh kelinci, itu apaan?" tanya gadis itu.
Keempat remaja itu saling tolah-toleh. "Siapa Mel?" Farid bertanya.
Lantas Imel menunjuk Radit. "Dia. Dia kan kelinci,"
"Enak aja lo bilang gue kelinci,"
"Tapi kan nama lo Radit, alias kelinci. Ya kan?" Imel menatap satu persatu sahabatnya.
Asya menoyor kepala Imel. "Rabbit goblok!"
Imel mengelus kepalanya, lalu kembali terfokus pada apa yang Radit sembunyikan. "Eh itu gue tau! Alat lukis yang kayak punya Parid kan? Yang minggu lalu kita rusak."
Kini semua atensi terfokus pada Radit, membuat Radit menatap Imel tajam dan berdecak kesal. "Ck, gagal surprise gara-gara lo!"
Imel mengerjapkan matanya. "Hah? O-oh itu surprise buat Parid? Haha, sorry gue gak tau," Sedikit tertawa kaku, gadis itu pun memilih menyeruput susu Indomilk miliknya.
"Itu buat siapa Dit?" tanya Farid
Radit tersenyum manis. "Buat lo lah, siapa lagi."
Dengan tak tahu malunya, gadis itu langsung mengambil 1 set alat lukis yang Radit bawa. "Anjay, akhirnya gue punya lagi! Thanks ya!"

KAMU SEDANG MEMBACA
About Friends (Hiatus)
De TodoDendam? Keempat gadis yang masih menduduki bangku SMA ini akan melakukannya. Membalas orang-orang yang telah menanamkan penderitaan di masa lalu. Bagaimana jika orang itu balik menyukainya? Akankah mereka bisa membalaskan dendam mereka, setelah takd...