3. About one of my Day

1.2K 143 10
                                    

SESUAI JANJI HARI KAMIS SAATNYA SOFIA DAN KEJUTAN-KEJUTAN DALAM HIDUPNYA BERSAMA PAPA DAN TEMAN PAPA NYA😄😁.


.
.
.

👀
Hai 😊

Aku publish juga bab ini...

Kalau yang baca MEMINJAM WAKTU nangis terus dari awal bab, aku up cerita ini yang bikin kalian ngga usah kuatir ada nyesek-nyeseknya😄😄, 
Kalau ada juga, masih jauuhh lahhh...

Selamat membaca..
Jangan lupa vote dan komen yaa..🥰🤭🙏

Luv💜Octoimmee

.
.

*****

.
.

Sofia sedang asyik memilih milih selai di rak khusus pelengkap roti dan kue disebuah mini market. Matanya fokus membaca ingredient selai itu, produk baru yang sedang promo.

"Hai....sendiri aja nih......".

Sofia mendongak dan melihat seorang pemuda menyapanya. Ia mengerutkan keningnya, merasa tak mengenal pemuda itu.

"Sofia kan? Anak bisnis?...."

Hmmm dia tau nama dan jurusannya.

Pemuda itu tampak gagah dengan celana jeans dan kaos polo warna navy yang membuatnya terlihat macho.

Sofia tak menanggapinya, beranjak pergi tak mau meladeni yang begini.

Meskipun Ia tau namanya, bukan berarti ia juga mengenalnya.

Sedikit creepy, bagaimana ada orang asing tau namanya?

Jangan-jangan dia stalker atau psikopat.

Tapi pemuda itu tetap mengikutinya dengan cara yang dilakukan para pria sejak zaman purba kala, pura pura ikut memilih milih belanjaan yang sama dengannya.

"Masih ingat aku,Jeremy?. Kita satu kampus.."  Ucapnya sambil melirik ke arah Sofia. Senyum manis masih mengulas di bibirnya.

"Sudah selesai sayang?...."
Tiba-tiba Jared muncul dan langsung memeluk pinggang Sofia dengan posesif dan mengecup puncak kepala Sofia.

"Hmmm... sebentar lagi, Jared"

Drama begin...

Keluh Sofia dalam hati, Jared akan selalu begitu jika ada pria berkeliaran disekitarnya.

Over protektif.

Pemuda itu tak bergeming bahkan tersenyum. Biasanya yang lain akan ngacir melihat Jared yang tinggi besar dengan otot-otot lengan yang besar mengintimidasi dan wajah yang tampan sangat mendominasi.

"Selamat sore Om, saya Jeremy..." . Ia mengulurkan tangannya pada Jared dengan penih percaya diri.

Eh?!

Sofia tak mengira jika si stalker ini tau kalau Jared adalah papanya.

Tapi malah bikin Sofia makin creepy.

Stalker kelas kakap nih. Pikir Sofia.

Jared ragu melihat ke arah tangan si pemuda itu, menurutnya  pria ini cukup sopan.

Akhirnya ia mengulurkan tangannya juga lalu mereka bersalaman.

"Jared.." Sahutnya sambil sedikit mengganggukkan kepala.

Begitu saja, Jared langsung menggiring putrinya menjauh, tanpa basa-basi.

"Siapa tadi?" Selidik Jared sambil menunggu antrean di kasir

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang