ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟ

BAG 5

Bukan, dia bukan mengalah. Hanya saja dia terlalu lelah dengan semua luka nya.

-kajes

•••

Tak terasa sudah tiga hari jiwa alyssa berada di tubuh kajes,salah satu tokoh antagonis yang paling menyedihkan.

Jujur, Kajes berjiwa alyssa masih belum percaya dengan apa yang terjadi pada diri nya. Tapi saat ia membuka mata dan masih berada di dunia ini, Kajes pun mulai menerima semua nya.

Menerima kalau ia benar-benar ada di dunia fiksi khayalan author.

Hari ini Kajes sedang bersiap untuk pergi menuju rumah Sisil, tidak lupa kan kalau malam minggu mereka akan menginap?

"Chat Sisil dulu ah, gua kan gak tau rumah dia ada dimana. Yang ada nyasar" Kajes membuka aplikasi WhatsApp dan membuka room chat nya bersama Sisil.

Sisil ikan

Anda
Woy, lo ada dimana sekarang? gue mau otw rumah lo nih, takut nya lo gak ada di rumah.
[18:13]

Sisil ikan
Gue ya di rumah lah zeyenk, menunggu engkau untuk datang.
[18:14]

Anda
Oke, btw rumah lo dimana?
[18:15]
Maksud nya tuh, rumah lo kan ada dua tuh. Nah di rumah mana kita nginep.
[18:16]

Sisil ikan
Mata lo tuh dua, rumah gue satu doang yah nyet. Cuma ada di komplek anggrek blok A no 3
[18:16]

Kajes tersenyum saat Sisil memberi tahu alamat nya, dengan cepat Kajes membawa tas gitar ke punggung nya.

Dia akan meng galau malam ini, bersama Sisil dan Naura tentu saja.

Beranjak dari kamar nya, Kajes berjalan menuju garasi mobil.

Dia ingin meminta tolong kepada pak bandi untuk mengantar nya.

Saat kajes baru sampai di ruang tamu, dapat di lihat ada papa Rudi juga kakak Kevano sedang menonton TV.

Aw soswit sekali dua bapak dan anak itu, dengan acuh. Kajes berjalan melewati mereka, lagi.

"Mau kemana kamu Kajes? apa kamu tidak melihat ada papah di sini?" Ujar Rudi dengan tajam, reflek Kajes berhenti berjalan dan tersenyum ke arah Rudi.

"Papa aku ijin yah, mau nginep. Bye" tak menunggu lama, Kajes kembali berjalan tanpa menghiraukan tatapan aneh dari papa juga kakak nya.

"Kenapa sih sama tuh anak?" Kata Kevano, Rudi menggendik.

"Sejak dua hari yang lalu, dia aneh." Balas Rudi menatap kepergian Kajes yang saat itu sedang membuka pintu.

"Aku harus tanya penyebab nya,dia bukan Kajes yang dulu banget. Udah gak tau diri, sekarang malah makin gak tau diri." Dengan cepat Kevano berdiri menyusul Kajes yang mungkin sudah sampai garasi.

"Kajes!" Yang di panggil menghentikan langkah nya lalu menoleh.

"Apa Abang ku tersayang?" wajah Kajes tersenyum tapi nada bicara nya se akan menekan.

"Mau kemana lo? oh atau jangan-jangan lo mau ngelonte kan?udah mau malem malah pergi." Ucapan Kevano membuat kajes tertawa.

"Serendah itu kah gua di mata lo?hello! siapa juga yang mau nge lonte. Gua mau nge jalang yang bener, udah puas? bye" Kevano berdecih, lalu menampilkan smirk.