~annyeong yeorobun~
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu tapi supir pribadinya, yaitu Pak Sam belum juga menjemputnya. Hari ini Reana memang minta dijemput Pak Sam karna ia akan menemui psikolog yang menangani Jo.Tin
Klakson motor mengalihkan atensi Reana, ia menoleh ke samping untuk melihat siapa pengemudi motor yang mengklason dirinya.
"Sales makanan anjing." gumamnya sangat pelan sehingga tak ada yang bisa mendengar
"Hai Re, belum dijemput?" tanya Farel
"Hm."
"Mau bareng gue?" Reana hanya menggeleng
"Daripada lo berdiri nunggu dijemput mending bareng gue."
Reana berdecak "Maksa banget sih lo!"
"Gue baik memberi tumpangan buat lo, Re." ucap Farel
"Ya tapi gue nggak mau."
"Harus mau!"
"Tolong ya Rel, gue udah berusaha sabar ngadepin lo. Bisa nggak lo sehari aja jangan ganggu gue?!"
Farel tersenyum menatap Reana "Rasa cinta gue itu besar banget sama lo, mau lo minta gue buat menjauh pun susah."
"Tapi sikap lo itu udah berlebihan, dengan lo kaya gini terus malah bikin gue selalu dapat masalah sama Fani."
"Gue akan bilang sama dia buat nggak ganggu lo. Re."
"Nggak perlu, cukup lo hapus perasaan lo itu buat gue."
"Nggak bis--"
Tin tin
Klakson mobil mengalihkan atensi mereka berdua, membuat ucapan yang akan Farel lontarkan terpotong.
Dari mobil tersebut keluar seorang pria dengan menggunakan kacamata hitam lalu ia menghampiri Reana dan Farel.
"Permisi Nona, saya mau menjemput anda." ucap Sean dengan sopan
Reana sedikit terkejut dengan kedatangan Sean "Oh, iya."
Tanpa berkata apapun pada Farel, Reana langsung berjalan menuju mobil diikuti Sean dibelakangnya. Di depan pintu mobil, Sean membukakan pintu untuk Reana, Reana pun masuk ke dalam mobil tersebut.
Mobil yang ditumpangi Reana pun melaju meninggalkan area sekolah. Farel terus menatap mobil tersebut hingga mobil itu hilang dari pandangannya.
"Kayanya gue pernah lihat tuh cowok tapi dimana ya?" gumam Farel
Di dalam mobil, Reana terus diam menatap jalanan dari jendela. Sean melirik Reana dari kaca mobil, ia mengerti akan keterdiaman Reana.
"Nona tidak apa-apa?" tanya Sean membuat Reana langsung menatap ke arah Sean
"Nggak papa kok, jangan bilang Kak Jo soal tadi ya."
"Apa laki-laki itu masih mengejar Nona?"
Reana mengangguk kecil "Iya tapi nggak kaya dulu."
Sean mengangguk paham "Baik, saya tidak akan memberitahu Tuan Jo."
"Terimakasih Sean." Sean hanya mengangguk sebagai balasan
Suasana mobil pun kembali hening. Reana harap Sean tidak akan memberitahu Jo soal ini, agar dirinya saja yang memberitahu dan menjelaskannya kepada Jo.
Medika Hospital
Reana sudah sampai di rumah sakit, ia langsung berjalan menuju ruangan psikolog yang menangani kekasihnya itu. Sean juga ikut mengantar Reana sesuai perintah yang diberikan Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...