~annyeong yeorobun~
Seorang gadis dengan piyama berwarna biru muda sedang menatap langit yang bertabur bintang dari balkon kamarnya dan hanya kesunyian malamlah yang menemani. Seketika mata cantik itu beralih kepada sebuah cincin yang tersemat dijari manisnya, cincin dengan berlian yang indah bersinar.Gadis itu menghela nafas "Kangen banget sama kamu, Kak."
"Kak Jo mau sampai kapan kita kaya gini? Kak Jo nggak mau temuin aku dan jelasin semuanya sama aku?"
Mata gadis itu menjadi berkaca-kaca ketika kejadian beberapa hari lalu ia lihat, air mata pun tidak bisa ia tahan lagi, sedih dan sakit pada hatinya yang sekarang Reana rasakan. Gadis itu hanya ingin Jo menemuinya dan menjelaskan semua yang terjadi tapi nyatanya sampai saat ini Jo sama sekali tidak menemuinya.
Ting
Notifikasi pesan masuk pada ponsel didalam saku piyamanya membuat gadis itu langsung menghapus kasar air matanya. Lalu ia membuka ponselnya untuk melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.
Deg
+6238978×××
|Hai Reana
|Kayanya kamu harus lihat ini
||Sepertinya Jo sangat nyaman
Reana langsung mematikan ponselnya setelah melihat pesan itu, wajahnya berubah menjadi datar tapi air mata itu kembali keluar tanpa diminta. Foto yang baru saja dikirim oleh nomor tidak dikenal itu membuat Reana tidak bisa bebicara apapun, sakit hanya satu kata itu yang bisa mendefinisikan keadaanya sekarang.
Reana tertawa getir "Jahat kamu Kak."
Gadis itu berjalan masuk ke dalam kamar, sesampainya di kamar ia langsung melepas ponselnya ke lantai membuat ponsel itu rusak dan mati. Ia mendudukan dirinya di kasur lalu menangis dengan sejadi-jadinya, ia tidak tahu harus percaya apa tidak dengan foto itu tapi ia yakin Jo tidak akan melakukan hal itu bukan? Jo mencintainya dan lelaki itu sangat mencintainya.
"Aku harus percaya siapa Kak hiks. Aku yakin ini pasti bukan Kak Jo." ucapnya dengan menatap kosong ke arah depan
Air mata itu terus menetes, Reana berusaha menyakini kalau di dalam foto itu bukan kekasihnya walaupun kenyataannya dari postur tubuh pun sudah dapat diketahui kalau ia memang Jo.
Tiba-tiba ketukan pada pintu kamarnya membuat Reana menghentikan tangisannya langsung menoleh ke arah pintu tersebut.
"Non Rea, di bawah ada Den Haikal." ucap Bi Ima
Reana mengerutkan dahinya "Ngapain Haikal ke rumah?" gumamnya
Reana menghapus air mata yang berada dipipi "Suruh tunggu Bi." ucapnya sedikit berteriak
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...