Hari ini (namakamu) akan pindah ke rumah iqbaal untuk sementara. Semua baju dan peralatannya sudah ia jadikan satu dalam koper besar. Buku sekolah ia masukkan ke dalam tas sekolahnya, sedangkan ponsel, earphone, dan charger ia simpan di slingbag yang biasa ia bawa.
Sekarang (namakamu) sedang menunggu iqbaal yang sudah berjanji akan menjemputnya di sini. (namakamu) membuka ponselnya untuk mengirim sebuah pesan kepada iqbaal.
Arinkasavi(nam)
baal gue udh selesaiIqbaal.e
gue on the wayArinkasavi(nam)
Atiati(namakamu) membuka explore instagramnya. Explore (namakamu) hampir semua isinya tentang cjr dan iqbaal.
Sampai ketika...
Ale masih sama zidny? Batin (namakamu) ketika melihat sebuah foto di explorenya.
(namakamu) terkejut ketika mendengar suara bel apartemennya. (namakamu) segera membukakan pintu untuk sang tamu.
Terlihat iqbaal berdiri dengan gagahnya, menggunakan t-shirt hitam polos dan celana jeans.
"ayo, apa yang bisa gua bantu bawain?" tanya iqbaal ketika ia sudah memasuki apartemen (namakamu).
"gua cuma bawa satu koper besar, tas sekolah, dan slingbag ini" (namakamu) menunjuk satu per satu barang yang tadi ia sebutkan.
"gua bantu bawa koper ya" ucap iqbaal sembari mengambil koper besar tersebut.
(namakamu) dan iqbaal berjalan beriringan menuju lobby. Di sana sudah ada mobil iqbaal bersama supirnya.
Iqbaal dan (namakamu) duduk di kursi tengah. Iqbaal sedang fokus dengan ponselnya, sedangkan (namakamu) masih teringat foto yang tadi ia lihat di instagramnya. Ingin bertanya langsung kepada iqbaal, tapi (namakamu) merasa itu terlalu privasi. Tapi jika tidak ditanya, (namakamu) akan terus kepikiran.
Tanya engga tanya engga tanya engga. Batin (namakamu) masih mempertimbangkannya.
"em... Baal" ucap (namakamu) sedikit berbisik.
Iqbaal yang terkejut mendengar suara (namakamu) tiba-tiba terdengar dekat dengan kupingnya, segera me-lock ponselnya lalu mengalihkan pandangannya ke (namakamu).
"iya kenapa (nam)?"
"gua b..boleh nanya gak?" ucap (namakamu) sedikit gugup.
Iqbaal yang melihat (namakamu) berbicara seperti itu, merasa aneh. Pasalnya, (namakamu) tidak pernah terlihat gugup ketika berbicara dengan dirinya.
"lo kenapa? Nanya aja" jawab iqbaal santai.
"em.. Maaf nih kalo pertanyaan gua sedikit privasi. Tapi gua kepo--" (namakamu) menjeda perkataannya menarik nafas sebentar.
"lo sama zidny--" ucapan (namakamu) terpotong.
iqbaal yang paham arah pembicaraan (namakamu), segera memotong pertanyaan (namakamu).
"gua sama zidny udah lumayan lama putus. Cuma ya kita memutuskan buat gak ngapus foto-foto kita di instagram masing-masing dan gak publish hubungan kita yang sekarang" jawab iqbaal menjelaskan semuanya.
(namakamu) berusaha mencerna semua perkataan iqbaal dengan baik. (namakamu) terlihat menghela nafas lega. Ntah lah maksudnya apa.
"o..oh gitu" jawab (namakamu).
"kenapa? Lo mau jadi pacar gue setelah ini?" muncul lah sifat tengilnya. Wajah iqbaal terlihat menggemaskan ketika ia meledek (namakamu).
"apa sih, maksud deh" ucap (namakamu) sedikit tersipu mendengar ucapan iqbaal barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound X IDR
FanfictionRank #47 iqbaalcjr (04/06/18) Rank #8 iqbaalcjr (08/07/18) Rank #4 iqnk (08/05/19) Tuhan punya cerita terbaik untuk hidup kita. Cerita hidupku memang buruk, tapi mungkin memang itu yang terbaik menurut Tuhan. Aku terkurung dalam ego dan rasa kecewak...