TIADA

247 4 0
                                    

TIADA
~~~~~~~~~~

Sebelum kalian lanjut membaca ceritanya jangan lupa vote dan komen dulu ya 🦕.

•••

Setelah Qelvin tertembak ayah dan Papanya segera membawa Qelvin ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan sedangkan Winda ia dibawa Giorga ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang ia lakukan kepada Qelvin.


Keesokan harinya keadaan Qelvin tak kunjung membaik semakin hari ia semakin parah saja dan terlepas dari itu seluruh keluarganya tidak pernah meninggalkan Qelvin sama sekali, mereka semua datang secara bergantian untuk menjaga Qelvin dan Galang yang sengaja mereka tempatkan di ruang yang sama.

"Bu Selestia kapan Qelvin akan sadar??"tanya Visya kepada Bunda Qelvin.

"Nyonya Visya saya tidak tahu pasti kapan Qelvin akan sadar, tapi saya yakin Qelvin pasti baik-baik saja"jawabnya.

Rasa khawatir yang mereka rasakan semakin lama semakin membesar karena pasalnya putra mereka tak kunjung bangun setelah operasi semalam.

"Itu tangan Qelvin udah gerak-gerak"tunjuk Visya karena melihat tangan Qelvin sudah mulai bergerak.

"Iyh, bentar ya ma Giorga panggilkan dokter dulu"ucap Giorga.

"Qelvin bangun sayang disini ada bunda lo ada mama kamu juga ada ayah, papa, Giorga, Aksa, Aliza, ayo sayang bangun kami semua ada disini disamping kamu"ucap selestia.

"Ayo sayang bangun"sahut Visya.

"M-mama"ucap Qelvin.

"Kamu sudah sadar sayang, lihat ini kami semua ada untuk kamu"senyum sumringah mulai muncul di seluruh bibir keluarga Qelvin karena melihat ia sudah bangun setelah melewati masa-masa sulit semalam.

"Ma ini dokternya sudah datang"kata Giorga sambil membawa dokter untuk memeriksa Qelvin.

"Iyh silahkan dok"

Dokter itu mulai memeriksa keadaan Qelvin yang baru saja sadar dari operasi semalam untuk mengambil sisa peluru yang ditembakkan ke tubuhnya oleh winda.

"Keadaan pasien sudah mulai stabil, tapi tolong jangan biarkan Pasien terlalu banyak bergerak ataupun mengobral"ucap dokter itu setelah memeriksa keadaan Qelvin.

"Iyh dok"

"Saya permisi dulu"

"Iyh makasih"

"D-dimana Galang??"tanya Qelvin.

"Dia ada disamping kamu hanya saja dia masih belum bangun karena masih koma"ucap Algiandra sambil menunjuk ke arah Galang yang masih terbaring dan belum sadar.

"G-galang"ucap Qelvin sambil menatap wajah sahabatnya yang tak kunjung bangun disampingnya.

"Ayo kita semua keluar biarkan Qelvin istirahat"ajak Ayah Qelvin.

"Iyh"mereka semua akhirnya meninggalkan Qelvin agar dia bisa istirahat, namun disisi lain Qelvin masih menatap lekat wajah Galang yang tak kunjung sadar.

"L-lang"kata Qelvin sambil mengulurkan tangannya untuk menjangkau ke ranjang Galang namun ia tidak sampai.

"M-maafin gue karena gue nggak bisa ada buat lo l-lagi"ucap Qelvin sambil menahan rasa sakitnya.

Waktu terus berjalan dan tepat pukul 12 malam Qelvin memanggil seluruh keluarga untuk berkumpul di ruangannya.

"M-ma, Yah dan s-semua maafin Qelvin karena selama ini selalu merepotkan kalian"ucapnya.

"Nggak kok sayang kata siapa kamu merepotkan?? kita semua bangga punya kamu"jawab Ayahnya.

"S-saat Qelvin pergi n-nanti kalian nggak boleh bertengkar ya"pinta Qelvin.

"Nggak kok sayang kita janji nggak bakal bertengkar, emang kamu mau kemana??"tanya papanya.

"N-nggak kemana-mana dan Aliza tolong kasih i-ini ke Galang kalo dia sudah b-bangun"ujar Qelvin sambil memberikan selembar kertas kepada Aliza.

"Iyh kak"jawabnya sambil menerima kertas itu.

"T-terima kasih semua"kata Qelvin, namun tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri.

"Qelvin sadar sayang??"ucap Visya sambil berusaha untuk membangunkan Qelvin.

"Cepat panggil dokter semua!!!"teriak bundanya.

Visya beserta Selestia berusaha membangunkan Qelvin dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Permisi mohon mundur semuanya tolong kasih ruang untuk pasien"kata dokter itu.

"Iyh dok"

Mereka semua akhirnya membiarkan Qelvin untuk di periksa oleh dokter namun hal yang tak terduga terjadi kepada Qelvin.

"Bu, pak dan semuanya maafkan saya"

"Maksud dokter apa??"

"Maafkan saya pak saudara Qelvin tidak bisa diselamatkan lagi"

"Maksud dokter apa!!!"teriak Visya sambil menangis histeris.

"Maafkan saya bu"

"Nggak-nggak Qelvin masih hidup iyh kan!!"sahut selestia.

"Iyh dok anak saya masih hidup"sahut  Regar.

Tangis Visya dan selestia tidak bisa dibendung lagi saat mendengar bahwa Qelvin tidak bisa diselamatkan.

"Ayah nggak nyangka kamu akan pergi secepat ini Vin"ucap ayahnya sambil menangis.

"Kenapa ini harus terjadi sama kamu nak"sahut Algiandra.

Bagi dua keluarga tersebut kepergian Qelvin seperti mimpi saja dan tidak nyata, tapi ini adalah takdir tuhan dengan berat hati mereka harus menerima semua yang Tuhan takdirkan untuk mereka,  mungkin ini adalah hal yang terbaik untuk Qelvin.

Waktu terus berjalan dan pagi ini seluruh keluarga sedang mengantarkan Qelvin ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Nak kamu baik-baik aja ya disana, Ayah sama bunda akan sering-sering ke sini"ucap Regar.

"Iyh nak, kami pamit dulu ya"sahut Visya.

Setelah pemakaman selesai seluruh keluarga kembali ke tempat masing-masing kecuali Aliza, bagi mereka mungkin pemakamannya sudah berakhir, tapi rasa sedih kehilangan Qelvin tak kan pernah berakhir.

"kak Qelvin tenang ya disana Aliza tau ini takdir tuhan, tapi kenapa mereka mengambil kakak secepat ini apa ini adil kak?? dan ya Aliza janji akan memberikan surat ini ke Galang Aliza sayang kakak maafin Aliza ya kak, Aliza pulang dulu"bagi Aliza kepergian Qelvin begitu mendadak karena pasalnya ia baru saja bertemu dengan kakaknya dan sekarang ia harus berpisah dengannya selama-lamanya.

•••
Hidup dan mati semua ada ditangan tuhan, kita tidak pernah tau apa yg akan terjadi kedepannya.

By: Lala__Zizi.

QELVIN ALGIANDRA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang