Bab 9 : Orang Ketiga Itu Kembali.

171 12 0
                                    

Haechan sedang memainkan play station di tv dan Choisan sedang memainkan gitar listrik nya itu sedangkan Hendery lagi nonton di kamar.

Tiba-tiba Haechan mendengar ada ketukan pintu dari luar dan dia pun membukanya lalu melihat Hwasa yang merupakan senior paling sering di panggil ke kantor guru hingga polisi.

" Haechan? ayah kamu dimana? " tanya Hwasa begitu saja tanpa ada salam

" Ada di dalam, mau bicarain apaan lo? mau ngehancurin lagi? " jawab Haechan sambil menatap datar kepada Hwasa

" K-kok lo tau? tau dari siapa lo? " balas Hwasa secara cepat karena dia tak pernah menyangka bahwa Haechan mengetahuinya

" Halah banyak bacot lo bngst, pergi ga lo?! " ucap Haechan yang sudah naik darah karena mengingat hal itu

" Ga, gue ga mau pergi sebelum dapetin ayah lo, gue cuman mau kak Johnny. " kata Hwasa dengan panjang lebar

Choisan pun datang ke arah pintu karena dia mendengar ada orang yang ribut, dia melihat sinis kepada Hwasa.

" Mau ngapain lo? pulang sana, dia bukan buat lo " sahut Choisan tiba-tiba

" E-eh Choi.. gue mau ketemu sama kak Johnny " jawab Hwasa dengan ketakutan karena dilihat Choisan

Hendery yang melihat Hwasa yang menurutnya orang terkotor, dengan reflek dia menendang perutnya Hwasa.

" Pergi lo njing, ga ada yang mau kayak lo soalnya lo lon*e di bar. " kata Hendery dengan tiba-tiba

Haechan dan Choisan pun menahan tangannya Hendery yang ingin memukuli Hwasa, Hwasa sendiri kesakitan karena hal tadi.

Haechan tak sengaja melepaskan tangannya Hendery dan begitu juga Choisan karena melihat Ten yang marah.

Hendery semakin memukuli Hwasa lalu mengangkat dia tinggi, Hendery menahan rasa yang ingin mencekik Hwasa tanpa berdosa.

" Pergi lo dari kediaman rumah gue, lo ga guna dan lo bikin keluarga gue hancur bngst, gue harap lo mati dengan hukuman yang setimpal " itu adalah sumpah yang diucapkan Hendery.

" Kalau ngga gue sebarin foto lo yang jadi model por*o, menjadi pelac*r di berbagai bar " lanjut Hendery dengan nada yang keras

" MALU DEK MALU, LO UDAH KAYAK GITU TAPI MASIH MAU NGAMBIL SUAMI ORANG, MAKAN NIH DUIT MAKAN, MAKAN SAMPAI LO KENYANG SEUMUR HIDUP " teriak Hendery lagi sambil menghamburkan semua uangnya ke Hwasa dan dia pun masuk ke rumah.

" Jangan pernah datang ke rumah ini kalau lo mau dianter ke tuhan secara cepat dan singkat. " timpal Haechan yang masuk ke rumah

Haechan tiba-tiba menahan kedua tangan Hendery dan Choisan lalu bertanya kepada mereka yang membuat mereka ikut mikir keras.

" Bang? ortu kita kapan nikah? kata janji tapi ga ditepatinya " sewot Haechan yang duduk di sofa depan tv

" Emang mae sama daddy mau nikah, kok ga bilang? " tanya Choisan balik

" Waktu itu janji mau nikah cuman sekarang ga nikah² kan ga mungkin punya anak 3 kalau ga nikah " balas Hendery yang mau minum

" Oh gitu berarti pernikahan di buat secara publik atau private? " tanya Choisan lagi

" Nah itu yang ga tau bang, mau di bahas cuman takut besok rumah sepi, sunyi dan senyap " ucap Haechan sambil memasang wajah meratapi nasib

Choisan pun memanggil Ten dan Johnny lalu mereka pun membahas tentang pernikahannya, Johnny agak kewalahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anaknya.

" Intinya pernikahan dilakukan secara privat atau publik? " tanya Haechan yang tidak sabar

" Publik! " jawab Hendery dengan tiba-tiba

" Private aja " balas Choisan

" Publik deh publik " ucap Hendery lagi setelah mendengar jawaban dari Choisan

" Private Dery, private aja " sambung Choisan

" Gini-gini, kita buat pernikahannya publik biar orang-orang tau mae sama daddy nikah lagi jadi kalau ketemu ngga ngira mereka ga cerai lagi " jelas Hendery dengan tenang

" Pendapat gue ga setuju kalau gitu, mending di buat jadi private biar ga banyak yang tau kalau mae sama daddy nikah lagi, kan kalau tau bahaya juga sama media " sambung Choisan yang menjelaskan panjang lebar

" Ga bisa gitu dong, kita kan buat pernikahannya publik biar orang-orang itu menilai dan tahu bahwa mae dan daddy nikah, biar ga backstreet jugaan siapa yang mau nikah backstreet? " tanya Hendery yang udah naik darah

" Sudah-sudah dan Hendery mengatakan ada benarnya tapi Choisan juga ada benarnya tapi daddy sama mae masih bingung mau publik atau ngga nikahnya " kata Johnny yang menenangkan kedua anaknya itu

" Masalah utamanya nih bang, daddy dan mae, si pelakor bakalan tau dan datang terus ngerusakin pernikahan kalian " timpal Haechan yang dari tadi menyimak saja

" Mae setuju dengan Haechan, masa kalian bertiga ga tau dia kayak gimana " kata Ten dengan nada agak sewot

Haechan pun senang karena maenya setuju dengannya, Hendery semakin pusing memikirkan hal itu dan Choisan juga semakin bingung tetapi Johnny sudah sering terlalu banyak pikiran jadi dia santai saja.

" Tapi paling bener bunuh dia aja kan selesai konfliknya " sambung Haechan

" Pala lo peang bunuh, lo mau masuk penjara? mikir dong jangan ngomong aja  " ucap Hendery secara spontan

" Ya kan di santet bisa bang, ga perlu ninggalin sidik jari kali " jawab Haechan lagi

" Ya kan ga baik, dosa inget dosa " kata Choisan yang membuat mereka bungkam satu sama lain

" Ini ceritanya gimana yang bener, kata nikah tapi ga jadi mulu " ucap Ten tiba-tiba dan seakan-akan perkataan tadi menyindir ke arah Johnny

" Aku tau maksud mu saat kau mengatakan itu Ten, tapi belakangan ini agak sulit sepertinya " balas Johnny tanpa melihatnya sama sekali

Haechan yang sudah pusing dan dia memutuskan untuk tidur saja daripada dia yang kesulitan memikirkan hal ini, Haechan tertidur di meja makan itu dan Choisan dengan Hendery menyadari bahwa Haechan tidur.

" Chan, si mbak pelakor datang chan! " teriak Hendery di telinganya Haechan dan hal itu berhasil membuat Haechan terbangun dalam pandangan buram

" Ah lo mah ganggu mulu heran, gue mau tidur yang enak aja lo ganggu " kata Haechan yang kesal lalu melanjutkan tidurnya

Johnny masih berfikir apakah dia akan menikah ulang secara publik atau private, tapi dia takut bahwa ada beberapa media yang membuat aneh-aneh lagi tentang dia dan keluarganya.

Ten mendapatkan telepon dari kliennya yang meminta mengirimkan contoh gambaran dress untuk catwalk di New York nanti dan Ten sangat beruntung karena itu sudah selesai dan dia pun mengirimnya.

Choisan dan Hendery pun memikirkan hal masing-masing, Haechan bangun buat ngasih tau sesuatu ke Hendery yang lagi mikirin sesuatu.

" Kak dery? lo tau ga sih kalau ada yang ngirim confess di akun menfess kampus dan itu buat lo " kata Haechan secara tiba-tiba

" Hah? kok ga ada yang bilang dan biasanya Kun bakalan ngasih tau " jawab Hendery yang kebingungan saat mendengar itu

" Mana gue tau, itu aja gue liat sendiri di akun menfess makannya jangan nonton aja lain kali online kek di sosmed " balas Haechan yang sewot dengan kakaknya itu

" Tapi akan gue sama Xiaojun udah jadian, kok masih ada yang suka sama gue? " tanya Hendery balik

" Mengharap bener lo jadian, dia aja ngga bilang kalau lo sama dia pacaran, kasian digantung cintanya eeaaa " jawab Haechan dengan gaya jametnya

" Lah si asu.. " kata terakhir Hendery sebelum dia berlari ke kamar

" Makannya kalau pacaran di perhatiin jangan dibiarin untung ngga diambil orang lain, yah digantung lagi deh " ejek Haechan kepada Hendery

Haechan sungguh puas dengan hal itu karena kakaknya yang satu itu terus mengejeknya karena tidak berpacaran, apalagi saat malam minggu Hendery, Choisan dan kedua orang tuanya keluar buat bucin tapi tidak bagi Haechan.

" Anti pacar-pacaran club deh banh " semboyan Haechan ketika ditanya kenapa ga pacaran.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang