Sekarang sudah dua minggu setelah Iqbaal memberitahu (namakamu) perihal kepindahan dirinya ke Amerika selama satu tahun -jika tidak melanjutkan kuliah di sana-, selama dua minggu itu mereka benar-benar banyak menghabiskan waktu berdua. Iqbaal berusaha menciptakan kenangan-kenangan manis yang nantinya akan mereka ingat ketika mereka sedang dilanda rasa rindu satu sama lain dengan jarak yang sangat jauh.
Hari ini tepat tanggal 20 Desember, jadwal keberangkatan pesawat yang akan Iqbaal tumpangi pukul 16.30. Saat ini pukul 12.00 dan mereka baru akan berangkat dari rumah Iqbaal. (namakamu) pergi ke bandara bersama keluarga Iqbaal, orang tuanya tadi hanya mengantar dirinya ke rumah Iqbaal dan mengucapkan selamat, dukungan dan ucapan perpisahan kepada Iqbaal di rumahnya karena mereka masih ada pekerjaan yang harus diurus saat itu juga.
Selama di perjalanan menuju bandara mereka semua bercanda tawa seolah-olah mereka sedang dalam perjalanan wisata. Mereka sama-sama ingin membuat memori bahagia sebelum Iqbaal jauh dari mereka semua, terutama orang tua dan teh Ody. Ini kali pertama mereka melepas anak bungsu dan adik satu-satunya mereka untuk pergi jauh sendiri. Tanpa kru, tanpa manager, tanpa asisten, dan tanpa keluarga. Hanya dengan mimpi dan kemauan yang ikut serta bersamanya. Mimpi untuk menemukan kebahagiaan yang baru. Yang belum pernah dia rasakan. Jauh dari teriakan para penggemar.
Jam 14.07 mereka sampai di bandara Soekarno-Hatta. Yang hari ini ikut mengantar Iqbaal yaitu keluarga, (namakamu), Aldi dan bang kiki, perwakilan pihak manajemen, sahabatnya di GIS, dan beberapa rekan artis yang memang dekat dengannya.
Mereka semua asik berbicara satu sama lain hingga tidak terasa sudah jam 15.30. Sekitar tiga puluh menit lagi sebelum waktu check-in ditutup. Mereka semua satu per satu memberi semangat dan doa-doa terbaik untuk Iqbaal. Teh Ody sudah sangat tidak sanggup menahan air matanya. Rasanya sangat asing. Adik yang selama kurang lebih tujuh belas tahun bersamanya, tidak pernah jauh darinya, sekarang tiba-tiba harus pergi sangat jauh dan dalam waktu yang lama. Teh Ody memeluk Iqbaal sangat erat.
"Ale, jaga diri baik-baik ya di sana. Kamu jangan lalai sama semua kewajiban kamu. Kalo ada sesuatu, kamu jangan sungkan cerita ke teteh. InsyaAllah teteh siap dengerin Ale 24 jam."
Teh Ody berbicara sambil sesenggukan, dan diakhiri dengan kekehan.
Iqbaal bergantian memeluk ayah dan bundanya. Kedua orang tuanya tidak henti-henti memberikan nasihat untuk anak bungsunya itu. Pelukan bundanya sangat erat seperti takut akan ada seseorang yang akan melepaskan secara paksa pelukan mereka.
Iqbaal mengelus punggung bunda, berusaha menenangkan isakan bundanya yang semakin sulit ditahan.
Hingga hampir dua menit lebih akhirnya pelukan mereka terlepas. Bundanya tersenyum haru, ternyata anak laki-lakinya sudah mulai tumbuh dewasa. Sudah bisa memilih apa yang menurutnya baik untuk dirinya sendiri.
"Sehat-sehat terus ya, nak." Bunda Rike mengelus puncak kepala Iqbaal sebentar sebelum iqbaal berpindah ke hadapan kekasihnya.
(namakamu) hanya bisa menatap manik cokelat gelap Iqbaal tanpa kedip. Iqbaal segera menarik (namakamu) ke dalam pelukannya. Isakan (namakamu) saat itu juga sudah tidak bisa ditahan, air matanya pun sudah tidak terbendung lagi.
"Kamu baik-baik ya di sana. Jangan lupa makan yang bener, belajar yang bener, pokoknya yang bener-bener aja deh ya. Gak perlu macem-macem." (namakamu) terisak kembali.
Iqbaal tertawa pelan, "udah ya jangan nangis lagi." Ia mengusap air mata (namakamu) yang membasahi pipi.
Setelah Iqbaal sudah berpamitan kepada semua orang yang turut hadir mengantarkan dirinya ke bandara, ia segera berbalik dan mulai memasuki tempat check-in. Semua mata yang ikut mengantarnya menatap ke arah Iqbaal yang berjalan semakin menjauh bersama dengan doa-doa dari orang terkasih yang mengantarkan dirinya sampai pada kesuksesan. Bukan kesuksesan dalam bentuk materi, tapu sukses dalam arti berhasil menemukan kebahagiaan yang baru. Yang mungkin belakangan ini sangat dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound X IDR
FanfictionRank #47 iqbaalcjr (04/06/18) Rank #8 iqbaalcjr (08/07/18) Rank #4 iqnk (08/05/19) Tuhan punya cerita terbaik untuk hidup kita. Cerita hidupku memang buruk, tapi mungkin memang itu yang terbaik menurut Tuhan. Aku terkurung dalam ego dan rasa kecewak...