HUJAN
~~~~~~~~~~~Sebelum kalian lanjut membaca ceritanya jangan lupa vote dan komen dulu ya 🦕.
•••
Rasa sakit di hati Qelvin semakin menjadi saat tahu adiknya tidak mengakui perbuatan yang ia lakukan, setega itu Giorga padanya dan dia juga sakit hati dengan andra papanya yang hanya menawarkan harta agar Qelvin memaafkan Giorga, bagi Qelvin semua tidak bisa dibeli dengan harta.
"Aaaaaaaa"teriak Qelvin, sambil mengacak-acak rambutnya.
"Sabar Vin yuk kita pulang, tapi nanti gue bakal dimarahi bunda karena nggak sekolah"
"Yaudah kalo gitu anterin gue ke clam"clam adalah sebuah tempat yang ia namai.
"Itu dimana??"
"Anterin aja, nanti gue kasih tau jalannya"
Aksa memilih untuk mengantarkan Qelvin ke tempat yang Qelvin maksud, karena tidak mungkin jika Aksa pulang bundanya pasti akan memarahinya.
"Ini terus dimana tempatnya??"tanya Aksa.
"Lurus aja nanti belok kiri"jawab Qelvin, setelah beberapa menit mereka menempuh perjalanan akhirnya Qelvin dan Aksa sampai di tempat yang di tuju.
"Ini tempat apa Vin??"tanya Aksa, karena dia baru pertama kali pergi ketempat yang terdapat di sekitaran hutan.
"Ini tempat yang biasa gue kunjungi, disini nggak ada orang, cuma kita dan biasanya juga kalo ada masalah gue kesini karena gue butuh ketenangan"
"Yuk duduk situ"ajak Qelvin kepada Aksa untuk duduk di sebuah kursi sederhana yang sengaja Qelvin siapakan.
Tempat yang Qelvin datangi saat ini merupakan tempat rahasia yang sengaja ia buat untuk melampiaskan amarahnya dan mencari ketenangan, yang tahu tempat ini hanya Galang dan Qelvin sekarang ditambah dengan Aksa, ada sebuah kursi sederhana yang sengaja dia siapkan untuk duduk dan mencari ketenangan.
"Lo tau nggak??, Kalo gue disini rasanya kayak gue nggak punya beban tau"
"Gue tahu kok"sahut Galang, setelah dia bicara dengan orang tua Qelvin dia memutuskan untuk menyusul Qelvin dan Aksa dia tahu jika sahabatnya punya masalah pasti dia akan datang ke tempat itu.
"Kok lo nyusul sih Lang??"tanya Aksa.
"Iyh"
"Gue nggak beruntung banget ya disakitin mulu orang tua kandung gue juga gak sayang sama gue"
"Gak boleh ngomong gitu Vin"
"Gue mau gimana?? tapi itu nyata Sa kalo mereka sayang sama gue kenapa mereka buang gue gitu aja di depan panti punya orang tua angkat juga gak sayang sama gue apa gue lahir di dunia ini gak ada gunanya ya"
"Nggak Vin, lo pasti bakal nemuin kebahagiaan nanti, gue yakin"
"Hujan nih yuk balik"ajak Galang.
Langit yang awalnya cerah mendadak saja menjadi gelap, alam seakan tahu kesedihan yang Qelvin rasakan saat ini.
"Nggak, gue masih butuh ketenangan"jawab Qelvin.
"Yaudah, tapi nanti kalo lo sakit gimana??"
"Gapapa Lang"
"Lang Gimana kalo kita hujan-hujanan aja nemenin Qelvin supaya nggak sedih lagi"ide Aksa.
"Yuk"
"Makasih ya kalian udah mau nemenin gue sampai saat ini, gapapa dalam masalah keluarga gue nggak beruntung, tapi masalah persahabatan gue beruntung banget"
"Iya masama"
"Gimana kalo lo teriak aja, ngilangin beban dibawah hujan itu enak pasti lebih plong"ucap Galang.
"Bener, luapin aja semuanya"sahut Aksa
"Oh iyh, tapi kalian gapapa kan kalo gue teriak-teriak"
"Gapapa kok santai aja, yakan Sa"
"Yoi"
"GUE CAPEK BANGET SAMA KEADAAN, GUE BENCI SEMUANYA DARI PAPA MAMA GIORGA DAN JUGA ORANG TUA KANDUNG GUE, GUE PENGEN BAHAGIA TUHAN!!..."teriak Qelvin dibawah hujan.
"Gimana Vin??"
"Gue jadi lebih Plong, bener kata lo Lang"
"Lo kenapa Sa??"tanya Galang karena melihat Aksa menggigil kedinginan dibawah hujan.
"Gue gapapa kok, cuma kedinginan"
"Lemah lo Sa"ejek Galang.
•••
Ngilangin beban dibawah hujan itu luar biasa sih kayak bikin jadi plong gitu enak rasanya.{Sudah direvisi}
By: Lala__Zizi.
KAMU SEDANG MEMBACA
QELVIN ALGIANDRA [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[Sudah Terbit+part masih lengkap] Buat kalian yang mau order silahkan cek link dibawah ini. https://www.instagram.com/p/CqPG927Skcx/?igshid=YmMyMTA2M2Y= Tidak semua anak yang hidup di dunia ini beruntung ada sebagian anak yang harus berjuang keras u...