BAG 16

18.8K 1.5K 154
                                    

Kajes bangun dengan senyum yang sudah bertengger di wajah nya yang terbilang cantik.

Ia tidur nyenyak malam ini, semalam setelah ia membuatkan kopi. Sean memuji nya, kata nya kopi buatan nya mirip dengan seseorang, Kajes yang otak nya memang sedang senang akhir nya berpikir kalau orang spesial itu adalah pacar atau mantan istri Sean.

Dan kalian tau? Otak tidak seberapa nya ini juga malah berpikir akan merebut Sean, tapi kata bapak fiksi nya. Sean tidak memiliki pasangan, alias jomblo!

Terus orang spesial nya siapa? Udah lupain aja, yang penting kopi nya mirip dengan buatan orang spesial itu.

"Apa gua sama Sean aja yah? Kek nya idup gua bakal terjamin sih, mana otot nya gede-gede. Akhh gak bisa! Mana rambut nya modelan oppa Korea, hih bikin susah anak orang aja tuh om om!" Greget Kajes sampai tak sadar waktu terus berjalan dan melupakan kalau ia harus sekolah.

"Gua udah ada no WA nya sih, tinggal chat aja tapi deg-degan euy, masih keinget tatapan nya." Kajes tersenyum membayangkan wajah Sean, kumis halus, tatapan tajam, alis tebal, bibir sexy, otot nonjol, arghhh! Tolong bersihkan otak Kajes, ia terpesona dengan Sean.

"Aaaaa mana belum punya pasangan hidup, mas Sean plis pick aku buat jadi istri mu" bagai orang gila di pagi hari, Kajes mengacak rambut nya dan selimut yang seharusnya ada di atas kasur kini sudah melayang ke bawah kasur. Itu karena kegilaan nya.

"Mandi ah, sekolah cuy" Kajes bangun dari tempat tidur nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Jam masih menunjukkan pukul 06.15, masih pagi dan Kajes pun masih terlalu santai.

Hanya butuh 15 menit Kajes mandi, lalu mempersiapkan semua nya untuk berangkat sekolah.

Setelah selesai semua, Kajes turun berniat sarapan sekaligus menyiapkan bekal untuk nya sendiri.

"Ck ada si kevano babi" decak Kajes saat ia melihat Kevano berada di meja makan.

Mencoba cuek, Kajes duduk di hadapan Kevano tanpa melirik Abang nya sama sekali.

Terlihat Kevano meliriknya beberapa kali, tapi Kajes tak menghiraukan nya, pura-pura tidak tahu saja.

"Ekhem" dehem Kevano, Kajes hanya melirik singkat lalu lanjut membuat bekal nya.

"Kemarin malem saga kesini" beritahu Kevano, Kajes hanya mengangguk, ia tak peduli.

"Kata nya dia mau jemput lo pagi ini." Baru lah Kajes menoleh sepenuhnya ke arah Kevano sambil melotot kan mata nya.

"Terus lo jawab apa?" Tanya Kajes, jangan sampai Kevano menerima ucapan saga.

"Gua bilang, lo mau." Kajes menganga, kenapa Kevano sangat kurang ajar? Bahkan Kajes tidak ada niatan untuk berangkat bareng.

"Sialan lo! Gua gak pernah bilang mau, bangsat." Marah Kajes menatap Kevano kesal, yang di tatap hanya menaikkan sudut bibir nya se akan meledek.

"Bukan urusan gua" balas Kevano yang bersiap akan pergi kuliah, Kajes melirik sinis Kevano.

"Terlalu sok tau, kalau lo gak tau jawaban gua, mending gak usah ngasih jawaban sendiri. Disini yang di rugiin gua! Coba kalau gua yang kaya gitu, pasti lo ungkit-ungkit dan ngata-ngatain gua." Kata Kajes lalu berdiri, ia sudah malas berlama-lama dengan Kevano.

🌈🌈🌈

Kajes berangkat terburu-buru, Untung saja sekolah belum di tutup.

Dan yah Kajes juga menghindari saga tadi, ia lari sampai masuk ke dalam bus menuju halte dekat sekolah nya.

Saga tentu saja mengejar, tapi Kajes berlari sangat cepat.

Hari ini di kabarkan guru fisika dan matematika tidak hadir, sontak satu kelas langsung berteriak bahagia.

ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang