Alira benar-benar menyusul suaminya. Dia jadi parno karena ucapan Agharna."Iya, aku akan datang, tunggu aku."
Samar-samar Alira mendengar percakapan suaminya namun dia tidak tahu siapa lawan bicaranya.
"Kamu nelepon siapa, sih?" Tanya Alira saat masuk ke kamar.
"Bukan urusan kamu," jawab Galang.
Galang sudah berhenti menelepon, dan sekarang dia duduk setengah berbaring di kasur sambil bermain ponsel.
"Urusan aku dong, aku istri kamu."
"Kan aku udah bilang, rekan kerja." Galang tidak menyukai jika Alira seperti ini.
"Iya rekan kerja kamu siapa? Cewek atau cowok?"
"Cowok."
"Aku nggak percaya."
Galang menghembuskan nafas kasar.
"Aku juga nggak peduli kamu mau percaya atau tidak," kata Galang.
"Sini hp kamu, aku mau liat." Alira hendak merampas ponsel Galang.
"Apaan sih!" Galang menyentak tangan Alira.
"Kamu kenapa kayak gini? Itu siapa? Aku cuma mau tahu rekan kerja kamu cewek atau cowok?" Tanya Alira dengan mata berkaca-kaca.
"Aku juga punya privasi, meskipun kita udah nikah, kamu nggak boleh tahu semuanya, emangnya aku pernah cek hp kamu? Nggak kan!" Galang benar-benar tidak menyukai sifat Alira yang seperti ini.
"Kamu selingkuh? Kamu bohong kan kalau rekan kerja kamu itu cowok?"
"Kalau aku selingkuh memangnya kenapa?"
"Nggak boleh, karena kamu suami aku!"
"Suami yang ditipu lebih tepatnya!"
"Kamu nggak capek marah-marah terus sama aku? Dari Amerika kamu berubah banget, kamu udah nggak kayak dulu," curhat Alira.
Galang muak melihat drama Alira. Seharusnya gadis itu menyadari kesalahannya.
"Aku tahu aku salah karena nipu kamu tapi emangnya aku salah lakuin segala cara untuk dapatin orang yang aku cinta?"
"Jelas salah, seandainya kamu jujur, mungkin hubungan aku dan Alora nggak merenggang, mungkin sekarang yang jadi istri aku itu dia bukan kamu!"
Alira akhirnya menangis. Jadi begini rasanya di tolak.
"Tapi aku istri kamu sekarang, bisa nggak kamu lupain kekecewaan kamu sama aku? Lagi pula Alora juga udah nikah dan sebentar lagi punya anak. Kamu mau terus-terusan pikirin dia?"
"Kalau itu menyangkut Alora, aku nggak akan pernah berhenti mengingat namanya."
"Kamu suami aku, harusnya yang kamu pikirkan hanya aku dan masa depan rumah tangga kita!" Bentak Alira.
"Masa depan rumah tangga kita? Aku pikir menikah karena ditipu nggak akan bisa diperbaiki. Kekecewaan aku sama kamu terlalu dalam, Alira. Mungkin pisah adalah satu-satunya jalan keluar."
Mata Alira melotot horor mendengar ucapan Galang.
"Nggak! Kamu pasti ngelantur kan?" Alira tertawa.
"Secepatnya aku akan urus perceraian kita."
Alira menggeleng, dia segera berlutut dan memohon maaf pada Galang.
"Aku nggak mau, aku cinta sama kamu, jangan ceraikan aku, Galang. Aku rela ngelakuin apa aja asal kamu nggak ceraiin aku, aku bakalan menebus kesalahan aku sama kamu," isak Alira.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHARNA (Sang Bulan)
Novela JuvenilDimulai dari rasa penasaran Alora dengan teman kelasnya yang sangat misterius, semua orang menyukai cowok itu termasuk cewek-cewek di kampus, tapi tidak dengan Alora. Menurutnya, ada yang tidak beres dengan teman kelasnya tersebut. Rasa penasaran ya...