BAG 21

11.5K 968 11
                                    

"huh" Kajes duduk di tempat duduk yang berada di balkon kamar nya.

Ia baru saja mandi, dan rasa nya segar sekali.

Perut nya saja sudah kembali keroncongan, padahal baru beberapa menit ia makan bakso.

"Perut karet! Ngapain gua olahraga kalo gini jadi nya? Gua harus diet pokok nya!" Kajes menunjuk perut nya kesal, ia kan ingin diet.

Kruyuk

Suara perut membuat Kajes meringis, apa selapar itu cacing yang ada di dalam perut nya?

Oke, Kajes menyerah.

Ia pun bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar kamar, Kajes berharap Saga sudah tidak ada.

Saat baru sampai di lantai satu, Kajes sudah di sambut oleh dua orang yang Kajes hindari.

Saga dan Arkan, Saga belum pulang malah kedatangan Arkan.

Kenapa orang rumah malah mengijinkan dua makhluk itu masuk sih?

Kajes berjalan mendekat ke arah mereka, ia yang akan mengusir dua makhluk tak di undang itu.

"Ekhem, kalian ngapain disini?" Dehem Kajes membuat dua orang yang Kajes hindari pun mendongak ke arah nya.

Arkan berdiri

"Gua mau ngajak lo keluar Jes" kata Arkan, Saga ikut berdiri.

"Gak! Kajes mau pergi sama gua." Sanggah Saga, Kajes yang mendengar rasa nya ingin sekali teriak.

"Gua gak pergi kemana-mana untuk hari Sabtu, gua mau tidur." Ucap Kajes, kalian pasti tau kan kalau itu juga sebuah penolakan?

Saga menghampiri Kajes lalu mengusap rambut nya seenak jidat.

"Aku tau kamu bakal tidur, mau aku temenin?" Kajes sontak menggeleng, Arkan pun juga menghampiri Kajes.

"Kajes beneran gak mau keluar? Gua traktir makan deh" lagi-lagi Kajes menggeleng menolak ajakan Arkan.

"Gak, mending kalian pulang." Usir Kajes terang-terangan, ia malas kalau harus bersandiwara dulu.

Arkan dan Saga saling pandang dengan masing-masing tatapan seolah menyalahkan.

"Kajes kan papa dan Abang kamu gak ada, aku temenin yah? Aku takut kamu kenapa-kenapa" perkataan Saga membuat Kajes memutar bola matanya malas.

"Gua udah biasa sendiri, dan bukti nya gua gak kenapa-napa. Jadi, gak usah." Tolak Kajes mentah-mentah lalu Kajes pun berjalan menuju dapur.

Saga dan Arkan mengikuti, astaghfirullah Kajes ingin menendang mereka rasa nya.

"Kalian ngapain ngikutin gua sih?" Risih Kajes menghadap ke arah dua manusia itu.

"Aku mau bantu kamu" jawab Saga yang di angguki oleh Arkan, Kajes menghela nafas lalu menggeleng.

"Gak perlu, mending kalian balik deh! Gua ke ganggu tau" gertak Kajes emosi, Saga terdiam dan Arkan sibuk mencari sesuatu.

"Arkan lo cari apa? Balik sana, sekalian bawa si Saga. Gua abis ini mau tidur" Arkan menoleh ke arah Kajes lalu tersenyum.

"Engga, gua tadi nya mau bantu lo juga. Yaudah kalo gitu gua balik, malem kan malem minggu, lo mau kan keluar sama gua?" Ajak Arkan berharap Kajes menerima tawaran nya.

Kajes diam sambil berpikir
"Emm enggak deh, gua mau main sama Sisil, Naura." Terlihat Arkan menahan emosi, tapi Kajes tidak mengetahui itu.

Saga menyeringai melihat ekspresi Arkan, seperti nya ia mendapat satu saingan lagi.

ʙᴇᴄᴀᴍᴇ ᴀɴᴛᴀɢᴏɴɪꜱ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang