24. About All

866 110 6
                                    

.

Haiiii....😊😊

Selamat membaca...

Jangan lupa vote and komen ya teman-teman...

Luv💜Octoimmee

.
.
.
Jeremy tengah duduk memperhatikan mikroskop didepannya. Kemudian ia mengisi lembaran kertas dengan teliti. Jas lab nya yang berwarna putih membuat pemuda itu terlihat mempesona.

Lirikan adik-adik tingkatnya dan suara kikikan tertahan  tak membuat Jeremy terusik. Ia sangat serius saat ini

Jeremy mengangkat wajahnya, membuat adik-adik tingkat yang meliriknya kembali serius. Meskipun Jeremy baik, tapi ia juga tegas bagi mereka yang bermain-main di laboratorium.

Pintu Lab terbuka dan Selena masuk dengan langkah percaya diri. Ia mengacuhkan yang lain, matanya lurus memandang Jeremy.

Selena tampak anggun dengan kulot hitam dan kemeja sutra berwarna tosca senada dengan tas dan wedges yang ia pakai.

Tidak ada yang menolak mengatakan jika Selena memang cantik. Mahasiswi didalam ruangan otomatis insecure dengan keberadaan Selena yang berkilau.

Wajah angkuh itu melunak ketika mendekati Jeremy.

"Hai Jer...." Suaranya lembut selembut awan.

Jeremy mengangkat wajahnya.
"Oh..Hai..." Jawab Jeremy.

"Kamu sudah selesai? Jadi ke pertemuan angkatan kan?"

"Hum..." Jeremy mengangguk dan mulai merapikan lembaran kerjanya.

"Lima menit lagi selesai, nanti masing-masing ketua kelompok memberikan hasilnya ke saya.."

Terdengar sahutan mengerti dari beberapa orang.

"Aku bawain batagor depan kampus kesukaan kamu, makan dulu masih ada dua puluh menit.."

"Sel, please jangan repot karena aku..". Tegur Jeremy.

Selena tersenyum "Repot apa sih Jer?, nggak lah.."

"Next, nggak usah lagi ya Sel, bukan gue nolak rezeki.."

"Jer..."

"Please Sel..". Ada nada menegur yang kental disana. Meskipun Jeremy tidak melihat ke arahnya,  karena pria itu masih sibuk mengatur posisi preparat dibawah lensa objektif.

Dengan putus asa Selena mengangguk meski tak dilihat Jeremy, berusaha menyimpan kecewa.

Tiba-tiba pintu kembali terbuka, dan Tika, Disha dan Riri masuk bersamaan.

"Mereka ngapain?" Tanya Selena heran melihat teman seangkatannya.

"Oh, mereka mau ikut gue juga.." Sahut Jeremy yang kini sibuk menerima lembar-lembar tugas,.sambil ia memastikan semua sudah diisi praktikan.

Tak menyadari wajah kecut Selena. Padahal Selena sengaja tidak bawa mobil hari ini, agar punya alasan bisa berangkat bersama Jeremy.

"Jer, nanti Disha duduk di depan ya, perutnya kampungan banget kalau naik mobil, suka mual" Celetuk Riri.

"No Problem..." Sahut Jeremy santai

What?

Selena tak percaya ia akan berdesakan dimobil dikursi belakang?.

Membayangkannya saja ia sudah tak tahan. Tapi sudah kepalang basah, tak mungkin ia tak jadi ikut.

Dengan wajah menahan kesal ia duduk di salah satu kursi. Mengambil tumblr dari tasnya dan mulai minum agar dadanya tak lagi panas.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang