~annyeong yeorobun~
Ayam jantan berkokok begitu nyaring tetapi lebih nyaring teriakan seorang Ibu yang berusaha membangunkan anak gadisnya yang masih asik tidur dan bergulat di alam mimpi.
"REA, BANGUN INI UDAH SIANG KAMU BISA TELAT SEKOLAH!" teriak Mama, Rinjani
"Ya ampun punya anak gadis satu susah banget dibanguninnya." gumamnya
"REANA QUEENSYA!"
Di dalam kamar Reana masih tertidur diatas kasurnya, semalam Reana maraton nonton drakor hingga larut malam padahal Mamanya sudah memberitahu untuk tidak nonton drakor tapi Reana mengabaikannya jadi inilah akibatnya Reana kesiangan.
"Nggehh... jam berapa kok udah ada matahari?" lalu Reana melihat jam yang berada di atas nakas, saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi mata Reana terbuka sempurna.
"MAMA, REANA TELAT BANGUN." teriaknya berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya
Rinjani geleng-geleng kepala "Punya satu anak gadis aja bikin kepala saya pusing, Bi."
Bi Ima terkekeh "Nggak papa atuh Nyonya, namanya juga masih muda."
"Tapi kebiasaan Bi, gimana kalo Jo tau." ucap Rinjani, ia membayangkan jika Jo mengetahui kebiasaan buruk anaknya itu, ia yakin Jo tidak akan mau.
"MAMA!" teriak Reana menuruni anak tangga
Rinjani sudah memasang wajah galak "Apa?!"
"Mamaku sayang, kenapa Mamaku ini tidak membangunkan anakmu yang kesiangan?"
Rinjani mencubit pelan lengan anaknya itu "Mama udah teriak sampe bangunin satu komplek karna teriakan Mama, tapi kamu tetep aja tidur."
Reana meringis kesakitan sembari mengusap lengannya yang dicubit "Tapi Rea nggak denger."
"Makanya jangan suka nonton drakor sampe malem Reana, semoga aja Jo nggak ninggalin kamu kalo tau kamu tuh suka bangun siang."
"Ih kok Mama ngomongnya gitu, berarti nanti Mama nggak jadi punya menantu kaya raya." cibir Reana
Rinjani melotot "Eh jangan dong, masa Mama nggak jadi punya mantu kaya raya."
"Makanya Mama jangan asal ngomong."
"Iya minta maaf deh." ucap Rinjani
Reana memutar bola mata malas "Ya udah Rea berangkat dulu."
"Nggak sarapan dulu, Non?" tanya Bi Ima
Reana menggeleng "Nggak ada waktu Bi, udah telat."
Reana pun menyalami tangan Rinjani dan tak lupa Rinjani mencium kedua pipi anaknya itu "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Reana berjalan keluar rumah lalu menghampiri Pak Samsul atau yang sering Reana panggil Pak Sam katanya agar lebih keren.
"Pak Sam, ayo kita sekolah!" seru Reana
"Aduh Non, Bapak mah udah nggak sekolah." jawab Pak Samsul
Reana menepuk keningnya "Maksudnya Rea yang sekolah Pak Sam."
"Oh, ayo Non sekolah. Silahkan masuk." ucap Pak Samsul membukakan pintu mobil untuk Reana
"Terimakasih Pak Sam."
Pak Samsul pun berjalan menuju kursi pengemudi lalu ia menyalakan mesin mobil, mobil pun melaju meninggalkan area rumah milik Reana.
Di dalam mobil, Reana tak henti-henti menatap room chatt yang sudah 3 hari tidak ada balasan apapun dari kekasihnya itu. 4 bulan lebih menjalin hubungan dengan Jo yang merupakan seorang Ceo yang otomatis sangat sibuk membuat Reana terbiasa selalu ditinggal Jo ke luar negeri untuk bekerja dan ia juga terbiasa bila Jo tidak membalas chatt yang ia kirim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
Fiksi PenggemarJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...