~annyeong yeorobun~
"REANA!" teriak Rinjani dari balik pintu kamarReana yang sedang bercermin pun hingga kaget mendengar teriakan dari Mama tercintanya itu. Reana langsung berjalan menuju pintu kamar dan membukanya.
Ceklek
"Ya ampun Ma ini masih pagi jangan teriak-teriak, lama-lama telinga Rea budeg tau."
"Mama kira kamu belum bangun, cepet turun! Jo udah nunggu kamu."
Reana membulatkan matanya sempurna "Ini masih pagi loh kenapa Kak Jo udah dirumah aja?"
"Udah cepet turun!" titah Rinjani lalu turun ke bawah meninggalkan putrinya itu
Reana segera memakai cardigan dan menggendong tasnya. Remaja itu langsung menuruni tangga dengan terburu-buru agar cepat sampai di bawah.
"Hati-hati Ana, kamu bisa jatuh!" ucap Jo saat melihat gadis itu menuruni tangga dengan terburu-buru
Reana menyengir "Maaf tapi salah Kak Jo kenapa pagi-pagi udah jemput aku sih?!"
"Bukannya kamu bilang ingin sarapan bubur didepan sekolah hm?"
Reana menepuk keningnya "Maaf aku lupa."
"Kebiasaan deh kamu Re." gemas Rinjani melihat putri satu-satunya yang sangat pelupa
Jo berjalan mendekati Reana lalu mengelus lembut kening gadis itu, Reana yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Jo hanya bisa mematung.
"Lain kali jangan nepuk kening kaya tadi kalo kening kamu terluka gimana?" ucap Jo menatap Reana
Reana tersenyum canggung "Maaf Kak."
Rivan berdehem cukup keras "Nggak liat apa disini ada kita berdua?!"
"Kak Jo sih, malu kan ada Mama Papa." ucap Reana sembari menyikut lengan Jo, sedangkan Jo hanya menampilkan wajah datar
"Udah lebih baik kalian berangkat sekarang, takutnya sekolah udah ramai nanti kalian malah nggak jadi sarapan bubur." ucap Rinjani, Jo dan Reana mengangguk bersama
"Ya udah Jo pamit Ma, Pa." ucap Jo menyalami tangan calon mertuanya itu
Reana pun mengikuti Jo menyalami tangan kedua orang tuanya "Rea juga Ma, Pa."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Jo dan Reana pun berjalan keluar rumah, pagi ini mereka berdua akan sarapan bubur di kedai bubur langganan Reana yang berada didepan sekolah sesuai dengan permintaan gadis itu.
🌻🌻🌻🌻🌻
Tak membutuhkan waktu lama mobil Jo sudah terparkir didepan kedai bubur, Jo dan Reana langsung saja turun dari mobil dan tak lupa Jo menggunakan maskernya. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kedai, suasana kedai bubur sangat sepi, mungkin karna masih terlalu pagi jadi belum ada satupun pembeli.
"Pagi Kang Ahmad." sapa Reana pada tukang bubur langganannya itu
"Eh pagi Neng Rea, Tuan Bos." sapa balik Kang Ahmad
"Saya pesan bubur dua porsi seperti biasa." ucap Jo
Kang Ahmad mengangguk "Siap, silahkan duduk dulu Tuan Bos, Neng."
"Oke Kang."
Jo langsung menggenggam tangan mungil Reana menuju tempat duduk yang berada di kedai itu lalu mereka duduk sebelahan. karna si om ini nggak pernah mau jauh-jauh dari Reana... bucin akut hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kutub Utara
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA WARGAKU! ¤¤¤¤¤¤¤ John Chaiden Addison atau yang sering di panggil Jo ini seorang Ceo Addison Company (perusahaan terbesar di Indonesia) yang sangat terkenal akan ketampanan dan juga kebaikannya. Tidak akan ada...