Sudah dua hari Agharna demam dan panasnya tak kunjung reda. Bahkan Alora sudah memaksa untuk dirawat saja di rumah sakit.
"Kita ke rumah sakit aja, yuk," bujuk Alora ketika membenarkan letak selimut.
"Nggak mau, ini cuma demam biasa, paling sebentar lagi sembuh," tolak Agharna.
"Tapi kalau kamu kenapa-kenapa, gimana?" Alora sangat khawatir.
Agharna menarik Alora ke pelukannya.
"Aku cuma butuh kamu."
"Aku bukan dokter, jadi aku gak tau cara merawat kamu," gumam Alora.
"Bisa kok, karena obatnya itu kamu."
"Nggak usah gombal, lebih baik ke rumah sakit, setidaknya kamu dikasih obat atau dirawat gitu," Alora masih berusaha membujuk.
"Aku nggak suka rumah sakit, maunya di rumah aja."
"Kalau gitu aku panggil dokter aja ke rumah, biar kamu dirawat di sini, gimana?"
Lagi-lagi Agharna menggeleng menolak saran istrinya.
"Ini cuma demam biasa sayang, udah ya. Kita tidur aja."
"Tapi...."
"Tidur atau aku makan kamu?" ancam Agharna.
"Udah sakit masih bisa ngancam, emang kuat?" sindir Alora.
"Kamu nantang aku? Nanti ada yang nangis kalau aku gak berhenti," goda Agharna.
"Emang bagusnya kita tidur aja deh kayaknya," ucap Alora langsung masuk ke dalam selimut.
Agharna terkekeh.
"Segitu aja nyalinya udah menciut."
"Orang sakit dilarang ngomong. Tidur!"
"Dasar galak," jawab Agharna lalu bergabung ke dalam selimut.
"Kalau demam kamu gak turun, kamu harus janji diperiksa dokter, oke?"
"Hmm, kalau mau."
"Issh jangan gitu, janji harus menemui dokter?"
"Iya, sayang."
Saat keduanya hendak terlelap, ponsel Agharna dan Alora seketika berdering. Ternyata ada telepon dari Laura.
"Siapa itu?" tanya Agharna.
"Mama Laura. Yang telepon kamu siapa?" Tanya Alora balik.
Agharna bingung kenapa orang ini meneleponnya.
"Lily," jawab Agharna.
Alora langsung merampas ponsel Agharna dia menjawab telepon dari Lily dan mengeraskan suaranya.
"Halo, Aga."
Alora mengode suaminya melalui tatapan mata.
"Kenapa?" Jawab Agharna.
Lily terdengar menangis hingga Agharna dan Alora bingung.
"Kamu kenapa ninggalin aku lagi? Kenapa nggak pamit sama aku, kamu jahat!"
"Kamu sengaja pergi karena dipaksa Alora, Kan?"
"Aku bakalan memisahkan kalian!"
"Istri kamu itu nggak cocok sama kamu, aku yang seharusnya diposisi itu!"
"Lucas selalu nangis nyariin kamu, anak kita rindu, Aga!"
"Kamu ninggalin aku dan anak kita demi perempuan lain. Bahkan aku yakin Alora itu mandul, buktinya dia belum hamil sama sekali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHARNA (Sang Bulan)
Teen FictionDimulai dari rasa penasaran Alora dengan teman kelasnya yang sangat misterius, semua orang menyukai cowok itu termasuk cewek-cewek di kampus, tapi tidak dengan Alora. Menurutnya, ada yang tidak beres dengan teman kelasnya tersebut. Rasa penasaran ya...