Bab 10 : Kehilangan Lagi.

154 10 0
                                    

Pada pagi itu, rumah mereka sepi, sunyi dan senyap layaknya hanya ada satu orang yang tinggal disana, Hendery turun ke bawah untuk mengambil sesuatu lalu melihat ruang tamu gelap dan dia menghidupkan lampunya lalu melihat lagi bahwa rumah itu bersih sekali namun dia tak dapat menemukan kedua orang tuanya dari sudut manapun.

Lalu dia melihat kedua surat yang ditempelkan pada bagian atas kulkas dan dia membacanya, setelah membaca itu dia langsung memikirkan ada masalah apalagi yang menghampiri keluarga mereka.

Surat pertama :

Hai semuanya? maaf jika mae meninggalkan kalian dulu ya? mae tak bisa menikahi ulang dengan daddy kalian, mae dan daddy mempunyai masalah lalu kesibukan lainnya di tempat mae yang lama.

Maaf sekali jika membuat hati kalian sedih dan mae tau kalian kesal lalu marah, tapi mae benar-benar minta maaf ya?

Tertanda : Mae kalian♡

Surat kedua :

Sorry for this all, daddy harus berpisah lagi dengan mae kalian karena ada sedikit urusan lalu masalah juga di tempat yang lama.

Jaga diri baik-baik dan daddy sudah menyiapkan banyak uang di kamar jadi jangan berkerja paruh waktu lagi oke?

Take care all and i hope i can see you again.

Tertanda : -

Hendery langsung duduk terdiam tanpa ada suara sedikit pun, dia memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

Dia pun menyetel musik dan lagu itu lagu yang pernah dimainkan Haechan sebelumnya, dia memasangnya karena lagu paling cocok untuk masalahnya sekarang meskipun didalam lagu salah seorangnya meninggal.

Dan lagu itu adalah November Rain - Guns N' Roses dan Hendery hampir menangis sejadi-jadinya karena lagu itu tetapi dia harus bisa menahannya.

Choisan terbangung karena dia mendengarkan musik rock di pagi hari, dia pun keluar lalu melihat Hendery yang stress bukan main dan menghampirinya.

" Kenapa? ada masalah? " tanya Choisan lalu duduk di sebelahnya Hendery

" Liat saja di pintu kulkas lalu baca dalam hati, aku tak ingin mendengar itu... " jawabnya agak purau

Choisan pun mengikuti apa yang dikatakan, dia terkejut saat membaca kedua surat itu, dia hampir tak bisa berkata-kata apapun.

Choisan pun menghembuskan nafas berat dan kembali duduk di samping Hendery, dia memang melihat Hendery terlalu stress karena hal itu.

Tak lama Haechan pun turun lalu melihat kedua orang tadi duduk dengan tenang dan dia menghampirinya.

" Kenapa bang? kok tenang banget? " tanyanya sambil melihat-lihat kembali sudut rumah itu

" Liat saja di kulkas dan jangan menangis atau apapun itu " sambung Choisan yang mencoba menerima semuanya saat ini

Haechan berlari ke arah kulkas lalu membaca pesan itu, dia langsung lemas karena dia sudah berjanji dengan dirinya agar kedua orangtuanya menikah ulang dan tanpa dia sadari bahwa janji itu terlanggar.

Dia ingin mati pada saat itu juga karena dia tak bisa menyelesaikan impian terbesarnya, dia ingin itu saja. Hanya saja masalahnya datang layaknya ombak laut kepada keluarganya.

" Udah paling bener kita berdoa ke Tuhan biar masalahnya cepat selesai dan biar bisa bersatu lagi " ucap Haechan dengan nada purau

" Yaudah siap-siap kita ke gereja sekarang " jawab Choisan kepada kedua adiknya itu

Mereka bertiga bersiap-siap dan pergi ke sana untuknya tidak banyak orang ke gereja pagi itu, mereka berdoa lalu melakukan pelayanan kepada Tuhan agar doa mereka dikabulkan.

Saat pulang dari sana Haechan tak sengaja menabrak seseorang yang memakai jaket hitam dan meminta maaf kepadanya.

" Maaf, aku tak sengaja " ucap Haechan sambil membungkuk

" Iya tidak apa-apa " jawabnya lalu pergi dari sana

Haechan pergi dari sana juga lalu menghampiri kedua abangnya yang menunggu dirinya di dalam mobil, Hendery bertanya kepadanya namun Haechan menjawab bahwa itu orang asing yang tak sengaja dia tabrak.

Mereka pergi dari sana dan makan siang di sebuah resto, Haechan merasakan sesuatu yang tak enak di dalam makanannya dan benar saja dia memakan lengkuas disana.

" Astaga pantesan dari tadi mulut gue ga enak " ucapnya sambil mengelap mulutnya itu dengan tisu

" Makannya diliat dulu jangan asal ambil " balas Choisan yang melihat adiknya itu

Setelah mereka selesai makan dari sana, Hendery masih diam saja dari tadi dan dia masih takut bahwa orang tuanya tidak akan bisa bersama lagi.

Dia stress karena hal itu, Haechan pun menyadari dan membisikkan sesuatu Choisan agar mereka pergi ke toko es krim kesukaan Hendery.

Hendery yang awalnya melamun tiba-tiba terkejut karena berhenti di tempat jualan es krim, mereka bertiga pun turun dari sana dan membeli es krimnya.

Choisan memilih rasa dark chocolate, Haechan rasa vanilla sedangkan Hendery rasa choco and mint lalu sedikit sirup strawbery yang manis. Hal ini membuatnya sedikit melupakan hal tadi setidaknya dia tidak terlalu melamun karena hal tadi juga.

Mereka makan sambil berbincang satu sama lain lalu pulang dan membersihkan rumah, setelah itu mereka bermain ps hingga malam.

Malam itu datanglah keluarga dan yang ikut hanya Om jae, Bubu, Mark dan Jeno saja, mereka pun menanyakan mengapa kedua orang tuanya balik lagi.

" Kenapa kedua orang tua kalian pulang lagi? " tanya Bubu dengan nada khawatir

" Katanya ada masalah tapi kita bertiga ga tau tentang masalah apa " ucap Haechan sambil mencoba tersenyum lebar

" Benarkah? bukannya mereka sudah berjanji untuk nikah ulang? kenapa kembali lagi? " tanya bubu lagi karena dia benar-benar bingung

" Kita juga gatau kenapa gitu tapi Hwasa waktu itu balik buat nyari daddy dan kita larang, besok paginya mereka udah ga ada di rumah " jelas Hendery dengan tenang

" Begitu ya, yasudah kalian tenang saja om bakalan coba buat mereka bersatu lagi " kata Jaehyun yang mencoba menenangkan mereka

" Mark tolong telepon orang biasa buat cari keberadaannya Hwasa lalu bunuh dia dan sembunyikan mayatnya di tempat biasa, tau kan dimana? " sambung Jaehyun sambil memberikan hpnya kepada Mark

" Tau, Mark udah hapal kalau soal itu " jawabnya lalu pergi dari sana dan mengatakan apa yang dikatakan ayahnya tadi

Hal itu pun terlaksanakan karena Jaehyun membayar yang tinggi untuk hal itu, makannya dia mengucapkannya dengan mudah tanpa ada hambatan sekali pun.

Saat mereka melihat sosmed dan benar saja bahwa Hwasa di temukan hilang dan tubuhnya di mutilasi namun itu tubuh bohongan yang asli ada di sebuah laboratorium.

Jaehyun tersenyum miring melihat itu dan salah satu masalahnya sudah selesai, begitu juga dengan Mark yang senang melihat hal tadi.

" Kita buat rencana saja untuk memanggil mereka, kita mengatakan bahwa Haechan masuk rumah sakit dan habis di operasi pasti mereka akan datang untuk menjenguk Haechan " ucap Bubu secara tiba-tiba

" Setuju sih bu, biar mereka bisa bersatu lagi " sambung Jeno dengan nada menyakinkan

Haechan ingin sekali nangis namun dia tahan karena tak mungkin dia menangis didepan keluarga orang lain, dia juga setuju siapa tau orang tuanya bisa bersatu lagi.

Begitu juga dengan Choisan dan Hendery yang mendukung sekali akan ide itu, mereka semua merencanakannya pada tanggal berapa, hari apa, sakit apa dan segalanya.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang