Haruto

4.1K 406 16
                                    

Brak!

Dua buah undangan berada tepat di atas meja. Kedua temannya menatapnya bingung.

"Siapa yang mau nikah anjir, To?!" tanya Junghwan bingung. Tapi tangannya tetap membuka undangan tersebut.

"Gue sama Jeongwoo."

Baik Junghwan maupun Niki terkejut. Iya gimana ngga terkejut coba, Haruto ngomongnya kayak frustasi gitu. Harusnya dia seneng dong, kan apa yang dia inginkan beneran terjadi tuh.

"Bukannya ini yang lo mau?" sarkas Riki. Cowok bernama lengkap Nishimura Riki itu kembali menghisap rokoknya.

"Dia kelihatan ngga bahagia sama gue. Selalu ditolak mulu gue tuh sama dia."

Junghwan dan Niki tertawa. Ya gimana ya, kan mereka juga udah ngingetin Haruto dari awal, tapi ya namanya Haruto mah ngga akan mempan dibilang apapun juga.

"Lo sih bengal. Gue emang jahat selama ini ke Jeongwoo, tapi waktu tau lo lakuin hal sebejad itu, naluri gue sebagai laki beneran bangun kayaknya. Jelas Jeongwoo ngga mau sama lo, To. Lo pikir, mana ada korban mau berdamai sama pelaku? Ada ngga?"

Jujur aja waktu Haruto ngelakuin hal bejad itu, Junghwan ngga setuju. Sejahat apapun dia ke Jeongwoo, Jeongwoo tetap dia anggap sebagai adiknya. Walau umur Jeongwoo lebih tua daripada Junghwan, tapi entah kenapa dia mau ngejaga Jeongwoo.

Haruto menggeleng pelan. Junghwan terkekeh, "Kalau gue jadi bokap lo nih, To, udah say goodbye lo sama dunia. Ngga akan pernah gue maafin perbuatan lo. Tapi gue rasa, mereka ngasih lampu hijau buat lo. So, ya nikmatin aja dulu karma lo."

Haruto semakin terdiam. Junghwan mode begini bikin Haruto takut. Dia ngga pernah lihat Junghwan yang begini soalnya.

"Kali ini gue setuju sama Junghwan, To. Lo harus bisa luluhin Jeongwoo dengan cara lo sendiri."

Setelahnya tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Junghwan dan Niki yang sibuk berbincang, sedangkan Haruto sibuk merenung.

-𝕸𝖞 𝕮𝖆𝖕𝖙𝖆𝖎𝖓-

"Haru pulang.."

Terdengar langkah kaki dari arah dapur. Itu Mashiho, ibu kandung Kim Haruto.

"Kenapa baru pulang sih, anak Mama?" tanya Mashiho lembut.

Haruto terkekeh. "Maaf ya, Ma. Tadi main sama Junghwan dan Niki dulu."

"Yaudah, sekarang kamu ganti baju, terus tidur. Besok kan harus fitting baju pengantin sama Jeje."

Ah iya, Haruto bahkan hampir lupa dengan itu. Besok dia harus pergi ke butik ibunya Junghwan untuk fitting baju.

"Haru duluan, Ma."

Cup.

"Good night, Ma."

Mashiho terkekeh kecil melihat perlakuan anaknya. Sebesar apapun tubuh Haruto sekarang, kelakuannya masih sama ternyata.


-𝕸𝖞 𝕮𝖆𝖕𝖙𝖆𝖎𝖓-

Pagi ini Haruto benar-benar menepati janjinya. Datang ke kediaman Asahi tepat sebelum jam 8 pagi. Yang tentunya disambut hangat oleh calon ibu mertuanya. Bahkan keduanya sedang berbincang di ruang tamu sekarang. Sementara Jeongwoo, dia masih asik berlayar di mimpi sepertinya.

"Ruto, Mama minta maaf ya kalau selama ini perlakuan Jeongwoo bikin kamu sedih," ucap Asahi tiba-tiba.

Haruto tersenyum, "ngga apa, Ma, anggap aja ini perjuangan Haruto untuk Jeongwoo."

Asahi menatap sendu sosok di sampingnya ini. Dia kira, Haruto hanya bercanda perihal menikahkan Jeongwoo dan bertanggung jawab atas kehamilan Jeongwoo. Nyatanya tidak. Si Kim muda itu menepati ucapannya.

Ketika pagi hari, ia selalu datang ke rumahnya guna memastikan apakah Jeongwoo baik-baik saja atau tidak, apakah Jeongwoo mau menyentuh sarapannya, atau apakah Jeongwoo mau meminum vitaminnya. Semua itu sudah seperti rutinitas bagi Haruto sebelum berangkat ke sekolah.

"Mama minta maaf ya, To. Kalau kamu capek, lebih baik-"

"Ruto, ayo pergi. Keburu siang." itu Jeongwoo, si manis baru saja turun dari kamarnya.

Haruto tersenyum menatap Jeongwoo. Sementara yang disenyumi hanya menghela napas dan pergi begitu saja menuju mobil Haruto.

"Sabar ya, nak. Mama yakin, Jeongwoo pasti luluh sama kamu nantinya." Asahi menepuk pundak Haruto beberapa kali.

"Iya, Ma. Makasih ya. Aku berangkat dulu, keburu Jeongwoo ngambek nantinya."

Asahi mengiyakan. Haruto menyusul Jeongwoo.

Netra Asahi masih terus menatap punggung Haruto yang kian menjauh.

"Kamu benar, Jae. Haruto itu baik. Pilihan kamu dari dulu emang ngga pernah salah ya, Jae.."

...



Haiiii..

Seperti yg sudah².. Jadi di book ini fokus ke hjw ya guys. Mungkin ada beberapa kapal juga yg emang jadi figuran..

Dan seperti biasa, aku bakal up 2 chapter perharinya. Maaf ya, pagi sampai sorenya aku sibuk kuliah, jadi mungkin up nya malam..

So, tolong kerja samanya ya, guys.. Kalian nunggu, dan aku bakal berusaha bikin cerita sesuai permintaan kalian..

Makasiiii ^^..

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang