It's just oneshoot
But, i hope y'all enjoy thisRecommended song :
- Gonna Be Fine : Treasure
- It's Okay : Treasure
- Orange : Treasure
- Home : Seventeen
- Is It Still Beautiful : Seventeen•
•
•
•Lelaki berparas tampan itu meletakan sebuket bunga mawar berwarna putih kesukaan kekasihnya. Tangannya bergerak mengusap sebuah figura foto bergambarkan sang kekasih. Senyum lirih terukir di bibirnya.
Hari ini adalah tahun ke-4 ia menjalani hidup tanpa kekasihnya. Park Jeongwoo, nama yang selalu menjadi nama favoritnya telah terpatri di atas sebuah marmer berwarna hitam. Tubuh yang selalu meminta hangatnya dekapan itu telah terkubur abadi. Tidak ada lagi yang menemani hari-hari Haruto selama 4 tahun ini. Semuanya seolah sirna. Senyuman Jeongwoo, suara dengan nada cerianya pun sudah tiada lagi. Hanya kepingan memori dan potret Jeongwoo saja yang tersisa.
"Hai, bayi serigala. Maaf ya, aku baru datang lagi kesini. Maaf karena terlalu sibuk dengan pekerjaanku, aku jadi jarang mengunjungi bayi serigala ku ini."
Haruto menghela napasnya, mendongakan kepalanya guna menghalau kristal bening di matanya. Sungguh, rasa sesaknya masih ada, bahkan setelah 4 tahun terlewati.
Ia kembali menatap ke arah figura, dan menerbitkan senyum tipisnya.
"Je, I miss you. I love you so bad, Park Jeongwoo," lelaki itu terkekeh. Lebih tepatnya kekehan miris penuh sesak dan sesal dalam rongga dadanya.
Sesak karena tidak bisa membuat si manis mendengar secara langsung tiga kata penuh makna tersebut. Dan sesal sebab baru bisa mengatakannya setelah si manis benar-benar pergi meninggalkannya.
Mari kita ulas semua kisah mereka, sebelum akhirnya si manis menyerah pada semesta dan juga takdirnya.
💠💠💠
"Haru!"
Haruto mendengus kesal. Sudah pasti orang itu adalah Park Jeongwoo, sosok yang sudah menjadi kekasihnya selama satu tahun ini.
"Mau apa sih, lo?" tanyanya. Jujur saja, ia sedang tidak ingin melihat wajah sok polos itu di hadapannya sekarang.
Jeongwoo tersenyum lebar, dan memberikan sebuah totebag berisi kotak makan dan sebuah botol minum di dalamnya.
"Buat Haru. Jangan lupa di makan, ya!"
Setelah memberikannya pada Haruto, si manis memilih untuk beranjak ke kelas. Sedangkan si dominan berjalan menuju tempat sampah, dan..
Brak!
Membuang totebag tersebut tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Malesin banget, sialan."
Tanpa diketahui oleh Haruto, Jeongwoo belum pergi dari sana. Ia melihat kejadian itu dari jauh.
"Huft.. Ditolak lagi, ya? Its okay, Jeongwoo. Ayo berjuang lagi!"
. . .
Jeongwoo mengejar Haruto yang kini berjalan menuju parkiran.
"Haruu!"
Mau tak mau, Haruto menghentikan langkahnya dan menatap datar pada Jeongwoo.
"Mau apa lagi sih lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
Teen FictionCerita lanjutan dari Our Captain dan Our Captain 2. Trilogy of Captain Series.