BAG 23

13K 1K 44
                                    

Entah apa yang terjadi, tapi semalam Kajes pingsan di pelukan Arkan.

Dan saat Kajes bangun, dia sudah di apartemen seseorang, Kajes yakin itu apartemen Arkan.

Karena semalam ia bersama Arkan, tidak mungkin kan kalau tiba-tiba ia di apartemen duda kaya?

Kajes menggeleng menghapus pikiran duda kaya, emang yah duda kaya itu gak ada dua nya.

Clekk

Pintu kamar terbuka, Kajes langsung memejamkan mata nya pura-pura tidur.

"Oh baby belum bangun? Ternyata kamu kerbau juga yah." Suara berat lelaki yang menginterupsi membuat Kajes hampir terbangun karena penasaran siapa yang berbicara.

Tapi Kajes menahan nya, ia kepo tapi tidak berani membuka mata.

"Kajes Kajes Kajes, awal ketemu kamu, saya sudah tertarik. Ingin sekali saya menikahi kamu, tapi saya tidak bisa." karena Kajes penasaran, akhir nya perlahan Kajes membuka matanya.

Saat ia melihat siapa lelaki itu, kalian tau itu siapa?!!!

SEAN WOE!

karena terkejut, Kajes pun terbatuk. Mungkin tersedak air liur nya.

Sean memberikan minum untuk Kajes.

"Makasih" kata Kajes setelah meminum air yang di berikan oleh Sean, sekarang Kajes malah memikirkan bagaimana bisa ia berada di apartemen Sean?

"Emm om Sean, kok bisa saya disini?" Tanya Kajes sambil menatap mata Sean dalam.

Ia masih mengingat jelas ucapan Sean tadi, Kajes baper sih tapi juga merasa ganjal.

"Semalam saya lihat kamu di pelukan lelaki asing, karena saya khawatir jadi saya bawa saja kamu. Lagipula saya kenal ayah mu, mana mungkin saya membiarkan kamu di ganggu oleh dia." Orang asing? Apa maksud nya Arkan?

Kajes hanya tersenyum kaku, Sean yang melihat itu ikut tersenyum lalu mengusap rambut Kajes.

"Kamu cantik, walaupun baru bangun tidur." Kajes menunduk malu, senyuman tak bisa ia tahan. Kajes yakin pasti pipi nya memerah.

"Bisa aja" balas Kajes malu-malu, Sean terkekeh geli.

"Apa kamu mau sarapan? Saya sudah membuatkan makan" tawar Sean mengangkat dagu Kajes agar menatap mata nya.

"Gak deh, aku mau mandi aja." Tolak Kajes berusaha sebaik mungkin, Sean mengernyit tak suka.

"Saya sudah memasak untuk kamu Kajes, tidak ada penolakan baby." Ujar Sean, di kalimat akhir Sean berbisik pada nya.

Kajes di buat merinding karena hembusan nafas Sean yang mengenai telinga.

"O-oke, kalau gitu aku m-mandi dulu." Pasrah Kajes menerima tawaran Sean.

"Saya tunggu" setelah nya Sean keluar dari kamar, Kajes menghembuskan nafas nya merasa lega.

"Serem juga" gumam Kajes.

ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang