ini hanya tentang Lee Taeyong nct yang tidak bisa menggapai citanya, Taeyong yang hanya bisa menghapus cintanya pada Jaehyun karena Jaehyun yang mencintai Doyoung.
"hapus cintamu padaku hyung."
"kenapa?"
"aku mencintai Doyoung."
"akan aku lakukan."...
Taeyong masih berada di rumah sakit, tidak ada yang mengabari Jongin karena itu permintaan Taeyong sendiri. Silih berganti semua artis dari naungan SM berkunjung ke rumah sakit tempat Taeyong, membawa bingkisan berupa pakaian bayi dan hadiah lainnya, bahkan tak lupa Tuan Lee Soo-man juga datang dan mengatakan selamat atas kehamilan Taeyong dan meminta segera menikah.
"Kapan Jongin hyung pulang bu?" Tanyanya, dia sedang menikmati buah apel yang sudah di kupas oleh ibunya.
"Ibu bertanya pada nyonya Kim, Jongin akan pulang besok."
"Taeyong kapan bisa pulang?"
"Kau ingin pulang?"
"Iya, sebelum Jongin hyung pulang Taeyong harus pulang."
Dugh!
Dugh!
Dugh!
Suara kaki yang berlari membuat mereka menghentikan pembicaraan, menatap menanti ke arah pintu siapa yang telah berlari seakan mengarah pada kamar inap Taeyong.
Brak!
"MAMA!! JOON LINDU!!" Joon datang dengan seragam yang masih ia kenakan, tas masih berada di punggunggnya, sepertinya dia baru saja pulang sekolah.
Joon berlari berusaha menaiki ranjang milik Taeyong hingga nyonya Lee membantunya karena Joon belum semampai untuk manaikinya "mama, Joon lindu, Joon belada di eum apa itu dolm, paman dan hyung semua tidak mempelbolehkan Joon ke sini, padahal Joon lindu." Lirihnya, dia memeluk Taeyong dengan erat dan kaki yang berada di atas tubuh Taeyong.
Taeyong membalas pelukan Joon, mencium seluruh wajahnya "Joon tidak boleh sering kesini karena ini rumah sakit, bukan tempat wisata."
"Mama sakit apa? Mama tidak boleh sakit." Sendunya.
Taeyong meraih tangan Joon dan mengarahkannya pda perutnya "mama tidak sakit, tapi ada adik Joon disini." Ujarnya, dia menuntun tangan Joon untuk mengelus perutnya, "kenapa nyaman?" Gumamnya.
Mata Joon berbinar "wah adik? Joon akan memiliki adik?" Pancaran bahagia terlihat jelas, dengan sendirinya Joon mengelus perut Taeyong dengan lembut, "papa halus tau." Joon menatap ke arah nyonya Lee, "nenek, Joon boleh meminjam halo halo?"
"Halo halo? Apa itu?" Bingungnya.
"Ponsel ibu, Joon lebih senang mengucapkan halo halo di banding ponsel." Jelas Taeyong, "tapi jangan berikan ibu."
Alis Joon menukik tajam mendengar ucapan Taeyong "Kenapa?!" Pekiknya, hanya menghubungi sang papa kenapa tidak di perbolehkan.
"Nanti mama tidak bisa membuat kejutan." Ungkapnya.
"Ooo." Jawabnya dengan anggukan mengerti. . . . Keesokannya di saat sore hari, Jongin sudah berada di depan rumahnya, di tangannya menenteng banyak paper bag hadiah untuk sang kekasih dan anak. Dia hendak melangkah namun dirinya tersandung suatu benda yang sebelumnya berada di belakang pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.