~annyeong yeorobun~
Pagi ini Reana sudah diizinkan untuk berangkat sekolah asalkan Rivan yang mengantarnya ke sekolah. Awalnya Reana akan menolak tapi daripada Rivan tidak mengizinkannya sekolah jadi ia setujui saja. Di dalam mobil Reana terus memandang ponselnya, ia berharap Jo mengirimkan pesan untuknya. Reana jadi teringat sesuatu, saat ia bangun tadi ia melihat jas kerja Jo yang berada di atas kasurnya, apa semalam Jo datang ke rumahnya?"Pa, tadi malam Kak Jo ke rumah ya?" tanya Reana
Rivan menoleh sebentar lalu kembali fokus ke depan "Iya, tadi malam Jo tidur disamping kamu bikin Papa emosi tapi untung aja pintunya dia buka kalo engga udah Papa mutilasi tuh anak."
Reana bergidik ngeri "Jangan jadi psiko dong Pa, kalau Kak Jo Papa mutilasi nanti anak gadis Papa ini nikah sama siapa?"
"Cowok banyak Re." jawab Rivan santai
Reana membulatkan matanya "Rea maunya nikah sama Kak Jo."
"Pelet anak si Leon keras juga ya."
"Kak Jo nggak pake pelet, Pa!"
"Iya-iya, bucin banget sama si Jo."
"Biarin!"
Reana tersenyum lebar, ternyata semalam Jo benar datang ke rumahnya. Reana kira Jo tidak akan datang padahal ia sudah menunggu Jo sampai ketiduran di meja belajar, apalagi Jo juga yang memindahkan dirinya ke kasur.
"Senyum-senyum sendiri ke orang gila lama-lama anak gue." gumam Rivan sangat pelan
"Minggu depan Rea udah ujian praktek."
"Cepat juga."
Reana menghela nafas "Pasti Kak Jo akan jarang nemuin Rea."
"Kok gitu?" tanya Rivan
"Kak Jo pernah bilang kalau Rea ujian, Kak Jo nggak akan sering nemuin Rea." jawab Reana
"Ya bagus itu biar kamu fokus ujian."
"Ih kok Papa malah mendukung, Rea nggak bisa!"
"Papa dukung karna tindakan Jo itu baik buat kamu, dia berusaha buat kamu untuk fokus dengan ujian bukan dengan dia."
Reana mendengus kesal "Nggak ada yang mendukung Rea."
"Udah jangan ngambek, cepat turun katanya mau sekolah." ucap Rivan
Reana menatap bingung ke arah sekitar "Kok udah sampai sekolah aja."
"Kamu kebanyakan ngobrol jadi nggak sadar kalo udah sampai sekolah."
Reana terkekeh "Maaf Pa, ya udah Rea sekolah dulu."
Reana langsung menyalami tangan Rivan dan tak lupa Rivan juga mencium kening anaknya itu.
"Hati-hati Pa jangan ngebut bawa mobilnya, Rea sekolah dulu. Assalamualaikum." ucap Reana sebelum keluar dari mobil Rivan
"Iya, waalaikumsalam."
Setelah turun dari mobil, Reana bergegas berjalan menuju kelas. Pagi ini sekolah sudah cukup ramai dengan para siswa-siswi, Reana sangat senang bisa sekolah kembali dan bertemu dengan teman-temannya.
"Reana." panggil Farel, Reana menoleh sebentar lalu kembali berjalan dan mengabaikan panggilan Farel
"Rea tunggu!" panggil Farel yang terus mengejarnya
"Reana."
Reana berhenti lalu menghela nafas kasar "Apa sih?"
"Lo udah baikan Re?" Reana hanya diam dan tak berniat menjawab pertanyaan Farel
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...