BAG 11

30.5K 2K 78
                                    

Guyss update lagi niee

•••

"BANG RAMBUT NYA MODEL APA?" tanya Sisil memulai drama,saat ini kelas sedang free.

"KAMU NANYA RAMBUT KU MODEL APA?BIAR AKU KASIH TAU YAH?RAMBUT KU INI MODEL CEPMEK YAH,BILANG AJAH SAMA ABANG NYA 'BANG CUKUR CEPMEK GITU YAH' JANGAN LUPA JOIN LIVE YAH,AKU MAU LIVE SOAL NYA rawrrr" sontak seisi kelas kembali tertawa karena kajes.

"Hahahaha kok hafal jes?lo mantengin si Alif yah?" Tuduh nisa memegang perut nya karena sakit tertawa terus.

"Gua sering tau nonton live nya,pokok nya candu!" Naura yang berada di samping kajes menggeleng kan kepala nya heran.

Kajes kenapa malah makin banyak berubah yah?yang biasa nya selalu bersikap acuh, tiba-tiba menjadi lucu seperti ini.

"Jes makin hari aura lo jadi putih anjir" celetuk Sisil,kajes menoleh lalu mengibas rambut nya.

"Tau sil,gua jadi maloe." Sisil memutar bola matanya,nyesel ia bilang begitu.

"Jes ayo konser,gua jadi pemain gitar. Lo yang nyanyi yah,mau gak? mumpung gua bawa gitar nih buat eskul band." Ajak reno,dengan menunjukkan gitar nya.

"Ayooo,ih kenapa gak dari tadi sih?" Semangat kajes lalu mendekati reno.

"Hahahaha baru inget gua jes" kajes mencibir,tapi ia duduk di samping reno.

"Guys mau req lagu apa nih?"tanya kajes kepada teman sekelas nya.

"Yang gampang aja jes,sang dewi yang di nyanyiin lyodra yah" kata Sisil enteng,yang lain langsung setuju.

Sialan sekali Sisil ini,dengan berat hati akhir nya kajes pun mengangguk dan menyuruh reno memainkan gitar nya.

Petikan gitar yang di main kan oleh reno mengalun,lampu kelas di matikan. Mereka fokus ke arah kajes dan reno yang duduk di dekat meja guru.

"Walaupun jiwaku pernah terluka
Hingga nyaris bunuh diri
Wanita mana yang sanggup hidup sendiri
Di dunia ini" kajes bernyanyi dengan pelan,semua teman kelas kajes terdiam menghayati nyanyian kajes.

"Walaupun t'lah kututup mata hati
Begitupun telingaku
Namun bila di kala cinta memanggilmu
Dengarlah ini" lanjut naura,yang kini menghampiri kajes juga reno.

"BARENG-BARENG AYO!! Walaupun dirimu tak bersayap
Ku akan percaya
Kau mampu terbang bawa diriku
Tanpa takut dan ragu"

XI IPA 4 pun galau serempak,mereka nyalakan senter dari handphone masing-masing lalu mengayunkan nya.

Sehingga kelas terang karena senter masing-masing murid.

"Walaupun mulutku pernah bersumpah
Tak sudi lagi jatuh cinta
Wanita seperti diriku pun ternyata
Mudah menyerah" sambung Sisil di tempat nya,kajes tersenyum.

Moment seperti ini selalu ia impikan di dunia nyata,dan malah tercapai di dunia fiksi.

Mereka bernyanyi seakan tidak ada kelas lain yang menonton,di jendela bahkan pintu di penuhi oleh siswa-siswi kelas lain.

"Ih suara nya bagus yah si kajes"

"Gila sih,gua kagum sama dia plis!"

"Aura cakep nya makin keliatan gak sih?"

"Kira-kira saga bakal nyesel gak yah?"

"Caper itu."

"Orang nyanyi di bilang caper"

"Eh eh itu murid baru kan?nyamperin kajes anjir"

Bisikan-bisikan semakin ramai saat Jovan memasuki kelas kajes.

ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang