25. near

178 20 5
                                        


Happy reading!!

20 menit perjalan akhirnya Jongin, Taeyong dan Joon sampai di apartemen, dengan sedikit kesusahan dia membawa semua barang belanjaan kedalam apartemennya.

Sedangkan Joon sudah tertidur, dia mungkin mengantuk sekali lalu tertidur pada pelukan Taeyong. Sesekali Taeyong mencium harum milik Joon, mengecupnya lalu menggesekkan hidungnya pada rambut Joon, gemas sekali dia pada anak kecil itu.

Taeyong membaringkan tubuh Joon secara perlahan ke atas kasur, dia kembali meraba popok milik Joon namun tidak terisi.

"Kenapa tidak ada pipisnya ya hyung?" Bingung Taeyong.

"Mungkin itu hanya sebagai persediaan saja, mungkin Joon sering mengompol tapi saat tidur." Ujarnya dengan membuka bajunya.

Taeyong menyelimuti tubuh Joon dengan selimut lalu menepuk pelan kepala Joon "selamat tidur."

Taeyong berbalik dan netranya menangkap tubuh Jongin yang shirtless, masih teringat jelas bagaimana tubuh Jongin yang bergerak di atasnya membuat pipinya bersemu merah.

Jongin yang mengetahuinya tersenyum jahil, dia mendekat ke arah Taeyong lalu mendekap tubuh Taeyong yang sedang menunduk menghadap Joon untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak menatap Jongin.

"Kenapa hm?"

Sial, kenapa Jongin berbicara tepat di telinganya. Jongin memutar tubuh Taeyong untuk kembali menghadapnya "aku bertanya sayang, kenapa?"

"Kenapa apa?"

"Kenapa pipimu memerah saat menatapku? Apa kau teringat tentang tadi malam?"

"Hyung!!! Minggir, aku ingin mandi." Taeyong menggerakkan tubuhnya agar Jongin melepas rangkulannya.

"Tidak mau." Tolak nya, pelukannya semakin mengerat.

"Hyung, aku ingin mandi sebelum Joon bangun." Ujarnya.

"Tidak usah mandi."

"Astaga hyung." Keluh nya, dia menatap Jongin dengan mata bulatnya, "lalu mau hyung apa?"

"Membuat adik untuk Joon." Jongin langsung mencium bibir Taeyong, dia melumat dan menggigit bibir Taeyong meminta akses masuk kedalam.

"Hyu-mmph." Taeyong mendorong kuat tubuh Jongin namun tenaganya tak cukup kuat hingga Jongin terus mendekap nya.

Lama-kelamaan Taeyong luluh, dia mulai mengalungkan tangannya dan mengikuti permainan Jongin, suara lenghan pelan mulai terdengar walaupun pelan, karena Taeyong masih ingat jika ada Joon di ruangan itu.

"Mama." Lirih Joon.

Mendengar nya Taeyong langsung mendorong tubuh Jongin dan membalik tubuhnya dengan cepat, menatap Joon yang tertidur namun dengan mulut yang terlihat bergerak seperti mengemut sesuatu.

"Hyung, coba tanyakan pada tuan Jin, apa Joon tidur harus minum susu dulu atau tidak. Lihat, bibirnya bergerak seolah sedang mengemut."

Jongin mengangguk, dia menghubungi Jin dan menanyakan soal Joon lalu setelahnya dia menatap Taeyong dengan serius.

"Taeyong, ini sangat serius."

"Apa hyung?"

"Coba kau berbicara sendiri pada tuan Jin, nanti kau pasti tau kenapa ini serius." Tangannya mengeluarkan ponsel miliknya pada Taeyong yang langsung di terima olehnya.

"Iya, bagaimana?"

"Taeyong-ah, maaf saya tidak mengatakan tentang hal ini."

"Iya tuan, mengatakan apa?"

Secret Love [Kaiyong](end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang