30

97 7 0
                                    

Sudah tiga bulan setelah kembalinya (namakamu) ke rumah keluarganya, selama itu pula hubungannya dengan Iqbaal baik-baik saja dan masih belum tercium oleh media dan (namakamu) berharap akan seperti itu seterusnya.

Kemarin (namakamu) telah menyelesaikan Ujian Tengah Semester, dan mulai hari ini (namakamu) akan banyak menganggur di rumah karena sedang liburan semester. Di hari pertama liburnya (namakamu) benar-benar tidak memiliki kegiatan selain rebahan dan bermain ponselnya sepanjang hari, mungkin saja kegiatan ini akan berlangsung setiap hari selama liburannya.

Tling!

Suara dentingan notifikasi dari ponselnya mengejutkan (namakamu) yang sedang asik melamun. Terlihat nama Iqbaal di bagian notification bar dengan isi pesan yang sedikit membuat detak jantung (namakamu) berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.

Ale
(namakamu), kamu lagi sibuk ga?

Me
Free, seharian ini aku cuma rebahan sambil scroll sosial media

Ale
🤣🤣
Yuk kita keluar, aku juga free hari ini. Bosen juga ternyata di rumah doang

Me
Yuuuuu, akhirnya ada kegiatan lain juga selain rebahan doang. Sebentar yaa aku siap siap dulu😙

Ale
Oke sayang, gak usah cantik2 yaa, kamu gak dandan juga udah cantik banget soalnya

(namakamu) segera beranjak dari ranjangnya, dengan semangat dan kecepatan secepat kilat ia mandi kemudian memiliki pakaian yang kira-kira cocok. Terlihat simple tapi kesan cantik (namakamu) tetapi terpancar indah. (namakamu) memandangi pantulan dirinya di depan cermin setinggi dirinya, tersenyum manis. Setelah merapikan tatanan rambut dan pakaiannya Ia segera turun menghampiri keluarganya untuk izin keluar bersama Iqbaal.

"Anak bunda cantik banget, mau kemana nih?" Puji Bundanya ketika melihat (namakamu) berjalan menuruni tangga.

"Mau jalan sama Iqbaal bun, boleh gak?" izinnya sambil berjalan duduk di sofa sebelah kiri bundanya.

Bunda tersenyum menggoda, "mau malem mingguan ya?" ucapnya sambil menyenggol lengan kanan (namakamu) pelan, yang digoda hanya bisa tersenyum malu-malu.

"Tanya ayah gih, kalo bunda sih pasti kasih izin asal kamu perginya jelas sama siapa." (namkamu) menoleh ke arah Ayahnya duduk, Ayahnya menganggukkan kepala "boleh, tapi pulangnya jangan terlalu larut ya."

Tidak lama kemudian terdengar suara mesin mobil berhenti di depan rumahnya, sudah pasti itu Iqbaal. Dugaan tersebut terbukti ketika laki-laki jangkung dengan menggunakan skinny jeans warna hitam dan kaos putih polos dibalut kemeja flanel, terlihat sangat pas digunakan oleh laki-laki tersebut. Setelah mereka berdua berpamitan dengan kedua orang tua (namakamu), mereka segera pergi menuju salah satu mall di Jakarta.

Tidak banyak yang dilakukan mereka di mall tersebut, hanya bermain beberapa permainan di salah satu tempat bermain disana. Tujuan mereka jalan kali ini ke suatu tempat semacam cafe outdoor dengan suasana pantai yang terasa damai di malam hari. Setelah bermain selama hampir dua jam di mall, tepat pukul 18.15 mereka sempatkan melaksanakan ibadah sholat magrib tersebih dahulu di mushola yang ada di mall tersebut, kemudian langsung pergi menuju cafe yang memang menjadi tujuan utama mereka.

Belum terlalu banyak pengunjung karena ini terhitung terlalu sore untuk remaja-remaja sebayanya kencan malam minggu bersama pasangan. Iqbaal dan (namakamu) memilih spot duduk lesehan yang tidak terlalu dekat dengan pengunjung lain, antisipasi agar tidak bertemu paparazzi dadakan yang kemungkinan besar akan mengakibatkan tersebarnya hubungan mereka.

Makanan dan minuman yang mereka pesan sudah tertata rapih di atas meja di hadapan mereka dan mereka menghabiskannya sambil mengobrol dan bercanda. (namakamu) merasa sungguh sempurna malam hari ini, terasa hangat walau angin laut mulai memaksa masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulitnya. Momen sederhana yang bagi mereka sulit didapat karena mereka harus ekstra hati-hati jika tidak ingin masuk ke akun gosip di Instagram dam media sosial lainnya.

Wound X IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang