Bagian 8

1.4K 221 15
                                    

Caranya jalan masih sedikit tertatih menahan sakit di pergelangan kaki. Jihoon dengan hati-hati dan perlahan menuruni satu per satu anak tangga. Sejak kakinya terkilir beberapa hari lalu Jihoon sama sekali tidak keluar dari kamarnya karena tak mau repotkan Jaemin yang seharian menjaganya atas perintah Yoshi.

Suara desisan kembali terdengar. Jihoon akhirnya hela nafas lega setelah sampai di lantai satu. Perjuangan panjangnya memang tak terbayar selain oleh rasa puas dan senang yang kini penuhi jiwa kosongnya. Jihoon baru akan melanjutkan langkah menuju dapur ketika mendengar suara ribut dari arah depan. Jihoon menengok, mendapati Yoshi yang baru saja datang bersama seorang gadis yang belakangan ini ia ketahui bernama Giselle, sekretaris Yoshi di kantor.

Jihoon menunggu di tempatnya berdiri. Entah hanya perasaannya saja atau memang Yoshi datang menghampirinya saat ini. Jihoon mengalihkan pandangan menatap sekitar agar tak bertemu tatap dengan mata tajam Yoshi yang selalu sukses intimidasi dirinya secara tak langsung.

Jihoon kembali berjalan mundur dan naik ke satu anak tangga begitu sadar Yoshi benar menghampirinya. Rasanya ia mau kabur saja sekarang, tapi kakinya tak bisa dibawa berlari.

"Selamat sore." Giselle yang pertama menyapa dengan ramah. Jihoon balas tak kalah ramah, merasa sungkan karena mendapat sikap ramah dari Giselle.

"Apa kakimu masih sakit?"

Jihoon otomatis menatap kakinya lebih dulu sebelum kemudian menggeleng. "Udah gak sakit sebenernya, tapi... ah, kenapa?" Jihoon tak berani terlalu banyak bicara. Langsung bicara ke inti tujuan mereka mendatanginya begini jauh lebih baik.

Yoshi segera isyaratkan pada Giselle untuk jalankan tugasnya. "Baik. Mari, kita kembali ke kamar anda. Saya akan jelaskan apa yang harus anda lakukan nanti."

"Ke kamarku? Na—naik lagi?" Jihoon melongo dan semakin pias setelah lihat Giselle yang mengangguk. Rumah ini memang banyak ruangan, tapi Yoshi tak izinkan gunakan beberapa ruangan yang sengaja dibiarkan kosong. Dan dalam hal ini ia hanya diperbolehkan menggunakan kamarnya sendiri dengan leluasa.

"Oke..." Jihoon berbalik, menatap dengan ragu setiap anak tangga yang jumlahnya cukup untuk lelahkan tungkainya yang sebenarnya masih sakit itu.

Giselle berjalan lebih dulu di depan Jihoon. Menaiki tangga lebih mudah daripada ketika ia turun tadi namun tetap saja kaki bekas luka dalamnya itu tak semudah itu terima tekanan dari area luar.

"Apa kau memang berjalan selamban itu?" Yoshi menatap risih dari kejauhan. Jihoon berjalan lebih lamban dari seekor siput. Namun tampaknya Jihoon sama sekali tak pedulikan keluhannya tersebut.

Jihoon masih terus berjalan ketika dengan tiba-tiba pinggangnya direngkuh, kakinya terangkat naik, dan tangannya reflek berpegangan pada apa pun yang bisa dijangkau karena takut jatuh, kini merangkul pundak Yoshi. Jihoon jelas terkejut, namun tak protes ketika Yoshi mulai berjalan menaiki anak tangga.

"Maaf, aku pasti berat." Jihoon mencicit kecil ketika sadari wajah Yoashi yang tunjukkan kesulitan dalam meyangga berat badannya. Jihoon diletakkan di atas ranjang dengan perlahan dan sebelum Jihoon sempat ucapkan terima kasih Yoshi sudah lebih dulu pergi dari kamarnya. Tinggalah ia seorang diri bersama Giselle.

"Kita harus bersiap sekarang." Giselle meletakkan tas besar yang dibawanya sejak tadi ke atas ranjang. Matanya mulai menelisik tubuh Jihoon dari atas sampai bawah dengan seksama.

"Bersiap? Kita? Untuk apa?" Jihoon jelas tak mengerti. Jika pun ia harus bersiap untuk pergi, ia tak perlu Giselle untuk membantunya karena Giselle adalah seorang perempuan sedangkan ia adalah laki-laki.

Giselle tak langsung menjawab. Ia kemudian mengeluarkan sebuah wig dari dalam tasnya dan meletakkannya di atas ranjang dengan hati-hati. Setelah itu ia keluarkan isi tasnya yang lain, seperti baju, rok, dress, celana, gaun panjang, dan banyak lagi pakaian wanita termasuk sepatu hak tingginya. Jihoon melongo, ia pikir Giselle akan berganti pakaian di kamarnya.

Subjektif [ yoshihoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang