Happy reading!!!
Cara berjalan Taeyong terakhir ini sangat berbeda, kakinya sedikit mengangkang dan jika duduk dirinya akan berdesis sakit. Ini sudah tiga hari dan hari ini adalah hari terakhir Joon bersama mereka, Joon akan kembali ke panti asuhan.
Taeyong dan Jongin membawa Joon ke agensi, dia sedang bermain dengan para member, di culik sana-sini dan diciumi hampir oleh semua member yang berada di satu naungan.
Hingga saat Joon kembali ataupun dia haus dan meminta minum pada Taeyong, dia akan kali dengan wajah yang penuh dengan bekas lipstik, dan setelah minum dia akan mengadu bahwa dia di cium oleh banyak orang.
Seperti sekarang, Joon berlari ke arah Taeyong dengan wajah yang kembali banyak bekas lipstik bibir, sedangkan di belakangnya terdapat Jongin yang hanya mengikuti dengan kedua tangan berada di saku celananya.
Joon menubruk tubuh Taeyong yang duduk dan mengusakan wajahnya pada dada Taeyong "minum." Lirihnya, sepertinya ia lelah karena hampir setengah hari dia bermain di sana-sini.
Taeyong mengambil teko kecil yang berisi susu Joon, menuangkan pada gelas plastik dan mengulurkannya pada bibir Joon "ayo minum sayang."
Joon menggeleng "tidak menggunakan gelas."
Taeyong mengerutkan keningnya bingung "biasanya Joon minum dengan gelas tapi kenapa tidak mau?"
"Joon mau dengan botol susu, Joon ingin meminumnya sampai tidur." Lirihnya.
Taeyong menatap ke arah Jongin, dari wajahnya saja Jongin tau jika dirinya di pinta membeli botol susu untuk Joon "iya sayang, apa yang tidak untukmu, tunggu sebentar."
Jongin keluar dari ruangan, Taeyong, Joon dan yang lainnya keluar ruangan untuk membeli makanan, ruangan tersebut nampak sepi, hanya tersisa susu milik Joon dengan barang-barangnya. Tidak ada yang aneh, sepi sunyi hanya terdengar suara orang yang berbicara dari arah luar.
Krieet..
Seseorang masuk dengan menggunakan jaket hitam menutupi kepalanya, tangannya terlihat menggenggam sesuatu, dia melangkah mendekati teko susu milik Joon, menuangkan seperti bubuk putih kedalamnya. Siapa dia? Wajahnya nampak tak terlihat. Setelah melakukannya dia kembali keluar dari ruangan lagi meninggalkan ruang kosong itu.
Dua puluh menit ruangan kembali ramai, member EXO dan NCT kembali mengisi ruangan tersebut bertambah dengan keberadaan Joon.
Dan tak lama Jongin kembali dengan membawa botol susu milik Joon yang di pinta tadi, dia membuka plastiknya dan mencucinya pada air hangat.
"Ini sayang."
Taeyong menerimanya, mengisi botopnya dengan susu yang ia buat "ini susunya sayang." Ujar Taeyong dengan sedikit berteriak, Joon berada di pojok ruangan bermain dengan Jisung dan anak dream lainnya.
Joon mengangguk dari jauh "iya mama sebentar lagi." Joon sibuk bermain, dia melupakan rasa hausnya.
Setengah jam bermain Joon berhenti dan melangkah mendekati Taeyong, duduk di pangkuan sang mama dengan lengan Taeyong sebagai bantalannya "minum." Matanya terlihat satu, tentu saja karena ini jam tidur siang Joon.
Taeyong membuta tutup botolnya, mengarahkannya pada mulut Joon "ini sayang, diminum."
Joon terdiam "Joon bobo dulu yah, Joon mau bobo yang lama biar tidak ngantuk lagi."
Sedikit ada yang mengganjal ketika Joon mengatakan hal seperti itu, ganjil sekali di saat dia mengatakannya, namun Taeyong hanya mengangguk "iya, Joon bobo yah di dekapan mama."
Joon tersenyum, dirinya menghisap dotnya dengan sedikit kuat, lima menit Joon terus menghisap susunya, matanya sudah tertutup sempurna dengan Taeyong yang menyanyikan lullaby merdu dari mulutnya.
Hisapan Joon melemah, Taeyong menarik secara pelan botol susunya, Joon nampak tertidur dengan tenang. Taeyong merasakan perasaan aneh pada hatinya namun dia tidak mengerti, dia menepuk pantat Joon dan terus menyanyikan lullaby.
Hingga beberapa saat Joon terbatuk dengan mengeluarkan darah bercampur busa membuat Taeyong memekik kaget "JONGIN HYUNG!!"
Jongin yang bersandar pada tembok dengan memejamkan matanya tersentak kaget, dia berlari ke arah Taeyong yang sudah menangis tersedu-sedu "ada apa? Ada apa sayang?"
"Joon hyung, hiks Joon."
Mata Jongin melebar di saat melihat keadaan Joon, tubuhnya sedikit bergetar takut namun dia berusaha tenang, dengan segera menggendong Joon dan membawanya ke basement bawah.
Semua yang berada di sana panik, berlari mengikuti Jongin dan Taeyong, jangan tanya bagaimana keadaan Taeyong saat ini, tangisnya sangat keras hingga mengundang tanda tanya orang yang melihatnya.
Jongin mengendarai mobil dengan mengebut, menyalip kanan kiri dan menerobos lampu jalan, yang dia pikirkan hanya Joon segera selamat, dia tidak mendengar detak jantung Joon sedikitpun, bahkan nafas Joon tidak ada, namun dia tidak mengatakannya pada Taeyong, dia tidak mau Taeyong bertambah histeris.
Setiap perjalan Taeyong menangis, menampar kecil pipi Joon memintanya untuk bangun, dia mendekatkan telinganya pada dada Joon dan menyentuh hidung Joon untuk mengatahui Joon masihlah bernafas atau tidak.
"HIKSS TIDAK, CEPAT HYUNG JOON!!" Teriaknya, dia mendekap erat tubuh sang anak, air matanya sudah berderai hingga wajahnya memerah, "HYUNG CEPAT AKU MOHON!!" Teriaknya lagi.
Jongin tak menjawab, dia tetap fokus pada jalanan "bangun Joon, ini mama hiks, Joon tidak boleh bobo, Joon harus bangun!!" Taeyong terus meracau meminta Joon bangun, entah kesalahan apa yang ia perbuat kenapa Joon menjadi seperti orang keracunan, "Joon memakan apa sayang? Joon meminum apa?" Racaunya.
Jongin tiba di rumah sakit, dia dengan segera menggendong Joon dan berlari ke arah rumah sakit, meletakkan Joon pada brankar "CEPAT BAWA PUTRAKU!!" Teriaknya, kini wajah khawatirnya nampak terlihat jelas, dirinya tak bisa lagi membendung air mata yang sudah siap keluar, Joon putranya tidak akan pergi secepat ini.
Mereka semua berlari ke ruang UGD, menunggu Joon di dalam ruangan, mereka semua terduduk di kursi dan sisanya berdiri, Taeyong sedang di tenangkan oleh Ten dan Jungwoo, mereka terus mengatakan Joon tidak apa-apa dan dia akan selamat.
Berbeda dengan Jongin, dia berdiri di pojok dan kedua tangannya saling menggenggam, dia terus berdo'a pada Tuhan untuk keselamatan putranya.
Keluarga Jongin dan Taeyong datang dengan berbondong-bondong, nyonya Kim dan juga nyonya Lee terlihat telah menangis, matanya memerah. Mereka langsung menangis setelah mendengar kabar jika cucunya tidak sadar.
Mereka semua menunggu informasi masi dari dokter, dan ini sudah hampir setengah jam, Johnny datang dengan lima cup kopi dan lima roti.
Dia memberikannya pada Taeyong "ini makanalah Tae, aku tau kau lapar." Ujar Johnny, Taeyong menggeleng tanda menolak, dia tidak akan makan dengan tenang sebelum mendapat kabar putranya selamat.
Johnny mendesah lelah "putramu akan bersedih jika tau kau tidak makan, kau selalu memaksak Joon untuk makan tapi kenapa dirimu tidak? Jadi makanlah."
Dengan tangan sedikit gemetar, dia meraih rotinya, memakannya sedikit-sedikit dengan terpaksa. Johnny tersenyum di saat melihatnya, sekarang giliran dirinya memberikan pada Jongin.
"Hyung, makanlah." Tangannya juga memberikan roti dan juga Kopi.
Reaksinya sama, Jongin menggeleng tanda ia tak mau menerima dan makan "tidak, aku sudah kenyang." Suara Jongin terdengar serak.
"Taeyong sudah makan dan sekarang giliranmu hyung." Ujar Johnny, "jika kau tidak makan, siapa yang akan menjaga Taeyong dan Joon?"
Jongin menerimanya, memkannya secara perlahan walaupun terasa tak nikmat karena pikirannya tak menyatu.
Bersambung...
Nih sekarang saya kasih pilihan, kalian yang menentukan takdir Joon.
Kalian mau Joon hidup atau mati?

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [Kaiyong](end)
Любовные романыini hanya tentang Lee Taeyong nct yang tidak bisa menggapai citanya, Taeyong yang hanya bisa menghapus cintanya pada Jaehyun karena Jaehyun yang mencintai Doyoung. "hapus cintamu padaku hyung." "kenapa?" "aku mencintai Doyoung." "akan aku lakukan."...