If..

1.7K 208 22
                                    

Cklek~

"Hyung?" kepala itu menyembul dari balik pintu kamar asrama. Sang pemilik kamar pun menoleh, mendapati adiknya disana.

"Oh, Jeongwoo?" ia yang tadinya sedang merapikan pakaian dan barang-barangnya, segera berbalik menghadap sang adik.

Ia terkekeh kala melihat mata memerah milik Jeongwoo. Mata setajam serigala itu sepertinya tengah menampung air mata, tidak ingin membiarkan siapapun melihatnya menangis. Ia, Bang Yedam, merentangkan tangannya pada Jeongwoo.

Grep!

Jeongwoo memeluk erat tubuh kakaknya, idolanya, saudaranya itu.

"Yedamie hyung.. hiks.."

Yedam tersenyum. Ia mengusap lembut punggung lebar Jeongwoo. Baru kali ini ia mendengar suara tangisan adiknya lagi.

"Hei, kenapa hm?" tanyanya, walau tanpa dijawab pun, Yedam sudah tau jawabannya.

"Hyungiee.. Jebal.."

Yedam melonggarkan pelukannya, menangkup pipi bayi serigalanya. Ingin rasanya Yedam menangis sekarang. Salah satu adik yang dekat dengannya itu menangis kencang di hadapannya.

"Jeongwoo-ya, maaf. Hyung minta maaf karena ngga bisa jalan seiringan sama Jeongwoo lagi nantinya. Hyung sayang banget sama Jeongwoo, sama member lainnya juga. Tapi maaf, ini keputusan hyung."

Jeongwoo menggeleng. "Hyung ngga perlu minta maaf. Woo gapapa. Woo cuma ngga siap harus kehilangan dua hyung yang baik banget buat Woo. Nanti ngga ada lagi yang masakin Woo masakan Jepang, ngga ada yang nemenin Woo main game, ngga ada yang ajarin Woo makan ayam dengan benar, ngga ada yang nemenin Woo latihan vokal di practice room, ngga ada.. hiks.. hyuuung.." Jeongwoo tidak mampu melanjutkan ucapannya.

Yedam tertawa melihat bagaimana gemasnya wajah Jeongwoo sekarang. Tanpa ragu, ia mengecupi pipi gembul sang adik.

"Kamu tuh gemesin banget sih, Woo. Kamu kalau memang kangen sama hyung, tinggal telepon aja, Woo. Hyung emang ngga bisa nemenin Woo lagi disini, tapi kapan pun Woo butuh hyung, boleh hubungi hyung, Woo." jelasnya seraya mengusap surai Jeongwoo.

Bukan waktu yang sebentar bagi Yedam menghabiskan waktu bersama Jeongwoo dan anggota lainnya. Ada banyak kenangan terpatri dalam hatinya. Bagaimana cara mereka menghabiskan waktu di asrama, canda tawa mereka, sedih mereka, semua masih terangkum indah dalam memorinya. Bukanlah suatu hal yang mudah bagi Yedam dalam memutuskan hal seperti ini. Masih ada banyak hal yang ingin ia lakukan bersama membernya, masih ada banyak harapan yang ingin ia gapai bersama para member Treasure.

"Jaga diri baik-baik ya, Woo. Jangan terlalu paksain diri kamu buat belajar terus, istirahat yang banyak. Woo tau kan, hyung sayang banget sama Woo? Jangan sampai sakit, ya. Nanti kita makan topokki lagi di Sopa, ya.."

Jeongwoo mengerucutkan bibirnya. Lantas kembali memeluk tubuh yang lebih kecil darinya itu. "Hyuungg, nanti siapa yang belain Woo kalau Ruto gangguin Woo? Hyung disini aja.."

Yedam terdiam sebentar. Sebegitu sayangnya si bayi serigala padanya.

"Hyung sayang banget sama Woo. Woo bahagia terus ya sama hyungdeul."

"Woo pasti bakalan kangen banget sama Damiee hyung.."

"Hyung juga bakal kangen sama kamu, Woo." sama memberdeul, juga Treasure Maker.

...

"Mashi hyung?"

Mashiho yang baru saja ingin keluar dari kamar, terpaku melihat Haruto dan Junghwan.

Ia tersenyum, dan membiarkan dua bayi besar itu memeluk tubuh mungilnya.

"Duh, kenapa kalian nangis? Hyung minta maaf ya.." ucapnya seraya membalas pelukan dua adiknya.

"Hyung ngga bisa tetap disini aja sama kita? Hyung, disini aja, ya? Nanti siapa yang marahin Ruto karena main game sampai larut? Terus siapa yang beresin kamar Uwoo nanti? Siapa yang bantuin Junghwan ngerjain tugasnya? Siapa yang masakin kita nabe? Hyung.."

Mashiho tak mampu menahan kekehannya. "Kalian tuh ya, kalau mau dimasakin, ya tinggal bilang ke hyung aja. Nanti pasti hyung kirimin nabe nya."

Junghwan melonggarkan pelukannya, menatap Mashiho. "Ish, hyung mah ngga peka," sungutnya.

Percayalah, Mashiho juga tidak ingin berakhir seperti ini. Namun kesehatannya lebih penting, bukan? Walau banyak mimpi yang harus ia pendam, walau banyak ucapan tak tersampaikan untuk penggemarnya, bahkan ia belum sempat melakukan world tour bersama Treasure, ia hanya berharap Treasure bisa semakin bersinar setelah ini.

"Hyung minta maaf, ya. Kalian harus bisa saling jaga disini. Hyung pasti akan kembali sesekali kalau rindu kalian."

Si dua titan pun kembali memeluknya. "We will miss you, Mashi hyung.."

"I'll miss you too.."


...

Hai..

Apa kabar?

Jujur aku kaget banget sama kabar YG kemarin. Aku kehilangan dua rumahku. Dua-duanya adalah biasku. Yang bener-bener bikin aku bangkit setelah beberapa tahun terpuruk.

Tapi, dari semua itu, aku mau berterima kasih banyak sama Treasure Maker. Makasih karena udah saling support, saling nguatin satu sama lain, walau aku tau, kalian juga lagi ngga baik-baik aja. Terima kasih, Teume..

Tetap bersama sampai akhir nanti, ya. Masih ada 10 harta yang harus kita jaga. Tetap semangat untuk Teume, terlebih lagi Black Swan dan Mashmellows.

Dibalik Teume yang sedih, pasti ada member yang lebih sedih lepasin dua anggota mereka. Diantara Teume yang hancur, jelas ada Treasure yang lebih hancur perasaannya. Kalian mungkin berpikir "gue boleh egois ga sih sekali ini aja?", boleh, boleh banget. Tapi tolong, jangan menutup mata dan telinga kalian untuk menerima dan menghargai keputusan mereka.

Sekali lagi, makasih untuk Teume..

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang