BAG 20

16.1K 1.2K 41
                                    

Pagi nya Kajes olahraga di sekeliling taman komplek dekat rumah nya, akhir-akhir ini Kajes merasa tubuh nya menjadi lebih gemuk daripada saat pertama kali ia menempati tubuh Kajes.

Maka nya ia bertekad memulihkan kembali tubuh nya, Kajes cukup tau diri kok, ini kan tubuh Kajes novel dan sekarang ia yang menempati, jadi mau tak mau Kajes harus mau merawat nya.

Kajes sudah berlari 8 kali putaran, keringat sudah mengucur di dahi nya. Sesekali Kajes meng lap nya dengan handuk kecil yang ia bawa.

Sudah 10 putaran, Kajes pun memilih duduk di kursi taman sambil melihat anak-anak yang sedang bermain lari-lari, tanpa sadar Kajes tersenyum melihat anak kecil yang tertawa.

"Mah aku mau ice cream ih"

"Iya nanti sayang, habisin dulu makanan nya."

"Revan jangan lari-lari nak, nanti jatuh!"

"Wewewewe kejar aku mah"

"Pah aku mau bubur ayam"

"Ayo, my princess!"

Kajes tersenyum melihat interaksi anak dan orang tua nya, ia jadi kangen orang tua nya di dunia real.

Tanpa sadar Kajes menitikkan air mata nya, lalu buru-buru Kajes menghapus nya.

Uluran tangan di depan Kajes membuat Kajes mendongak, siapa orang yang mengulurkan tangan nya.

Ternyata Jovan, sudah lama sekali Kajes tak mengobrol dengan Jovan.

"Duduk Van" suruh Kajes menggeser posisi agar Jovan bisa duduk.

Jovan akhir nya duduk di samping Kajes, netra nya tak lepas dari wajah Kajes.

"Kenapa? Lo nangis?" Tanya jovan lembut, Kajes menggeleng.

"Engga, gua cuma kelilipan tadi." Bohong Kajes, tapi Jovan tau.

"Basi banget alesan itu, ngaku aja deh lo nangis kan? Kenapa? Kangen seseorang?" Kajes pun lebih memilih mengangguk saja, toh memang benar ia kangen seseorang. Tapi seseorang itu ada di dunia nyata nya.

"Siapa?" Kata Jovan, Kajes mengendik.

"Mau gua kasih tau pun, lo gak akan tau Van." Benarkan? Mau Kajes bilang kangen Nia pun, Jovan tidak akan tau siapa Nia.

"Yaudah, tumben lo olahraga? Mana keliatan nya capek banget." Kajes menghembuskan nafas nya.

"Gua mau diet, biar kurus." Balas Kajes, Jovan reflek menatap Kajes dari atas ke bawah.

"Lo udah kurus Jes, mau kaya gimana lagi? Mending sekarang kita sarapan yuk, gua mau ngajak lo ke tukang bakso langganan gua." Mendengar nama bakso di sebutkan, mata Kajes langsung berbinar.

"Ayo ayo Van, gua udah lama gak makan bakso." Semangat Kajes, apa ia lupa dengan ucapan nya beberapa detik yang lalu?

"Oke" Jovan bangkit dari duduk nya, Kajes pun ikutan.

"Gua siap banget makan bakso, sambel nya mau gua banyakin pokok nya." Jovan terkekeh sambil mengacak rambut Kajes gemas.

Mereka pun berjalan menuju motor Jovan yang di parkir kan dekat jajanan.

"Ih goblok, ngapain parkir di sini sih Van? Gua jadi pengen jajan kan." Jovan tertawa, mata makanan aja mau sok sok an diet, pikir Jovan.

"Yaudah sok mau jajan apa? Kali ini gua yang traktir" Kajes menatap curiga ke arah Jovan, tumben sekali.

"Ada acara apa lo sampe mau traktir gua"

"Gak ada acara apa-apa, cuma mau traktir aja."

Kajes mengangguk lalu ia berjalan menuju stan makanan, ia ingin membeli corn dog dan Odeng.

ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang