21

266 30 5
                                    

Gue kembali!!!! Ada yg kangen? Sumpah, ini udah lama bgt ga update. Gue lupa. Muehehe

***

(namakamu) melihat kanan kiri, memastikan benar-benar tidak ada comate atau orang lain yang melihat dirinya memasuki mobil Iqbaal.

Merasa benar-benar aman, (namakamu) segera berlari kecil menghampiri mobil Iqbaal. Iqbaal yang melihat (namakamu) menuju mobilnya, segera membuka kunci dan membukakan pintu untuk (namakamu).

"hai" sapa Iqbaal ketika (namakamu) sudah duduk di dalam mobilnya.

(namakamu) hanya tersenyum membalas sapaan Iqbaal. Ia segera melepas jaketnya dan melipatnya dengan rapi.

"lo baik-baik aja kan (nam)?" tanya Iqbaal tiba-tiba.

(namakamu) mengernyitkan dahinya bingung mendengar pertanyaan Iqbaal barusan.

Memangnya ia kenapa? Ia merasa baik-baik saja.

"hm? Gua kenapa emang?" (namakamu) malah balik bertanya kepada Iqbaal.

"gua takutnya tadi ada comate yang ngenalin lo." Iqbaal mulai menjalankan mobil keluar dari area parkir gedung NetTV Tersebut.

"engga kok. Lagian kalo emang ada yang ngenalin gua juga ga masalah, toh kita sesama comate." jawab (namakamu) sembari tersenyum.

"mau mampir kemana dulu gak?"

(namakamu) berpikir sejenak. Kemudian menggeleng sebagai jawaban.

"gua capek, mau istirahat aja" jawab (namakamu).

"maaf ya, gara-gara nemenin gua tapping lo jadi capek gini" Iqbaal mengusap kepala (namakamu) pelan.

Deg.

Bunda, aku ambyaaaarrr. Batin (namakamu) menjerit.

"eng..engga kok. Lagian gua sebagai comate seneng lah bisa nonton kalian tapping." jawan (namakamu) gugup.

Bagaimana tidak gugup. Seorang Iqbaal CJR mengelus kepalanya. Ingat, me-nge-lus ke-pa-la-nya.

Setelah kejadian itu, mereka berdua bungkam. Iqbaal fokus mengendarai, sedangkan (namakamu) berusaha memejamkan matanya guna mengalihkan pikirannya dari kejadian barusan.

Astaga, ayo dong jangan baper. Masa dielus doang gua langsung baper, kucing kali ah gua. (namakamu) merutuki dirinya sendiri

Lama-kelamaan mata (namakamu benar-benar terpejam. Iqbaal yang tidak melihat pergerakan dari (namakamu) tersenyum tipis.

"lo kenapa jadi perempuan kuat banget sih" gumam Iqbaal pelan.

"lo cantik kalo lagi tidur gini. Makin imut." gumam Iqbaal lagi tanpa sadar.

Setelah itu keheningan melanda dirinya. Ia memutuskan menghidupkan radio di mobilnya.

Tiga puluh menit kemudia mereka sudah sampai di rumah Iqbaal. Iqbaal segera memarkirkan mobilnya di garasi.

Sekarang Iqbaal bingung. Bagaimana caranya membangunkan (namakamu). Ia tidak tega membangunkannya. (namakamu) sangat pulas dan terlihat nyaman dalam tidurnya.

"masa iya harus gua gendong sih." ucap Iqbaal bingung sendiri.

Bangunin, engga, bangunin, engga, bangunin.

"(nam)" ucap Iqbaal sepelan dan selembut mungkin.

Ia masih merasa tidak tega untuk membangunkan (namakamu).

"(nam), bangun yuk. Udah sampe nih." Iqbaal mengguncang tubuh (namakamu) pelan.

(namakamu) mengubah posisinya, dan perlahan matanya terbuka. Iqbaal tersenyum melihatnya.

"yuk turun. Udah sampe nih" ucap Iqbaal lembut, ia tidak menghilangkan senyumannya.

"udah sampe? Gua ketiduran ya? Sorry." ucap (namakamu) tidak enak.

"gak apa-apa. Ayo turun." Iqbaal mematikan mesin mobilnya, mengambil tas (namakamu) di jok belakang dan kemudia ia keluar dari mobil.

(namakamu) yang nyawanya masih setengah terkumpul, hanya diam dan keluar dari mobil dengan lemas.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju pintu. Iqbaal mengetuk pintu rumahnya yang sudah terkunci.

Terdengar sahutan dari dalam, kemudian pintu rumah pun terbuka menunjukkan sosok wanita cantik di baliknya.

"Assalamualaikum, bun." ucap Iqbaal dan (namakamu) bersamaan.

"waalaikumsalam. Kamu ikut Iqbaal (nam)?" tanya bunda Rike dengan raut wajah antara khawatir dan lega.

"iya tan, maaf ya aku gak ngabarin dulu." jawab (namakamu) sembari menunduk.

"eh, gak apa-apa. Setidaknya kamu baik-baik sekarang. Jadi tante udah gak khawatir lagi" bunda Rike tersenyum hangat.

(namakamu) balas tersenyum. Ia senang bisa bertemu dengan Iqbaal dn keluarganya. Mereka semua baik kepadanya.

"ayo masuk, kalian pasti capek. Langsung istirahat aja, tapi jangan lupa bersih-bersih dulu ya." ucap bunda Rike.

Iqbaal dan (namakamu) memasuki rumah dan berjalan menuju kamar (namakamu). Iqbaal menaruh tas (namakamu) di dekat meja belajarnya.

(namakamu) yang baru sadar bahwa sedari tadi tasnya dibawa oleh Iqbaal pun terkejut, "eh, dari tadi tas gua dibawa sama lo baal?".

"iya. Yaudah, istirahat ya." ucap Iqbaal sembari tersenyum lembut.

Mana kuat gua liat senyumnya giniiii. Batin (namakamu).

"good night" Iqbaal berjalan menuju pintu.

"thank you baal, and good night too." ucap (namakamu) dengan senyuman manisnya.

Iqbaal segera menutup pintu kamar (namakamu).

****

HAAAAH. GUE LUPA BANGET PUNYA CERITA INI YAALLAH.

MAAF:(

ini basi banget gue tau. Tapi yaudah lah ya.

Semoga masih ada yang baca:*

Wound X IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang