15. About Messy Day (2)

521 90 5
                                    

Haiii....




.
.
.
.

Sofia tak urung meneteskan air mata. Ia tak tau menangis untuk apa. Padahal ia dan Jeremy belum ada ikatan apa apa. Jeremy juga belum mengatakan sesuatu yang membuat mereka sepasang kekasih.

Bukan kah harus terucap kata 'I Love You' baru bisa disebut kekasih?. Jeremy belum bilang I Love You, artinya ia bukan siapa siapanya Jeremy kan?

Meskipun selama ini Jeremy sangat manis padanya. Memperhatikannya seperti seorang kekasih. Zack saja bisa menarik kesimpulan kalau ia dan Jeremy ada hubungan istimewa. Tapi ternyata ia salah mengartikan semua perhatian calon dokter yang tampan itu.

Tak dihiraukannya Meghan dan Vienna yang meneleponnya. Juga Jeremy yang tak berhenti  menelpon dan mengirim pesan. Ia tak mau bicara dengan siapapun.

Hatinya sakit,ia  merasa dikhianati. Jeremy bilang dua Minggu ia tak bisa diganggu. Ternyata karena ia telah punya kekasih. Sofia merasa kecewa melihat Jeremy bersama dengan seorang wanita dikamar yang tertutup. Bisa terjadi apa saja di dalam sana.

Padahal ia mulai menyukai kehadiran Jeremy dalam hidupnya.  Pria lain yang bisa menarik perhatiannya, selain pada Jared dan Zack.

Saat ini yang ia tau hanya ingin berlari ke pelukan Zack.
Hanya dia yang bisa membuat perasaan nya nyaman.

Cepat dihapus nya air mata itu. Mobil yang dibawa Pak Ali sudah memasuki gedung Hadinata Corporate.

Sofia langsung berlari di lobi gedung dan menuju lift eksekutif dan menekan tombol lantai Kantor Zack.

Ia membersihkan wajahnya dengan sapu tangan didalam lift. Ia tak mau orang lain selain Zack melihatnya menangis. Ia bisa menjadi dirinya sendiri ketika berada didepan pria itu.

Sofia meremas sapu tangan pemberian Zack, ia tersenyum. Terakhir ketika mereka bertemu, Zack membelikan sapu tangan ini di sebuah mall, waktu itu ia hanya bercanda katanya jaga jaga jika ia menangis karena masalah hati.

Dan ia kini Sakit hati, masih terbayang Jeremy yang menerima suapan makanan oleh wanita cantik yang berada disampingnya. Pasti wanita itu istimewa sehingga Jeremy membiarkannya berada dalam kamar.

Sofia menengadahkan wajahnya, menahan air mata yang mau tumpah.
Disapunya dengan sapu tangan itu sekali lagi. Sebentar lagi ia sampai.

Sofia melihat Sekretaris Zack di mejanya.
Ia melangkah sambil memastikan wajahnya tidak terlihat aneh.

"Sore Mba Amel...." Sapanya lembut.

"Wah...hai mba Sofia....mau ketemu Pak Zack ya....??"

Sofia mengangguk sambil tersenyum. Sekilas ia melihat pintu kantor Zack tidak tertutup rapat. Ia melangkah mencoba mengintip apakah Zack sedang ada tamu.

Wajahnya membeku. Mengapa hari ini ia melihat pemandangan yang sama lagi?.
Seorang wanita tengah menyuapkan makanan pada Zack yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya.
Sofia mencoba mengerjabkan matanya memastikan kalau pemandangan itu salah.

Tapi tetap sama, seorang wanita cantik yang sedang tersenyum sedang menyuapkan makanan pada Zack, lalu mengambil tissue dan membersihkan mulutnya dengan lembut dan mesra. Zack membalas dengan memberikan senyum pada wanita itu.

Air mata Sofia terjatuh tanpa bisa ia cegah. Ia segera berbalik dan berlari menuju lift kembali dan menekan tombol menuju lantai dasar.

Ia tak lagi menghiraukan Amelia yang terheran heran melihat kepergiannya. Ia menelpon Pak Ali agar bersiap menjemputnya dilobby depan.

.

.

==================

.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang