12. About Sofia's Feelings (2)

535 80 8
                                    

Haiiiii....🥰🥰🥰





Langsung saja...

Vote dan komen  ya teman-teman 🥰🥰

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

......

.

.

.

"Non Sofia kerumah Oma...."

Begitu kata bibi ketika Zack memutuskan kerumah Sofia. Sehabis makan siang ia langsung menemui dan Sofia dan meminta maaf pada gadis itu.  

"Oma mana Bi?"

"Oma Putri......"

Damn!

Ia segera melajukan mobilnya kerumah orang tuanya. Mamanya pasti marah. Rumah orangtuanya ada diluar kota, dan Sofia datang kesana sendiri?.  Membutuhkan waktu satu setengah jam untuk mencapai rumah orag tuanya .  Mama akan memukulnya kali ini.

Sejurus ponsel nya berbunyi

Jared

Pasti dia sudah tau, dan Jared akan marah padanya.

Dengan malas ia mengangkat handphone nya

"Kamu kemana saja!!" Suara itu menggelegar marah

See..?

Zack menjauhkan ponselnya.

"Aku otw ke mama..."  Sahut Zack merasa kesal. Ia juga cemas Sofia nekad nyetir sendiri.

"Lain kali bilang kalau ga bisa antar Sofia kesana aku bisa ijin sebentar..."

Tut

Zack memutuskan panggilan.

Shit!

Sofia membalasnya dengan baik kali ini.  Ia terkekeh tapi juga kesal karena anak itu. Ini kali kedua dia melakukan hal yang sama. Saat itu Sofia masih kelas dua SMA bawa mobil sendiri. Zack dan Jared habis disidang oleh orang tua mereka masing masing dengan ancaman Sofia akan tinggal bersama Mama Ayu.

.

.

=============
.

.
Rumah besar ini adalah tempat dimana ia dibesarkan, dan sejauh yang dia ingat ia bahagia tumbuh disini. Ia mengitari halaman samping rumah, melewati taman yang dipenuhi bunga dan pohon pohon hias. Ia melangkahkan kaki melewati kerikil putih yang berakhir di gazebo belakang rumah.

Ia hampir yakin jika Sofia akan berada disana bersama  Papa nya.

Dan benar saja , gadis itu sedang bermain catur bersama Papanya, mereka terlihat serius.

Papa nya sangat menyayangi Sofia, seperti cucunya sendiri. Hanya Sofia yang tertarik bermain catur, dan itu menambah rasa sayang Papa padanya, karena  tak seorangpun anaknya yang bisa mengimbanginya  main  catur.

Zack yakin langkah kakinya di kerikil putih itu terdengar, tapi Sofia dan Papa nya tak memperhatikan kedatangannya.

Bahkan ketika ia menghempaskan tubuhnya di salah satu kursi pun tak mengusik keasyikan mereka bermain catur.  Tak ada yang menyapanya.

Ia mendengus kesal, semua akan menyalahkan nya. Gadis itu tau cara menghukum dirinya.

Ia mendengar langkah  langkah  kaki dikerikil, pasti salah satu milik mamanya.

"Oma buatin minuman kesukaanmu Fi...lemon tea..."  Suara mamanya terdengar ceria.

"Terimakasih Omaa...Oma baik deh...."
Sofia sudah memeluk pinggang Mama Putri dengan manja lalu menyambut lemon tea itu dengan senang hati.  Mama Putri mengusap kepala Sofia dengan penuh sayang.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang