13. Sisi gelap Agharna

90.7K 8.8K 553
                                    

Agharna mulai menggila, dia menyiksa seseorang yang dibawah Jay sesuai perintahnya.

"Tolong jangan siksa gue!"

"Harusnya lo berpikir juga sebelum lo menindas orang tua lo sendiri!"

Gadis itu berteriak kesakitan saat Agharna mulai menggores pergelangan tangannya. Meretakkan jari-jari tangannya, menusuk perut, dan yang paling mengerikan, Agharna memisahkan kepala gadis itu dengan sekejap.

"Anak yang durhaka pada orang tuanya tidak berhak untuk hidup!" bentak Agharna.

"Mereka berhak mendapatkan perlakuan itu, mereka gak becus jadi orang tua, mereka gak pernah mau ngasih gue uang!" teriak gadis itu membuat Agharna menghabisinya.

Teriakan itu hilang dengan sekejap, menyisakan darah yang mengucur deras dari tubuh itu, Agharna menatap kepala yang menggelinding di lantai.

Dia tertawa terbahak-bahak lalu melihat pisaunya yang berlumuran darah, siapapun yang melihat Agharna saat ini pasti akan berlari.

Dia tertawa terbahak-bahak lalu melihat pisaunya yang berlumuran darah, siapapun yang melihat Agharna saat ini pasti akan berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Korban yang 200 telah habis di tangan Agharna malam ini tanpa peduli apapun.

Kecerobohan Agharna kali ini adalah lupa menutup pintu, dia melihat Alora mematung di sana dengan mata yang mengarah pada kepala gadis itu.

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️

Alora lelah menangis, dia keluar dari kamar itu karena merasa lapar. Dia tidak peduli lagi dengan Agharna, mungkin nanti dia akan mencoba membujuk psikopat gila itu untuk memberikan ponselnya.

Dia mencari-cari makanan yang bisa dia makan di kulkas. Dan matanya berbinar melihat persediaan kulkas Agharna yang lengkap.

"Mie goreng dengan taburan sosis, enak."

Alora segera mengambil mie dan juga sosis, saat Alora ingin memasak mie tersebut. Dia mendengar teriakan dari ruangan yang pernah menjadi tempatnya diikat.

Tidak ada orang di sini kecuali dirinya, dan dia juga tidak tau di mana keberadaan Agharna dan Jay.

"Itu siapa."

Alora mencoba mencari sumber suara itu, dia melangkah pelan-pelan dan mengintip. Matanya terbelalak sekaligus tubuhnya terasa kaku.

Baru kali ini dia menyaksikan betapa kejamnya seorang manusia membunuh sesamanya. Alora hanya melihat adegan ini di film, namun sekarang dia melihat tepat di depan matanya langsung.

Alora melihat Agharna memenggal kepala gadis yang diperkirakan berusia sama sepertinya. Alora mundur ke belakang saya Agharna memergokinya.

Alora merasakan mual, dia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan cairan yang hanya berwarna putih. Bayangan darah yang begitu banyak masih terbayang.

"Agharna biadab!" gumam Alora lalu kesadarannya menghilang.

Dia takut pada darah apalagi tadi dia menyaksikan darah yang begitu banyak. Darah manusia sangat mengerikan.

AGHARNA (Sang Bulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang